PERGIMULU.COM

Mau Pergi Liburan Kemana? Cari info di pergimulu.com saja!
Panduan Tips Pergi Liburan Ke Pangkalan Bun

Panduan Tips Pergi Liburan Ke Pangkalan Bun

Indonesia, Informasi Wisata, Tips Wisata

Pangkalan Bun merupakan kota yang sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Kota ini terkenal dengan slogannya Kota Manis, kependekan dari ‘Minat, Aman, Nikmat Indah dan Segar’.

Kota ini mempunyai kontur yang berbukit dan berlembah, letaknya berada di pinggir sungai. Di sekitar kota ini telah banyak berdiri lahan usaha dari perusahaan perkebunan dan silvikultur yang menjadikan kota ini sebagai hub mereka.

Sementara itu yang paling terkenal dari Pangkalan Bun yaitu batu kecubung yang kerap kali dibawa untuk oleh-oleh para traveling yang berkunjung ke sini.

Panduan Tips Pergi Liburan Ke Pangkalan Bun

Panduan Tips Pergi Liburan Ke Pangkalan Bun

Wilayah Utama Pangkalan Bun

Wilayah ini terdiri dari 6 (enam) kecamatan, yaitu;

  • Kotawaringin Lama
  • Arut Selatan
  • Arut Utara
  • Kumai
  • Pangkalan Lada
  • Pangkalan Banteng

Sejarah Pangkalan Bun

Sejarah Kota Pangkalan Bun erat kaitannya dengan sejarah Kotawaringin Barat mengingat Pangkalan Bun merupakan ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat. Kotawaringin barat dihuni sejak tahun 2500 SM hingga sekarang ini.

Dahulunya, Pangkalan Bun bernama Pangkalan Buun. Pangkalan berarti pelabuhan, dan Buun merupakan nama sebuah sungai. Dinamakan demikian karena kota ini merupakan sebuah pelabuhan di tepi Sungai Buun.

BACA JUGA :  Panduan Tips Pergi Liburan Ke Cisarua

Sekitar tahun 1841, istana di Kotawaringin Lama ditinggalkan kemudian tempat kedudukan raja Kerajaan Kotawaringin dialihkan ke Pangkalan Bun. Tempat kedudukan raja ini lah yang hingga sekarang disebut dengan nama Istana Kuning.

Cara Pergi ke Pangkalan Bun

JakartaSemarang– Pangkalan Bun (pesawat) atau dengan kapal laut Semarang-Pangkalan Bun. Dengan kendaraan darat dari Pangkalan Bun ke Kumai sekitar 20 menit (8 km).

Selanjutnya dari Kumai ke Tanjung Harapan menggunakan klotok (perahu kecil) sekitar 75 hingga 120 menit, atau Kumai – Natai Lengkuas selama empat sampai lima jam.

Menggunakan perahu cepat dari Kumai – Tanjung Harapan selama 30 hingga 60 menit, dari Kumai – Camp Leakey selama 75 hingga 120 menit, dan dari Kumai ke Natai Lengkuas sekitar 75 sampai 120 menit.

Panduan Tips Pergi Liburan Ke Pangkalan Bun

Terdapat Bandar Udara Iskandar di Pangkalan Bun yang melayani penerbangan diantaranya dari Semarang, Jakarta, Ketapang, dan Pontianak. Jarak bandar udara ini dengan Kota Pangkalan Bun hanyalah sekira 10 km saja.

Bagi yang berasal dari Surabaya dan Semarang, terdapat jalur transportasi laut di Kumai berupa pelabuhan bernama Pelabuhan Panglima Utar. Transportasi laut dari Pelabuhan Tanjung Mas Semarang dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dilayani oleh Pelni dan Perusahan Pelayaran Swasta.

Transportasi di Pangkalan Bun

  • Angkot
  • Klotok; semacam perahu yang cukup untuk menampung 10-15 penumpang dan menggunakan mesin diesel sebagai motornya.
  • Getek; (atau disebut juga dengan nama ‘jukung’) itu memang benar-benar perahu terbuka, dengan ukuran lebih kecil dan masih menggunakan alat kayuh untuk menggerakkannya, walaupun ada juga yang sudah dipasangi motor diesel berukuran kecil.
BACA JUGA :  Stasiun Tugu Jogja, Stasiun Besar Yogyakarta

Hotel di Pangkalan bun

  • Swiss-Belinn Pangkalan Bun, Jl. Ahmad Yani KM.02, Kalimantan Tengah
  • Grand Kecubung Hotel, Jl. Domba No, 1 Pangkalan Bun
  • Rimba Orangutan Eco Lodge, Sungai Sekonyer, Kumai, Pangkalan Bun

Iklim di Pangkalan Bun

wilayah Provinsi Kalimantan Tengah termasuk tipe iklim A, hal ini ditandai dengan adanya jumlah bulan basah lebih banyak dari bulan kering dan pola penyebaran curah hujan hamper merata pada semua wilayah.

Semakin ke bagian Utara curah hujan semakin tinggi. Karakteristik iklim, tropis lembab dan panas yang tergolong ke dalam tipe iklim A dengan suhu udara relatif konstan sepanjang tahun, yang dapat mencapai 23°C pada malam hari dan 33°C pada siang hari, dengan penyinaran matahari mencapai 60% per tahun. Curah hujan rata-rata 200 mm/bulan dengan kecepatan angina rata-rata 4 knot/Km.

Bahasa Daerah di Pangkalan Bun

Bahasa Mendawai dan Kotawaringin merupakan bahasa daerah yang digunakan sebagian besar masyarakat di daerah Kabupaten Kotawaringin Barat yang beribukota di Pangkalan Bun.

Tempat Wisata di Pangkalan Bun

Panduan Tips Pergi Liburan Ke Pangkalan Bun

  • Taman Nasional Tanjung Putting
  • Kesultanan Kutaringin
  • Istana Kuning
  • Pantai Kubu
  • Pantai Tanjung Keluang
  • Gosong Senggora
  • Pantai Tanjung Penghujan
  • Pantai Keraya
  • Air Terjun Patih Mambang

Mal di Pangkalan Bun

  • Ciptaland Mall
  • Borneo Mall

Hiburan Malam di Pangkalan Bun

  • KARAOKE-KU «Barata», Jl Pangeran Diponegoro, Pangkalanbun

Tips Wisata di Pangkalan Bun

  • Sangat disarankan untuk membawa sunblock karena letak Pangkalan Bun yang berdekatan dengan garis khatulistiwa, sehingga panas matahari terasa menyengat.
  • Bawa baju ganti, handuk, dan perlengkapan mandi, jika Anda ingin bermain air di pantai.
  • Membawa aksesori tambahan, seperti kacamata hitam dan topi.
  • Gunakan sandal santai, jangan sepatu karena cukup merepotkan jika harus terlalu sering membuka alas kaki karena kemasukan pasir.
  • Hindari berjalan tanpa alas kaki di Kawasan Bugam Raya, karena pantainya yang masih alami. Ditakutkan banyak potongan kayu tajam, maupun kulit binatang lain yang bisa melukai kaki Anda.
  • Jika membawa anak-anak, awasi selalu dan ingatkan untuk tidak berenang ke tengah karena ombak bisa datang tiba-tiba.
BACA JUGA :  Daftar Tempat Wisata Di Blitar Jawa Timur Lengkap

Perlu Kamu Tahu di Pangkalan Bun

  • RSUD Sultan Imanuddin, Jl. Sutan Syahrir No 17 Pangkalan Bun.
  • Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Waringin Barat, Jl. Sutan Syahrir no 2A, Kabupaten Kotawaringin Barat
  • Polres Kotawaringin Barat, Jl. P. Diponegoro No 34, Pangkalan Bun

Raka Andhika

Raka adalah seorang penulis blog perjalanan yang bersemangat dan kreatif. Raka memiliki kecakapan dalam menulis narasi perjalanan yang menarik dan informatif. Sejak usia muda, Raka sudah memiliki kegemaran menjelajahi tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan berbagai budaya, yang kemudian mendorongnya untuk membagikan pengalaman tersebut melalui tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *