Candi Asu Magelang
Lokasi dan Sejarah Candi Asu
Menyimpan Misteri
Candi Asu merupakan sebuah bangunan purbakala yang hingga saat ini masih menyimpan misteri terkait cara pembangunannya. Bangunan ini memiliki bentuk yang unik dan tidak biasa untuk sebuah candi, sehingga menimbulkan keheranan dan pertanyaan bagi banyak orang. Bagaimana mungkin sebuah bangunan purbakala bisa dibangun dengan bentuk seperti demikian? Apa maksud dan tujuan dari pembangunan candi ini? Semua pertanyaan tersebut masih menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini.
Candi Asu terletak di Desa Candi Pos, Kelurahan Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Bangunan purbakala ini merupakan peninggalan dari kebudayaan kerajaan Hindu yang pernah berkuasa di Jawa Tengah. Candi Asu termasuk dalam salah satu dari banyak situs peninggalan candi yang ada di Jawa Tengah. Daerah ini dikenal memiliki banyak candi yang memiliki nilai sejarah dan kebudayaan yang tinggi.
Banyak Anjing
Candi Asu mendapatkan namanya dari keberadaan anjing di sekitarnya. Lokasi candi ini terletak di lereng Gunung Merapi yang sering dijadikan tempat untuk mengadakan ritual khusus oleh warga Jogja. Di sekitar candi ini selalu terdapat banyak anjing, sehingga warga setempat memberikan nama “Candi Asu” untuk candi ini. Meskipun hanya merupakan nama yang diberikan oleh masyarakat setempat, namun nama ini telah melekat dan digunakan untuk mengidentifikasi candi ini.
Candi Asu memiliki bentuk yang unik dan menarik. Bangunan ini memiliki bentuk persegi dengan ukuran panjang di tiap sisinya sebesar 7,94 meter. Bagian dasar candi memiliki tinggi sekitar 2,5 meter, sedangkan bagian utamanya memiliki tinggi sekitar 3,35 meter. Meskipun candi ini tergolong kecil jika dibandingkan dengan candi-candi lain di kawasan Magelang, namun tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Gambaran Candi
Candi Asu, meskipun terlihat seperti reruntuhan saat ini, sebenarnya memiliki denah bangunan yang cukup baik. Peninggalan sejarah ini masih bisa memberikan gambaran tentang bagaimana bentuk aslinya dan bagaimana tata letak bangunan-bangunan di sekitarnya. Selain itu, candi ini juga memiliki pemandangan alam sekitar yang sangat indah.
Di sekitar candi ini terdapat taman kecil yang menarik. Taman ini merupakan peninggalan dari kerajaan Mataram Kuno yang dikenal dengan sebutan Wangsa Sanjaya. Candi Asu dan taman kecil di sekitarnya merupakan bagian dari kompleks candi yang dahulu digunakan untuk kegiatan ritual dan pemujaan.
Candi Asu juga memiliki sumur yang terletak di dalamnya. Sumur ini memiliki kedalaman sekitar tiga meter dan memiliki bentuk persegi dengan ukuran 1,3 meter persegi. Meskipun ruangan di dalam candi terasa lembab karena tidak ada pengaturan saluran udara yang baik, namun saat naik ke atas candi, pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan yang sangat khas pedesaan. Sawah, ladang perkebunan, dan hamparan pepohonan yang terlihat menyejukkan membuat suasana di sekitar candi menjadi sangat nyaman dan damai.
Magelang Negeri Candi
Magelang dan Peninggalan Sejarah
Magelang merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang memiliki banyak peninggalan sejarah berupa candi. Daerah ini dikenal sebagai “Negeri Candi” karena memiliki banyak candi yang tersebar di berbagai tempat. Peninggalan-peninggalan purbakala ini merupakan warisan dari kebudayaan kerajaan Hindu Budha di Indonesia.
Beberapa candi terkenal di Magelang antara lain Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Candi Borobudur merupakan salah satu candi terbesar di dunia dan pernah masuk dalam tujuh keajaiban dunia. Candi ini terletak di Magelang dan menjadi salah satu daya tarik wisata terbesar di Jawa Tengah. Candi Prambanan juga merupakan candi yang terkenal di dunia dan menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO. Candi ini terletak di antara Sleman dan Klaten.
Selain candi-candi besar tersebut, masih banyak candi-candi lain di Magelang yang memiliki nilai sejarah dan kebudayaan yang tinggi. Beberapa di antaranya adalah Candi Asu, Candi Pendem, dan Candi Lumbung. Candi-candi ini merupakan bagian dari perkembangan sejarah di Indonesia dan menjadi saksi bisu dari masa lalu yang perlu dilestarikan dan dijaga keberadaannya.
Candi Asu di Bandungan
Selain di Magelang, Candi Asu juga terdapat di daerah Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Candi Asu di Bandungan juga merupakan peninggalan zaman kerajaan Hindu dan memiliki kesamaan dengan Candi Asu di Magelang. Candi ini terletak sekitar satu kilometer dari Gedong Songo di Kecamatan Sumowono.
Candi Asu di Bandungan juga memiliki cerita yang menarik. Nama “Candi Asu” diberikan karena terdapat relief yang berbentuk anjing dan patung anjing di sekitarnya. Lokasi candi ini terletak di tengah hutan bambu yang jauh dari hiruk pikuk kota. Udara di sekitarnya masih bersih, sejuk, dan segar, sehingga menjadikan tempat ini cocok untuk berwisata sejarah dan menikmati keindahan alam.
Sayangnya, kondisi candi di Bandungan ini tidak sebaik candi di Magelang. Beberapa sisa reruntuhan bersejarah di Bandungan ini telah dimanfaatkan sebagai pondasi rumah oleh warga setempat. Hal ini sangat disayangkan karena warisan sejarah yang berharga ini tidak mendapatkan perhatian dan pemeliharaan yang seharusnya.
Kesimpulan
Candi Asu merupakan salah satu candi purbakala yang masih menyimpan misteri di Jawa Tengah. Bangunan ini memiliki bentuk yang unik dan menarik, serta terletak di lingkungan alam yang indah. Candi ini menjadi bagian dari kompleks candi di Jawa Tengah yang memiliki nilai sejarah dan kebudayaan yang tinggi.
Magelang, sebagai “Negeri Candi” memiliki banyak peninggalan sejarah berupa candi yang tersebar di berbagai tempat. Candi-candi ini merupakan warisan dari kebudayaan kerajaan Hindu Budha di Indonesia dan menjadi daya tarik wisata sejarah yang menarik.
Namun, tidak hanya di Magelang, Candi Asu juga terdapat di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Meskipun kondisinya tidak sebaik candi di Magelang, namun candi ini juga memiliki nilai sejarah yang tidak kalah penting.
Sebagai wisatawan, tidak ada salahnya untuk mengunjungi candi-candi ini dan mengenal lebih jauh tentang sejarah terbentuknya, tujuan dibuatnya, serta cerita misteri yang menyertainya. Dengan mengunjungi situs-situs sejarah ini, kita dapat lebih menghargai dan menjaga warisan sejarah yang ada di Indonesia.