PERGIMULU.COM

Mau Pergi Liburan Kemana? Cari info di pergimulu.com saja!

Pelabuhan Tanjung Perak

Blog

Pelabuhan Tanjung Perak: Gerbang Utama Perdagangan di Surabaya

Asal Usul Sejarah

Pelabuhan Tanjung Perak memiliki sejarah yang panjang dan menjadi salah satu pelabuhan terpenting di Indonesia. Pelabuhan ini memiliki peran strategis dalam perdagangan dan pengiriman barang di wilayah Nusantara. Sejarah Pelabuhan Tanjung Perak dimulai pada abad ke-19, ketika kapal-kapal yang telah melintasi samudera berlabuh di Selat Madura untuk membongkar muat barangnya. Sementara itu, kapal tongkang dan perahu-perahu berlabuh di Jembatan Merah yang terletak di pusat Kota Surabaya, dapat dijangkau melalui sungai Kalimas.

Namun, seiring berjalannya waktu, lalu lintas perdagangan dan pengiriman barang semakin meningkat. Jembatan Merah, yang pada saat itu menjadi pelabuhan utama, tidak lagi mampu menampung kapasitas yang tinggi. Pada tahun 1875, seorang insinyur bernama Ir. W. De Jongth mengusulkan pembangunan pelabuhan baru yang diberi nama Tanjung Perak. Namun, rencana tersebut ditolak karena biayanya yang tinggi.

Pada awal abad ke-19, Ir. W.B. Van Goor mengusulkan rencana yang lebih masuk akal. Rencana ini melibatkan penataan kapal-kapal yang melintas samudera agar merapat di pelabuhan. Dua ahli dari Belanda, Prof. DR. Kraus dan G.J. de Jong, juga diundang untuk memberikan saran mengenai rencana pembangunan pelabuhan Tanjung Perak.

BACA JUGA :  Pengen Liburan ke Luar Negeri? Ikuti Saja 6 Paket Open Trip Thailand Ini

Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1910, pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak dimulai. Selama proses pembangunan, terjadi kendala karena permintaan untuk menggunakan tambatan yang belum sepenuhnya selesai. Namun, ketika tambatan tersebut selesai dibangun, Pelabuhan Tanjung Perak menjadi lebih efisien dalam kegiatan bongkar muat barang.

Peran Strategis Pelabuhan Tanjung Perak

Pelabuhan Tanjung Perak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan ekonomi di wilayah Jawa Timur dan kawasan Timur Indonesia secara keseluruhan. Pelabuhan ini telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengiriman barang dan perdagangan antar pulau. Dengan lokasinya yang strategis, Pelabuhan Tanjung Perak menjadi pintu gerbang utama untuk impor dan ekspor barang.

Selain itu, Pelabuhan Tanjung Perak juga menjadi pusat distribusi barang ke seluruh wilayah Nusantara. Barang-barang yang tiba di pelabuhan ini tidak hanya berasal dari wilayah nusantara, tetapi juga dari luar negeri. Oleh karena itu, Pelabuhan Tanjung Perak juga merupakan tempat di mana Bea Cukai Indonesia menjalankan otoritasnya.

Fasilitas Pelabuhan Tanjung Perak

Pelabuhan Tanjung Perak dilengkapi dengan berbagai fasilitas pelayaran dan perdagangan. Dermaga-dermaga yang ada di pelabuhan ini antara lain Dermaga Jamrud Utara, Dermaga Jamrud Barat, Dermaga Jamrud Selatan, Dermaga Kalimas, Dermaga Mira, Dermaga Berlian Timur, Dermaga Berlian Utara, Dermaga Berlian Barat, Dermaga Nilam Timur, Dermaga domestik TPS, Dermaga Internasional TPS, Dermaga Internasional TTL, dan Dermaga Domestik TTL.

Selain itu, Pelabuhan Tanjung Perak juga dilengkapi dengan terminal pelayanan penumpang seperti Terminal Jamrud, Terminal Nilam, Terminal Mira, Terminal Berlian, Jasa Terminal Indonesia (BJTI), dan Terminal Petikemas Surabaya. Terdapat juga cabang Bank Mandiri, serta hotel dan patung yang menjadi landmark pelabuhan ini.

BACA JUGA :  Pantai Licin Kabupaten Malang

Alur Pelayaran di Pelabuhan Tanjung Perak

Alur pelayaran di Pelabuhan Tanjung Perak terbagi menjadi dua, yaitu alur pelayaran Barat dan Timur. Alur pelayaran Barat merupakan alur utama untuk memasuki pelabuhan ini. Alur ini memiliki panjang 25 mil dengan lebar 100 meter dan kedalaman yang bervariasi antara 9,7 hingga 12 meter. Terdapat 24 buoy dan stasiun pandu di Karang Jamuang yang siap melayani selama 24 jam nonstop.

Sementara itu, alur pelayaran Timur memiliki panjang 22,5 mil dengan lebar 100 meter dan kedalaman bervariasi antara 2,5 hingga 5 meter. Terdapat 8 buoy yang membantu navigasi kapal di alur pelayaran ini.

Harga Tiket Kapal di Pelabuhan Tanjung Perak

Pelabuhan Tanjung Perak juga berperan sebagai tempat keberangkatan kapal antar pulau. Terdapat berbagai rute pelayaran yang dapat dipilih, mulai dari Surabaya ke berbagai daerah di Indonesia. Harga tiket kapal di Pelabuhan Tanjung Perak bervariasi tergantung pada tujuan dan kelas kapal. Harga tiket untuk anak-anak berkisar antara Rp56.000 hingga Rp643.500, sementara harga tiket untuk dewasa berkisar antara Rp70.000 hingga Rp851.500. Untuk bayi, harga tiket dimulai dari Rp18.000 hingga Rp102.000.

Kapal-kapal yang berlayar dari Pelabuhan Tanjung Perak antara lain Gunung Dempo, Kelimutu, Dorolonda, Ciremai, Bukit Siguntang, Bukit Raya, Binaiya, dan masih banyak lagi. Jalur pelayaran kapal-kapal ini mencakup berbagai tujuan, seperti Rote, Kupang, Larantuka, Kalabahi, Ende, Sabu, Waingapu, Bima, Denpasar, Sampit, Balikpapan, Bontang, Belang-Belang, Batulicin, Semarang, Kijang, Letung, Tarempa, Natuna, Midai, Serasan, Pontianak, Tarakan, Maumere, Jayapura, Serui, Manokwari, Sorong, Bau-Bau, dan masih banyak lagi.

Peran Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Perak

Bea Cukai merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang penting, terutama melalui perdagangan impor dan ekspor. Pelabuhan Tanjung Perak menjadi salah satu tempat di mana Bea Cukai Indonesia menjalankan otoritasnya. Penerimaan Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Perak terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Pada kuartal III tahun 2017, penerimaan Bea Cukai mencapai 104,2 triliun rupiah, meningkat 1,5% dibandingkan dengan periode sebelumnya.

BACA JUGA :  10 Tempat Praktek Dokter Hewan Terbaik di Jakarta Timur Dengan Tarif Mulai Dari 75 Ribu Rupiah

Potensi Pemancingan di Pelabuhan Tanjung Perak

Selain sebagai tempat pelayaran dan perdagangan, Pelabuhan Tanjung Perak juga memiliki potensi sebagai lokasi pemancingan. Di sekitar pelabuhan ini terdapat pinggiran pantai yang menjadi tempat favorit para pemancing. Pemancing bisa menikmati hobi mereka sambil menantikan ikan laut yang lumayan besar. Teknik mancing yang umum digunakan di pelabuhan ini adalah teknik casting dan jigging.

Cuaca yang Panas di Pelabuhan Tanjung Perak

Cuaca di Surabaya terkenal panas dan menyengat kulit. Oleh karena itu, jika Anda berkunjung ke Pelabuhan Tanjung Perak pada siang hari, disarankan untuk menggunakan topi dan jaket sebagai perlindungan dari sinar matahari yang terik. Sebelum pergi ke pelabuhan, penting untuk memeriksa prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) agar Anda dapat mengetahui suhu dan perkiraan hujan. Hal ini akan membantu Anda mempersiapkan diri dengan baik sebelum pergi ke pelabuhan.

Pelabuhan Tanjung Perak merupakan salah satu pelabuhan terbesar dan terpenting di Indonesia. Dengan fasilitas yang lengkap dan lokasi yang strategis, pelabuhan ini menjadi gerbang utama perdagangan dan pengiriman barang di Surabaya dan kawasan Timur Indonesia. Dalam sejarahnya yang panjang, Pelabuhan Tanjung Perak telah memberikan kontribusi yang besar dalam perkembangan ekonomi di wilayah tersebut.


Raka Andhika

Raka adalah seorang penulis blog perjalanan yang bersemangat dan kreatif. Raka memiliki kecakapan dalam menulis narasi perjalanan yang menarik dan informatif. Sejak usia muda, Raka sudah memiliki kegemaran menjelajahi tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan berbagai budaya, yang kemudian mendorongnya untuk membagikan pengalaman tersebut melalui tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *