Panduan Tips Pergi Liburan Ke Keramas, Bali
Salah satu desa di Kecamatan Blahbatu, Kabupaten Gianyar, Bali ini memiliki luas wilayah 474 Ha di pesisir selatan Kota Gianyar. Hal menarik yang pernah ditemukan di wilayah ini adalah sebuah peti mati terbuat dari batu disebut sarkofagus berusia sekitar 2.500 tahun di tengah persawahan. Sarkofagus yang berisi kerangka manusia itu ditemukan pada kedalaman 2,5 meter dengan panjang 1,5 meter dan berdiameter 1 meter oleh sejumlah pembuat batu bata. Kondisi sarkofagus itu sedikit rusak akibat terkena cangkul.
Selain itu, dari sisi historis, Desa Keramas merupakan Kampung Islam yang keberadaannya telah ada jauh sebelum kolonial Belanda menjejakkan kaki di tanah Bali. Meski jumlahnya tidaklah banyak, sekitar 50 orang tetapi asal muasal Kampung Muslim ini bermula dari Raja Gusti Agung Keramas yang membutuhkan seorang pedanda untuk menjadi pemuka agama di wilayahnya.
Setelah melakukan serangkaian pencarian, raja akhirnya menemukan seorang resi yang dianggap pas berasal dari Kampung Sindu di wilayah Karangasem. Sindu kala itu memang menjadi sentra kaum Brahmana alias berisi kaum Griya, sebutan sentra tokoh agama.
Resi tersebut menerima tawaran Puri Keramas dengan syarat dapat mengajak beberapa rekan muslim untuk menemaninya tinggal di Keramas. Kaum Muslim lantas diberikan tanah untuk sawah, kebun, serta tempat ibadah, pemukiman, dan pemakaman di lokasi tersebut. Enam orang pria asal Sindu akhirnya menikahi wanita Hindu lokal, sehingga membentuk komunitas Muslim hingga saat ini. Namun saat Gunung Agung meletus, beberapa keluarga mengungsi dari Kampung Sindu ke Karangasem.

Sejarah Keramas
Keramas mulanya bernama Karamas yang berarti cahaya (kara) mas. Diceritakan I Gusti Agung Maruti berontak terhadap Dalem Di Made di Gelgel pada tahun 1660 M di mana berhasil mengangkat I Gusti Agung Maruti untuk menduduki tahta kerajaan Gelgel sejak tahun itu dan Dalem Di Made mengungsi ke Guliang. Dalem Di Made wafat pada 1668 di Guliang dan setelah itu putranya yang bernama I Dewa Agung Jambe memerintahkan pamannya bernama I Gusti Jambe yang juga ipar I Gusti Agung Maruti guna merebut kembali tahta kerajaan Gelgel yang telah dipegang selama 27 tahun oleh I Gusti Agung Maruti. I Gusti Jambe berangkat dengan segenap lascar.
Hakekatnya terdapat hubungan antara I Gusti Agung Maruti dengan I Gusti Jambe, maka perang tanding yang terjadi mengakibatkan keduanya gugur di Cedokan Oga. Putra I Gusti Agung Maruti yaitu I Gusti Agung Putu Agung, lalu menyingkir ke Jimbaran. Atas keuletan perjuangan mereka dan prakarsa I Gusti Agung Putu Agung sebagai saudara tertua menyebabkan I Gusti Agung Made Agung bertahta di Mengwi dan I Gusti Agung Putu Agung yang suka menyendiri dan bersemadi menemukan sebuah tempat yang bercahaya gemerlapan seperti emas. Tempat ini adalah Pura Masceti dan beliau mendapat ilham agar menetap di sebelah utara tempat yang bercahaya keemasan ini. Tempat inilah pada akhirnya bernama Karamas. Selanjutnya dikenal sekarang dengan nama Keramas.
Cara Pergi ke Keramas
Untuk mencapai Keramas dapat menggunakan taksi resmi bandara, sewa mobil atau motor, serta layanan penjemputan hotel. Namun, Anda juga dapat menggunakan bus Trans Sarbagita Koridor I jurusan Nusa Dua-Batubulan atau Shuttle Bus Perama Tour sampai wilayah Gianyar, kemudian melanjutkan perjalanan kembali hingga ke Desa Keramas. Untuk mencapai desa ini bisa ditempuh melalui Kota Denpasar melewati by pass Prof. Ida Bagus Mantra sekitar 35 km, jarak dari Kota Gianyar hanya terpaut 3,5 km, sedangkan dari Kecamatan Blahbatuh berjarak 4 km.
Transportasi Umum di Keramas
Transportasi di Desa Keramas tidak jauh dari motor, mobil atau taksi. Anda juga dapat menyewa sepeda jika ingin berkeliling ke jalan-jalan kecil sekitar Blahbatu
Hotel di Keramas
Berikut ini adalah beberapa hotel di Keramas Bali yang bisa anda gunakan untuk menginap.

- Swan Keramas Bali Villas
- Mara River Safari Lodge Bali
- Bali Diamond Estates & Villas
- Villa Kishi-Kishi
- Komune Resort & Beach Club Bali
- Nirmala Guest House
- Vision Villas Resort
- Moonlight Villa Keramas
- Villa Rumah Bunga
- Villa Pushpapuri
- Villa Island of The Gods
- Bali Villa MikelAnjelo
- Bali Bulan Villa
- Kori Maharani Villas
Iklim di Keramas
Keramas memiliki iklim tropis dengan suhu udara rata-rata 29,8 0C dan rata-rata terendah sekitar 24,3 0C. curah hujan rata-rata sebesar 244 mm per bulan dengan curah hujan cukup tinggi pada Desember.
Bahasa Daerah di Keramas
Bahasa Bali menjadi bahasa daerah yang digunakan sehari-hari di Desa Keramas, seperti bahasa yang digunakan di Gianyar pada umumnya. Namun, masyarakat di wilayah ini pun dapat menggunakan Bahasa Indonesia dan Inggris untuk berkomunikasi.

Tempat Wisata di Keramas
Berikut ini adalah beberapa tempat wisata di Keramas yang bisa anda kunjungi!!
- Pantai Keramas
- Pantai Saba
- Bali Marine and Safari Park
- Pura Masceti
- Keramas Park
- Pura Tirtha Selukat
- Pantai Betuas
Museum di Keramas
- Museum Bambu
Hiburan Malam di Keramas
- Keramas Park dengan night camp
Rekomendasi Tempat Makan Kuliner di Keramas
- Wake Bali Resto
Tips Wisata di Keramas
- Manfaatkan fasilitas WiFi gratis dari Kantor Desa Keramas bagi masyarakat umum.
Perlu Kamu Tahu di Keramas
- Kantor Desa Keramas dinobatkan sebagai satu-satunya kantor desa yang menyediakan WiFi bagi masyarakat se-Provinsi Bali.