PERGIMULU.COM

Mau Pergi Liburan Kemana? Cari info di pergimulu.com saja!

Eloknya Pesona Alam Bali di Mandala Wisata Wenara Wana

Blog

Mandala Wisata Wenara Wana: Surga Pariwisata di Bali

Lokasi Wisata

Mandala Wisata Wenara Wana terletak di jalan Monkey Forest, Desa Padang Tegal, Kota Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Wisata ini berada di wilayah perbatasan selatan kota Ubud. Dengan lokasinya yang strategis, tempat ini sangat mudah dijangkau dari berbagai wilayah di Bali. Jarak dari pusat kota Ubud hanya sekitar 1.8 km dengan waktu tempuh 5 menit saja. Selain itu, tempat ini juga dapat dicapai dengan mudah dari wilayah lain seperti Kuta, Nusa Dua, dan Sanur.

Keindahan Alam yang Menakjubkan

Mandala Wisata Wenara Wana menawarkan keindahan alam yang menakjubkan. Tempat ini terkenal dengan hutan lindungnya yang dihuni oleh ratusan kera abu-abu berekor panjang. Wanara Sacred Monkey Forest Sanctuary memiliki luas sekitar 27 hektar dan dihuni oleh kurang lebih 340 kera ekor panjang. Selain itu, tempat ini juga memiliki 115 spesies tanaman yang berbeda, menjadikannya sebagai kawasan cagar alam yang sangat berharga. Pengelola tempat wisata ini adalah sebuah yayasan dari dewan desa sendiri yang bertugas untuk menjaga integritas dan kesucian tempat, serta mempromosikan situs-situs sakral yang ada di desa mereka.

Daya Tarik Wisata

Salah satu daya tarik utama Mandala Wisata Wenara Wana adalah atraksi kera-kera yang dapat disaksikan setiap bulan. Setiap bulannya, hampir 10.000 pengunjung datang untuk menyaksikan atraksi ini. Atraksi ini membuat tempat ini selalu ramai pengunjung. Suasana asri dan sejuk di dalam hutan merupakan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Selain itu, tempat ini juga dihiasi oleh patung-patung kera berukuran besar yang merupakan gambaran dari sifat-sifat makhluk tersebut.

BACA JUGA :  Mau Tour 4 Hari 3 Malam? Coba 10 Paket Wisata Malaysia Dengan Harga Mulai Rp1.060.000

Pura Sakral

Mandala Wisata Wenara Wana juga memiliki keistimewaan karena adanya pura sakral yang masih digunakan oleh umat Hindu setempat. Pura Dalem Agung Padangtegal adalah salah satu pura yang terdapat di tempat ini. Pura ini memiliki nilai kekeramatan yang tinggi dan masyarakat sekitar sangat menjaga kelestariannya. Pura ini merupakan tempat ibadah bagi umat Hindu dan merupakan pusat kehidupan spiritual bagi masyarakat setempat.

Etika Berkunjung

Ketika berkunjung ke Mandala Wisata Wenara Wana, para wisatawan diharapkan untuk mematuhi beberapa etika kesopanan agar tetap terjaga keagamanannya. Pertama, wisatawan disarankan untuk tetap berjalan di jalanan setapak yang telah disediakan oleh pengelola. Hal ini bertujuan untuk mencegah wisatawan diganggu oleh kera-kera yang menghuni tempat tersebut. Kera-kera yang hidup di dalam hutan lindung ini adalah kera yang masih liar, sehingga perlu dihindari untuk mengganggu mereka. Selain itu, wisatawan juga diharapkan untuk menjaga barang pribadi mereka, menghindari penggunaan aksesoris yang mencolok, dan hati-hati saat memberi makan kera. Selain itu, wisatawan juga diharapkan untuk mengenakan pakaian yang sopan saat mengunjungi pura di tempat ini dan menjaga kebersihan hutan lindung dengan membuang sampah pada tempatnya.

Tiket Masuk dan Fasilitas

Bagi para pengunjung, dikenakan biaya tiket masuk ke Mandala Wisata Wenara Wana. Tiket masuk gratis untuk anak usia 0-2 tahun, Rp 40.000,00 untuk anak usia 3-12 tahun, dan Rp 50.000,00 untuk anak usia di atas 12 tahun dan orang dewasa. Namun, untuk wisatawan mancanegara, kemungkinan mendapatkan tarif tiket yang lebih mahal. Harga tiket yang terjangkau ini menjadikan tempat ini sangat populer di kalangan wisatawan.

BACA JUGA :  Luminor Hotel Surabaya, Penginapan Bintang Tiga Yang Mewah Dengan Fasilitas Memadai

Pengelola tempat wisata juga telah menyediakan fasilitas umum yang memudahkan para pengunjung. Di antara fasilitas yang tersedia adalah toilet umum, tempat parkir, toko souvenir, restoran dengan berbagai pilihan makanan, penginapan atau hotel terdekat, serta tempat umum seperti tempat ibadah, rumah sakit, dan bandara. Dengan adanya fasilitas ini, para pengunjung dapat merasa nyaman dan terlayani dengan baik selama berwisata di Mandala Wisata Wenara Wana.

Tips Saat Berkunjung

Meskipun Mandala Wisata Wenara Wana adalah tempat wisata yang sakral dan membutuhkan sikap hati-hati, tidak ada salahnya para pengunjung tetap menikmati dan bersenang-senang selama berwisata di sana. Beberapa tips yang dapat dilakukan saat berkunjung adalah menggunakan pakaian yang sopan dan tidak mencolok, menyimpan barang berharga atau barang yang menarik perhatian si kera dengan baik, mengunjungi saat jam yang tepat agar terhindar dari gangguan kera, dan membawa kamera atau smartphone untuk mengabadikan momen menarik selama berkunjung.

Obyek Wisata Sejenis

Bali dikenal dengan banyaknya tempat wisata yang memiliki nilai sakral dan bersejarah. Mandala Wisata Wenara Wana bukanlah satu-satunya tempat wisata di Bali yang memiliki hutan lindung dengan kera yang hidup bebas di dalamnya. Beberapa tempat wisata sejenis yang juga dapat dikunjungi di Bali adalah Alas Kedaton Monkey Forest di Tabanan, Pura Luhur Uluwatu di Uluwatu, Sangeh Monkey Forest di Sangeh, dan Pura Pulaki di Buleleng. Tempat-tempat ini juga menawarkan pengalaman yang serupa, di mana wisatawan dapat melihat kera hidup bebas di dalam hutan dan mengunjungi pura yang sakral.

Sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di dunia, Bali memang memiliki banyak daya tarik yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Mandala Wisata Wenara Wana adalah salah satu tempat yang menawarkan pengalaman unik dan menarik bagi para pengunjungnya. Dengan keindahan alamnya, keunikan hutan lindung yang dihuni oleh kera, pura sakral yang ada di dalamnya, serta fasilitas yang memadai, tempat ini sangat layak untuk dikunjungi saat berwisata di Bali.


Raka Andhika

Raka adalah seorang penulis blog perjalanan yang bersemangat dan kreatif. Raka memiliki kecakapan dalam menulis narasi perjalanan yang menarik dan informatif. Sejak usia muda, Raka sudah memiliki kegemaran menjelajahi tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan berbagai budaya, yang kemudian mendorongnya untuk membagikan pengalaman tersebut melalui tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *