21 – 25 Objek Wisata Kota di Cirebon, Keraton dan Religi
21. Situs Taman Kera dan Petilasan Sunan Kalijaga
Lokasi dan Koordinat
Situs Taman Kera dan Petilasan Sunan Kalijaga terletak di Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Cirebon. Koordinatnya dapat dilihat dengan mengklik tautan yang tersedia. Tempat ini memiliki jam operasional 24 jam dan tidak dikenakan biaya tiket masuk.
Deskripsi Situs
Situs Taman Kera dan Petilasan Sunan Kalijaga merupakan salah satu objek wisata ziarah yang terkenal di Cirebon. Situs ini didirikan pada abad ke-17 dan menempati area seluas 120.000 meter persegi. Situs ini terletak di kawasan hutan lindung yang banyak dihuni oleh kera-kera liar.
Situs Taman Kera dan Petilasan Sunan Kalijaga memiliki model bangunan berbentuk huruf L. Bangunan ini terdiri dari 3 ruangan. Ruangan pertama digunakan untuk memanjatkan permohonan bagi para peziarah yang datang ke situs ini. Ruangan kedua berisi beberapa makam kuna, sedangkan ruangan ketiga yang ditutup kelambu adalah bekas kamar tidur Sunan Kalijaga.
Di sebelah barat bangunan utama, terdapat beberapa makam kerabat dan pengikut Sunan Kalijaga. Batas makam ini terbuat dari batu merah dengan tinggi 120 cm dan ketebalan 90 cm. Kawasan di sekitar situs ini merupakan kawasan konservasi hutan yang menjadi satu-satunya yang tersisa di Cirebon.
22. Makam Sunan Gunung Jati
Lokasi dan Koordinat
Makam Sunan Gunung Jati terletak di Jalan Raya Sunan Gunung Jati, Desa Gunung Jati, Kecamatan Astana, Cirebon. Koordinatnya dapat dilihat dengan mengklik tautan yang tersedia. Tempat ini memiliki jam operasional 24 jam dan tidak dikenakan biaya tiket masuk.
Deskripsi Makam
Makam Sunan Gunung Jati adalah salah satu objek wisata ziarah yang tidak pernah sepi dari pengunjung di Cirebon. Sunan Gunung Jati merupakan salah satu penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Makam ini menjadi tujuan utama bagi para peziarah yang ingin berziarah ke makam Sunan Gunung Jati.
Selain sebagai tempat ziarah, makam Sunan Gunung Jati juga memiliki keindahan arsitektur yang menarik. Arsitektur bangunan ini merupakan perpaduan antara gaya Jawa, Arab, dan China. Unsur China dalam arsitektur bangunan ini terinspirasi dari kunjungan Sunan Gunung Jati ke negeri tirai bambu untuk menyebarkan agama Islam.
Bangunan makam Sunan Gunung Jati memiliki hiasan dinding dan keramik berumur ratusan tahun. Hiasan ini terletak mulai dari jalan menuju ke makam hingga di dinding-dinding makam. Keindahan arsitektur dan koleksi benda-benda bersejarah di makam ini membuat pengunjung merasa terpesona.
23. Keraton Kanoman Cirebon
Lokasi dan Koordinat
Keraton Kanoman Cirebon terletak di Jalan Winaon Kampung Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Cirebon. Koordinatnya dapat dilihat dengan mengklik tautan yang tersedia. Tempat ini memiliki jam operasional dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Pengunjung akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp.15.000.
Deskripsi Keraton
Keraton Kanoman Cirebon merupakan landmark yang dibangun oleh Pangeran Muhammad Badridin, yang juga dikenal sebagai Sultan Anom I pada tahun 1678 M. Keraton ini memiliki luas sekitar 6 hektar dan hingga kini masih dihuni oleh Sultan XII, Raja Muhammad Emirusin.
Akses menuju Keraton Kanoman sangat mudah, karena dekat dengan stasiun kereta Kejaksan. Keraton ini terletak di Jalan Winaon, Kampung Kanoman. Di dalam kompleks keraton, wisatawan dapat melihat berbagai peninggalan bersejarah masa lampau.
Salah satu peninggalan bersejarah yang dapat dilihat di Keraton Kanoman adalah kereta kencana Paksi Naga Liman yang digunakan oleh raja-raja zaman dahulu. Selain itu, terdapat juga kereta Jempana yang digunakan oleh Sunan Gunung Jati. Di dalam keraton, terdapat juga koleksi piring porselen dari Tiongkok yang sudah berusia ratusan tahun serta berbagai benda bersejarah lainnya.
24. Keraton Kasepuhan Cirebon
Lokasi dan Koordinat
Keraton Kasepuhan Cirebon terletak di Jalan Kasepuhan No.43, Desa Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Cirebon. Koordinatnya dapat dilihat dengan mengklik tautan yang tersedia. Tempat ini memiliki jam operasional dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Pengunjung akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp.15.000.
Deskripsi Keraton
Keraton Kasepuhan Cirebon awalnya bernama “Keraton Pakungwati” dan didirikan pada tahun 1529 M oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin, cicit dari Sunan Gunung Jati. Setelah Kesultanan Cirebon dibagi menjadi dua, keraton ini berubah nama menjadi Keraton Kasepuhan yang dipimpin oleh Pangeran Mertawijaya dengan gelar Sultan Sepuh Mohammad Syamsudin Mertawijaya.
Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki interior yang indah dengan lampu antik dan pernak-pernik yang berkilauan. Bangunan keraton terdiri dari beberapa bagian, termasuk masjid, alun-alun, rumah sultan, dan museum Singa Barong yang menyimpan berbagai macam benda bersejarah.
Di dalam keraton, terdapat berbagai macam koleksi benda bersejarah. Beberapa di antaranya adalah kereta kuda zaman kesultanan, lukisan antik Prabu Siliwangi, rebana peninggalan Sunan Kalijaga, Gamelan Degung yang dibuat pada tahun 1426, barang-barang pecah belah peninggalan VOC, tempat lilin kristal buatan tahun 1738 yang berasal dari Perancis, meriam mini, baju logam prajurit Portugis yang merupakan rampasan perang tahun 1527, dan masih banyak lagi.
25. Keraton Kacirebonan
Lokasi dan Koordinat
Keraton Kacirebonan terletak di Jalan Pulasaren, Desa Pekalipan, Kecamatan Pulasaren, Cirebon. Koordinatnya dapat dilihat dengan mengklik tautan yang tersedia. Tempat ini memiliki jam operasional dari pukul 08.00 hingga 20.00 WIB. Pengunjung akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp.15.000.
Deskripsi Keraton
Keraton Kacirebonan merupakan destinasi wisata sejarah dan heritage yang wajib dikunjungi saat berada di Cirebon. Bangunan keraton ini memadukan unsur tradisional, China, dan Belanda, sehingga membuatnya menarik untuk dilihat. Di dalamnya terdapat koleksi benda-benda bersejarah yang menarik untuk dipelajari.
Keraton Kacirebonan dibangun pada tahun 1800 oleh PR Anom Madenda, yang juga dikenal sebagai Sultan Carbon I dan merupakan Sultan Kacirebonan I. Keraton ini menempati lahan seluas 46.500 meter persegi. Selama berabad-abad, Keraton Kacirebonan tetap menjaga dan melestarikan kebiasaan serta tradisi yang sudah berlangsung selama ratusan tahun.
Di dalam keraton, terdapat berbagai macam koleksi benda bersejarah. Beberapa di antaranya adalah keris dan benda-benda pusaka, peralatan perang, gamelan, dan wayang kulit. Pengunjung dapat melihat dan mempelajari berbagai benda bersejarah yang tersimpan di Keraton Kacirebonan.
Dalam upaya melestarikan tradisi, Keraton Kacirebonan juga menyelenggarakan berbagai upacara adat, salah satunya adalah Upacara Pajang Jimat. Upacara ini merupakan salah satu tradisi yang masih dijalankan hingga saat ini dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin melihat kebudayaan tradisional Cirebon.
Dengan mengunjungi situs-situs sejarah dan heritage yang ada di Cirebon seperti Situs Taman Kera dan Petilasan Sunan Kalijaga, Makam Sunan Gunung Jati, Keraton Kanoman Cirebon, Keraton Kasepuhan Cirebon, dan Keraton Kacirebonan, kita dapat melihat dan mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan budaya Cirebon. Melalui kunjungan ini, kita dapat menghargai warisan sejarah yang ada dan juga memperkaya pengetahuan kita tentang kekayaan budaya Indonesia.