PERGIMULU.COM

Mau Pergi Liburan Kemana? Cari info di pergimulu.com saja!

Pura Luhur Uluwatu Bali

Blog

Lokasi dan Keunikan Uluwatu Temple

Lokasi

Pura Uluwatu atau Pura Luhur Uluwatu terletak di daerah Pecatu, South Kuta, Badung Regency, Bali. Lokasinya sangat strategis dan mudah diakses oleh para wisatawan baik menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Namun, disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi karena belum ada angkutan umum yang menuju ke kawasan wisata ini.

Keunikan

Uluwatu Temple memiliki beberapa keunikan yang membuatnya menjadi salah satu tempat wisata yang populer di Bali. Pertama, Pura Uluwatu merupakan salah satu dari enam candi utama yang dianggap sebagai pilar utama dari unsur spiritual oleh umat Hindu di Indonesia. Candi ini memiliki nama lain yaitu Pura Luhur Uluwatu.

Keunikan kedua adalah lokasi Pura Uluwatu yang berada di atas tebing curam dengan ketinggian sekitar 70 meter dari permukaan laut. Pemandangan yang disajikan dari atas tebing ini sangat memukau, terutama saat matahari terbenam. Sunset di Uluwatu Temple merupakan salah satu yang paling indah di Bali.

Selain itu, Pura Uluwatu juga menyajikan pertunjukkan tari Kecak yang sangat terkenal. Setiap sore menjelang matahari terbenam, para wisatawan bisa menikmati pertunjukkan tari Kecak yang digelar di panggung utama dengan latar belakang Samudra Hindia. Pertunjukkan ini merupakan perpaduan antara seni, budaya, dan keindahan alam yang memukau.

BACA JUGA :  10 HP Oppo Termahal di Dunia, Harganya Sampai Belasan Juta!

Pura Uluwatu juga memiliki arsitektur khas Bali yang sangat detail dan lengkap. Di dalam pura ini terdapat bangunan pelengkap untuk melakukan upacara keagamaan dan tempat para pandita melakukan Piodalan atau hari raya besar yang jatuh pada hari Kliwon.

Mengenal Lebih Dekat Uluwatu Temple

Sejarah Singkat

Pura Uluwatu dibangun oleh Mpu Kunturan, seorang mpu dari zaman Majapahit, pada abad ke-10. Mpu Kunturan memiliki peran penting dalam pendirian kuil di Bali. Selain itu, Dhang Hyang Dwijendra, seorang pemuka agama dari Jawa Timur, juga memilih Pura Uluwatu sebagai tempat pemujaan di akhir perjalanan spiritualnya di Bali. Ia diyakini telah mencapai tingkat spiritual tertinggi di antara semua dewa di Bali.

Pada tahun 1983, Pura Uluwatu mengalami kerusakan akibat serangan badai petir. Namun, pura ini direstorasi dan saat ini dapat digunakan kembali.

Menelusuri Pura Uluwatu

Pura Uluwatu memiliki beberapa bangunan dan area yang menarik untuk dikunjungi. Ketika masuk ke dalam pura, para pengunjung akan melihat pelinggih Dalem Jurit yang terdiri dari tiga tugu Tri Murti, yaitu tempat pemujaan Dewa Siwa Rudra. Di area tengah, terdapat bak air yang selalu terisi penuh meskipun sedang dalam masa kekeringan dahsyat.

Setelah melewati area tengah, para pengunjung akan melihat Candi Kurung yang dibangun pada abad ke-11. Setelah melewati Candi Kurung, para pengunjung akan masuk ke bagian dalam Pura Uluwatu. Di sini, mereka akan menemukan Meru Tumpang Tiga, yaitu area pemujaan untuk Dewa Siwa Rudra. Di dekatnya, terdapat bangunan pelengkap untuk melakukan upacara keagamaan dan tempat para pandita melakukan Piodalan.

Keindahan Lokasi Uluwatu Temple

Pemandangan

Uluwatu Temple menawarkan pemandangan yang sangat memukau. Dari atas tebing, para pengunjung dapat melihat garis pantai Samudra Hindia yang indah. Gelombang air laut yang menghempas di area batu memberikan sensasi tersendiri. Pemandangan matahari terbenam di Uluwatu Temple juga sangat eksotis dan menjadi momen yang tidak boleh dilewatkan.

Pertunjukkan Tari Kecak

Selain keindahan alamnya, Uluwatu Temple juga menawarkan pertunjukkan tari Kecak yang sangat terkenal. Pertunjukkan ini menggambarkan cerita Ramayana dan digelar di panggung utama dengan latar belakang Samudra Hindia. Para penari membentuk lingkaran dan mengenakan pakaian tradisional Bali. Pertunjukkan ini sangat menarik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Upacara Piodalan di Uluwatu Temple

Upacara Keagamaan

Pura Uluwatu merupakan tempat diadakannya berbagai macam upacara keagamaan oleh umat Hindu. Salah satu upacara yang sering digelar di Uluwatu Temple adalah Piodalan. Upacara ini ditujukan untuk Ida Sang Hyang Widhi Waça dan mengharapkan kedatangan wahyu serta berkah dari dewa. Pelaksanaan Piodalan didahului dengan upacara penyucian arca dan pratima yang mewujudkan simbol dari Sang Hyang Widhi.

Upacara Piodalan diadakan secara periodik berdasarkan bulan purnama. Para wisatawan juga dapat menyaksikan proses pelaksanaan upacara ini dan mengenal lebih jauh tentang kehidupan keagamaan masyarakat Bali.

Rute Menuju Uluwatu Temple

Jalur Menuju Pura Uluwatu

Dari pusat kota Denpasar, terdapat dua jalur yang dapat digunakan untuk menuju ke Uluwatu Temple. Jalur pertama adalah melalui Jl Raya Pecatu, sedangkan jalur kedua adalah melalui Jl By Pass Ngurah Rai.

Jika menggunakan jalur Jl Raya Pecatu, para wisatawan harus mengikuti jalan utama hingga bertemu pertigaan berbentuk huruf Y. Dari sini, lurus saja ke arah jalan Pulau Moyo dan ikuti jalur utama hingga bertemu pertigaan Jl Diponegoro. Ambil jalur lurus ke arah Jl Diponegoro dan ikuti jalan utama hingga bertemu dengan Uluwatu Temple.

BACA JUGA :  Cari Hotel Bintang 3 di Ibukota Provinsi Jawa Timur? The Life Hotel Surabaya Bisa Jadi Pilihan Tepat

Jika menggunakan jalur Jl By Pass Ngurah Rai, para wisatawan harus mengikuti jalan utama hingga bertemu bundaran di area Jimbaran Sports Complex. Ambil jalur kiri ke Jl Raya Uluwatu dan ikuti jalan utama hingga nantinya bertemu dengan Uluwatu Temple.

Tips Berlibur ke Uluwatu Temple

Pilih Waktu yang Tepat

Disarankan untuk mengunjungi Uluwatu Temple saat senja. Cuaca di sore hari sangat mendukung dan tidak terlalu panas. Selain itu, keindahan pemandangan matahari terbenam di Uluwatu Temple juga sangat mempesona.

Berbusana Sopan

Ketika mengunjungi Uluwatu Temple, penting untuk berpakaian sopan dan menghormati tempat ibadah umat Hindu yang sakral. Wanita disarankan untuk mengenakan sarung adat dan topi khas adat Bali. Patuhi juga peraturan yang sudah ditetapkan oleh pengelola Uluwatu Temple.

Siapkan Kamera

Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan momen indah di Uluwatu Temple. Keindahan alam dan pertunjukkan tari Kecak dapat diabadikan dalam foto yang akan menjadi kenang-kenangan yang berharga.

Awas dengan Monyet

Di sekitar Uluwatu Temple, terdapat banyak monyet yang hidup dengan bebas. Jangan memberi makan monyet atau berdiri terlalu dekat dengan mereka karena dapat mengganggu dan merebut barang bawaan wisatawan.

Hormati Peraturan

Ikuti petunjuk dan peraturan yang sudah ditetapkan oleh pengelola Uluwatu Temple. Jangan sekali-kali melanggar peraturan dan hindari membuang sampah sembarangan di sekitar pura.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, liburan ke Uluwatu Temple dijamin akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan tak terlupakan.


Raka Andhika

Raka adalah seorang penulis blog perjalanan yang bersemangat dan kreatif. Raka memiliki kecakapan dalam menulis narasi perjalanan yang menarik dan informatif. Sejak usia muda, Raka sudah memiliki kegemaran menjelajahi tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan berbagai budaya, yang kemudian mendorongnya untuk membagikan pengalaman tersebut melalui tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *