PERGIMULU.COM

Mau Pergi Liburan Kemana? Cari info di pergimulu.com saja!

Candi Lumbung Magelang

Blog

Lokasi dan Sejarah Candi Lumbung

Candi Lumbung merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno yang terletak di Dusun Tlatar, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi dan memiliki letak yang strategis di tepi Kali Apu, di lereng barat Gunung Merapi.

Candi Lumbung juga tidak berdiri sendiri, melainkan terletak di kompleks yang juga mencakup Candi Prambanan dan Candi Bubrah. Kompleks ini merupakan bagian dari Taman Wisata Prambanan yang terletak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Keunikan dari Candi Lumbung ini terletak pada arsitektur dan tema agama yang digunakan dalam pembangunannya. Sesuai dengan pengaruh agama Buddha pada saat itu, Candi Lumbung memiliki satu bagian utama yang dikelilingi oleh enam belas candi kecil. Hal ini berbeda dengan Candi Prambanan yang merupakan peninggalan dari kerajaan Hindu.

Jarak antara Candi Lumbung dengan Candi Prambanan adalah sekitar 500 meter ke utara. Untuk mencapai Candi Lumbung dari Kota Klaten, Anda hanya perlu menempuh perjalanan sekitar 15 kilometer ke arah barat. Lokasi Candi Lumbung ini sudah menyatu dalam kompleks Prambanan, sehingga tiket masuk ke Prambanan juga sudah termasuk akses masuk ke Candi Lumbung.

Fasilitas yang disediakan di Candi Lumbung juga cukup lengkap. Selain tempat yang nyaman untuk liburan keluarga, juga terdapat kereta wisata yang dapat membawa pengunjung ke area Candi Lumbung dengan tarif tersendiri.

BACA JUGA :  10 Rental Mobil Cileungsi Harga 350K, Lepas Kunci No 9

Fungsi dan Keunikan Candi Lumbung

Candi Lumbung memiliki fungsi utama sebagai pusat aktivitas ritual keagamaan pada masa lalu. Saat ini, candi ini menjadi salah satu objek wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi.

Keunikan dari Candi Lumbung terletak pada arsitektur dan tema agama yang digunakan dalam pembangunannya. Dengan adanya enam belas candi kecil yang mengelilingi bagian utama, Candi Lumbung menciptakan suasana yang berbeda dengan Candi Prambanan yang merupakan peninggalan kerajaan Hindu. Hal ini menunjukkan keberagaman agama yang hidup berdampingan dalam kedamaian pada masa lalu.

Selain itu, di sekitar Candi Lumbung juga terdapat Candi Bubrah dan Candi Sewu yang juga merupakan peninggalan dari kerajaan Buddha. Kedua candi ini memiliki tema dan arsitektur yang berbeda dengan Candi Lumbung, namun tetap memberikan pengalaman yang menarik bagi para pengunjung.

Candi Bubrah dibangun pada abad ke-9 Masehi dan memiliki kondisi yang sudah rusak sejak ditemukan. Candi ini hanya tinggal sebuah bangunan dengan tinggi dua meter. Sedangkan Candi Sewu dibangun pada abad ke-8 Masehi dan memiliki bangunan utama, delapan candi apit, dan 240 candi perwara. Meskipun namanya adalah Candi Sewu yang berarti seribu candi, namun sebenarnya tidak terdiri dari seribu candi sesuai dengan namanya.

Deskripsi Candi Lumbung

Candi Lumbung memiliki bentuk poligon dengan dua puluh sisi dan luas bangunan sekitar 350 meter persegi. Candi ini berdiri di atas batu setinggi 2,5 meter dan memiliki tangga serta pintu masuk di sisi timur. Di atas pintu masuk terdapat hiasan Kalamakara, yang merupakan lambang waktu, hitam, dan maut dalam cerita Hindu-Buddha.

BACA JUGA :  10 Daftar Rekomendasi Kolam Renang di Cianjur Yang Bagus dan Harga Tiket Masuknya

Pada dinding luar candi terdapat pahatan relief gambar perempuan dan pria dengan ukuran sesungguhnya. Di dinding sisi utara dan barat terdapat relung untuk meletakkan arca Dhyani Buddha. Namun, saat ini tidak ada satu pun relung yang memiliki arca. Atap utama candi ini sudah hancur, namun para ahli memperkirakan bahwa bentuk atapnya menyerupai candi perwara di sekitarnya, yaitu berbentuk stupa dengan ujung runcing.

Warisan kerajaan Hindu lainnya yang terdapat dalam kompleks Candi Lumbung adalah Candi Pendem dan Candi Asu. Keduanya berada dalam jarak sekitar 150 meter dari Candi Lumbung. Di sekitar candi-candi ini juga ditemukan prasasti yang menjelaskan tentang berdirinya bangunan purbakala ini. Prasasti yang ditemukan antara lain adalah Sri Manggala II, Kurambitan I, dan Kurambitan II.

Candi Lumbung berada pada ketinggian 650 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh sungai-sungai yang berasal dari Gunung Merapi, yaitu Sungai Pabelan dan Sungai Tringsing. Ketiga candi ini juga mengalami pemindahan sementara saat terjadi erupsi Gunung Merapi beberapa tahun yang lalu untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.

Kesimpulan

Candi Lumbung merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari Kerajaan Mataram Kuno yang terletak di kompleks Prambanan, Jawa Tengah. Candi ini memiliki arsitektur dan tema agama yang unik, dengan bagian utama yang dikelilingi oleh enam belas candi kecil. Keberadaannya bersama dengan Candi Prambanan dan Candi Bubrah menggambarkan keadaan saat itu di mana agama Hindu dan Buddha hidup berdampingan dalam kedamaian.

Candi Lumbung juga memiliki fungsi utama sebagai pusat aktivitas ritual keagamaan pada masa lalu. Saat ini, candi ini menjadi salah satu objek wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Dengan keunikan arsitektur dan tema agama yang dimilikinya, Candi Lumbung dapat memberikan pengalaman yang berbeda bagi para pengunjung.

BACA JUGA :  10 Referensi Mall Terbesar di Penang Malaysia Dekat Airport Yang Wajib Kalian Kunjungi Saat Weekend

Dengan lokasi yang strategis dan fasilitas yang lengkap, Candi Lumbung dapat menjadi pilihan destinasi wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Selain itu, keberadaannya dalam kompleks Prambanan juga memudahkan pengunjung untuk mengakses dan menikmati keindahan candi-candi lainnya. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Candi Lumbung saat berlibur di Jawa Tengah.


Raka Andhika

Raka adalah seorang penulis blog perjalanan yang bersemangat dan kreatif. Raka memiliki kecakapan dalam menulis narasi perjalanan yang menarik dan informatif. Sejak usia muda, Raka sudah memiliki kegemaran menjelajahi tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan berbagai budaya, yang kemudian mendorongnya untuk membagikan pengalaman tersebut melalui tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *