PERGIMULU.COM

Mau Pergi Liburan Kemana? Cari info di pergimulu.com saja!

Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan Sudah ke Pura Gunung Kawi Sebatu, Kamu Kapan?

Blog

Heading 2: Pura Gunung Kawi Sebatu di Ubud: Tempat Wisata yang Menyajikan Keindahan Alam dan Kesucian Pura Hindu Bali

Pura Gunung Kawi Sebatu merupakan salah satu tempat wisata yang sangat indah dan menarik di Bali. Pura ini terletak di Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Dengan alamat lengkap di Jalan Raya Biyad, Tegallalang, Sebatu, Gianyar, Bali, pura ini menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi bagi wisatawan yang sedang berlibur di Bali.

Pura Gunung Kawi Sebatu memiliki keindahan alam yang sangat mempesona. Pura ini terletak di tengah-tengah kebun dan hamparan sawah yang hijau. Suasana di pura ini sangat asri dan tenang, sehingga sangat cocok untuk Anda yang ingin menikmati liburan dengan suasana yang damai dan tentram. Selain itu, pura ini juga merupakan pusat agama Hindu Bali dan kebudayaan Bali yang masih sangat alami.

Untuk menuju ke Pura Gunung Kawi Sebatu, Anda tidak perlu khawatir karena sangat mudah. Jaraknya hanya sekitar 20 kilometer atau sekitar 20 menit perjalanan dari kota Ubud. Pura ini terletak tepat di sisi jalan desa Sebatu, sehingga sangat mudah diakses oleh para wisatawan.

Pura Gunung Kawi Sebatu memiliki sejarah yang sangat menarik. Awalnya, pura ini dibangun sebagai tempat pemujaan untuk para dewa, terutama dewa Wisnu. Pembangunan pura ini diperintahkan oleh seorang guru penyebar agama Hindu di Bali, yaitu Rishi Markandeya. Berdasarkan bentuk dan struktur bangunan, perkiraan pura ini dibangun sekitar 1300 SM-1500 SM.

Rishi Markandeya sendiri berasal dari pulau Jawa, lebih tepatnya dari Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang paling kuat di Nusantara pada masa itu. Pura Gunung Kawi Sebatu juga memiliki kaitan dengan Candi Gunung Kawi yang terletak di Dusun Penaka, Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.

BACA JUGA :  Cari Yang Lepas Kunci? Coba 10 Pusat Sewa Alphard Malang, Bisa Rental Untuk Wisata Atau Bisnis

Candi Gunung Kawi adalah candi peninggalan dari abad ke-11 yang berfungsi sebagai tempat dilangsungkannya upacara pemakaman di kawasan Tampaksiring. Candi ini memiliki keunikan tersendiri karena tidak seperti candi pada umumnya yang dibangun dari batuan utuh. Candi Gunung Kawi memiliki asal usul sendiri dan terbentuk seperti pahatan yang ada pada dinding tebing.

Kawasan candi Gunung Kawi Sebatu sangat unik karena terletak di tepi sungai Pakerisan. Kawasan ini memiliki keindahan alam yang memukau dengan pemandangan sungai yang mengalir di tengah-tengah candi dan gunung. Untuk mencapai candi ini, Anda perlu menempuh perjalanan sejauh 40 kilometer dari kota Denpasar atau sekitar setengah jam perjalanan dari kota Gianyar.

Candi Gunung Kawi Sebatu juga memiliki keunikan lainnya, yaitu bentuknya yang cekungan di dalam dinding batu cadas pegunungan. Bentuk ini sengaja dibuat untuk melindungi patung-patung candi dari erosi. Selain itu, di dalam kompleks candi terdapat pancuran air suci dan kolam pemandian yang digunakan untuk melukat atau mandi penyucian.

Melukat adalah salah satu ritual yang sering dilakukan di Pura Gunung Kawi Sebatu. Ritual ini dilakukan sebagai bentuk penyucian diri dan membersihkan diri dari segala dosa dan karma negatif. Pancuran air suci di pura ini dipercaya telah diberkati oleh para dewa, sehingga memiliki kekuatan spiritual yang tinggi.

Bagi Anda yang ingin mengunjungi Pura Gunung Kawi Sebatu, Anda perlu memperhatikan jam buka dan harga tiket masuk. Pura ini buka dari pukul 08.00 hingga 17.00. Untuk harga tiket masuknya, Anda perlu membayar sebesar Rp.15.000. Selain itu, jika Anda membawa mobil, Anda juga perlu membayar biaya parkir sebesar Rp.5.000.

BACA JUGA :  Cobain Yuk! Kedai Nasi Goreng di Solo Yang Lezat dan Murah

Selain menikmati keindahan alam dan suasana yang tenang di Pura Gunung Kawi Sebatu, Anda juga dapat mengambil foto-foto cantik sebagai kenang-kenangan. Spot-spot foto yang indah dan menarik tersedia di berbagai sudut pura ini. Anda dapat berfoto dengan latar belakang pemandangan sawah dan kebun yang hijau, serta kolam dan pancuran air suci yang eksotis.

Selain itu, Anda juga dapat memperoleh pengalaman spiritual yang unik di Pura Gunung Kawi Sebatu. Anda dapat bersembahyang dan berdoa di dalam pura ini, serta melukat di pancuran air suci. Pengalaman ini akan memberikan kesan dan kenangan yang tak terlupakan bagi Anda yang mengunjungi pura ini.

Selain Pura Gunung Kawi Sebatu, terdapat juga beberapa tempat wisata menarik lainnya di sekitar Gianyar. Salah satunya adalah Pura Tirta Dawa Gunung Kawi yang juga merupakan tempat wisata religi yang populer di Bali. Pura ini memiliki suasana yang tenang dan damai, serta pemandangan alam yang indah. Selain itu, terdapat juga Tegalalang, sebuah lokasi terasering yang menjadi inspirasi para pelukis. UNESCO bahkan telah menetapkan terasering di Bali sebagai warisan budaya dunia.

Dengan keindahan alam dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Gianyar, tidak heran jika daerah ini menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Bali. Para wisatawan dapat menikmati keindahan alam, berfoto di spot-spot yang indah, serta merasakan kedamaian dan ketenangan di tempat-tempat suci seperti Pura Gunung Kawi Sebatu.

Dalam perjalanannya, jangan lupa untuk memperhatikan etika dan adat istiadat setempat. Pura Gunung Kawi Sebatu adalah tempat suci bagi umat Hindu Bali, oleh karena itu, Anda diharapkan untuk menghormati dan menjaga kebersihan serta ketenangan di pura ini.

BACA JUGA :  Taman Purbakala Pugung Raharjo di Lampung Timur

Demikianlah ulasan mengenai Pura Gunung Kawi Sebatu di Ubud, tempat wisata yang menyajikan keindahan alam dan kesucian pura Hindu Bali. Dengan mengunjungi pura ini, Anda akan merasakan kedamaian dan ketenangan yang ditawarkan oleh tempat suci ini. Nikmati keindahan alam, jangan lupa untuk melukat, dan jaga kebersihan serta ketenangan di dalam pura. Selamat menikmati liburan di Bali!


Raka Andhika

Raka adalah seorang penulis blog perjalanan yang bersemangat dan kreatif. Raka memiliki kecakapan dalam menulis narasi perjalanan yang menarik dan informatif. Sejak usia muda, Raka sudah memiliki kegemaran menjelajahi tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan berbagai budaya, yang kemudian mendorongnya untuk membagikan pengalaman tersebut melalui tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *