Wisata Religi Makam Sunan Ampel Surabaya
Lokasi Makam Sunan Ampel
Perjalanan Religi
Makam Sunan Ampel terletak di Jalan Pertukangan, Ampel – Surabaya. Lokasi ini menjadi tujuan wajib bagi masyarakat Jawa yang melakukan wisata religi dan mengunjungi makam-makam walisongo. Meskipun penjaga makam pernah mengingatkan para peziarah untuk tidak mengambil gambar makam Sunan Ampel, namun banyak sekali foto dan gambar makam yang beredar di internet. Areal makam ini mirip dengan masjid pada umumnya, bersih dan tertata rapi meskipun warna gapura yang telah memudar dan berlumut. Terdapat gapura bernama Gapuro Madep yang harus dilewati untuk menuju kompleks makam Sunan Ampel. Gapura ini memiliki makna menghadap kiblat. Kompleks makam Sunan Ampel terdiri dari makam utama Sunan Ampel dan makam-makam pengikut beliau. Salah satu pengikut beliau yang terkenal adalah Makam Mbah Shonhaji atau yang populer dengan sebutan Mbah Bolong. Mbah Bolong konon memiliki kemampuan untuk menentukan arah kiblat dengan lubang yang dilubangi oleh jari beliau. Beliau merupakan mantan nahkoda kapal sehingga memiliki pengetahuan tentang ilmu perbintangan dan digunakan untuk menentukan arah kiblat masjid. Selain itu, terdapat juga Gapuro Paneksen yang mewujudkan rukun islam pertama, yaitu syahadat.
Petilasan Sunan Kalijaga
Di area makam Sunan Ampel juga terdapat petilasan Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga merupakan salah satu wali songo yang terkenal dan senang berkelana untuk melakukan syiar agama. Selain di Ampel, petilasan Sunan Kalijaga juga dapat ditemui di Cirebon, Gresik, dan Kadilangu Demak. Makam Sunan Kalijaga merupakan makam terakhir dan merupakan tempat disemayamkannya jasad sang Sunan.
Istri Sunan Ampel
Makam Sunan Ampel terletak di dekat makam Dewi Condrowati, yang juga dikenal dengan sebutan Nyai Ageng Manila. Dewi Condrowati adalah istri pertama Sunan Ampel dan puteri dari seorang Adipati bernama Tuban Arya Teja. Sunan Ampel memiliki lima anak dari Dewi Condrowati, di antaranya adalah Siti Syariah yang kemudian diperistri oleh Sunan Kudus, Siti Mutmainah yang diperistri oleh Sunan Gunung Jati, Siti Khafshah yang diperistri oleh Sunan Kalijaga, Raden Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang, dan Raden Qosim atau Sunan Drajad Sedayu. Sunan Ampel juga memiliki istri kedua bernama Dewi Karimah, yang dikaruniai dua orang puteri yaitu Dewi Murthosiah yang diperistri oleh Sunan Giri dan Dewi Murthosimah yang diperistri oleh Raden Fatah.
Hotel Dekat Lokasi
Bagi para peziarah yang ingin mengunjungi makam Sunan Ampel, terdapat beberapa hotel dekat dengan kawasan makam yang nyaman dan memiliki review yang baik dari para pelanggan. Beberapa hotel tersebut antara lain adalah Hotel Pesonna Surabaya, POP! Hotel Stasiun Kota Surabaya, Arcadia Surabaya Hotel, Hotel Majapahit Surabaya, The Hostel, dan Four Points By Sheraton Surabaya.
Kawasan Ampel Tempo Dulu
Ampel Surabaya merupakan daerah yang memiliki sejarah panjang sebagai pusat kegiatan perdagangan. Sejak zaman dahulu, Surabaya menjadi kota dengan pelabuhan terbesar dan pusat aktivitas dagang di wilayah Indonesia timur. Daerah Ampel Surabaya terkenal sebagai pusat perdagangan grosir tradisional, terutama karena letaknya yang dekat dengan Pelabuhan Tj. Perak. Daerah ini juga menjadi tempat tinggal bagi banyak warga pendatang yang bekerja di sektor perdagangan. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi budaya di kawasan ini. Gaya arsitektur bangunan di kawasan Ampel menggambarkan latar belakang budaya yang beragam.
Sunan Giri Gresik
Selain Sunan Ampel, terdapat juga makam Sunan Giri yang berada di Gresik, Jawa Timur. Sunan Giri adalah murid dari Sunan Ampel dan merupakan salah satu wali songo. Makam Sunan Giri terletak di Desa Blambangan Kebomas Gresik. Bagi yang ingin berziarah ke Gresik, peta lokasi makam dapat dicari di Google.
Dengan mengunjungi makam Sunan Ampel, kita dapat merasakan nuansa religi dan sejarah yang kental. Makam ini menjadi tempat untuk berziarah bagi masyarakat Jawa yang melakukan wisata religi. Selain itu, kawasan Ampel Surabaya juga memiliki sejarah panjang sebagai pusat perdagangan dan memiliki bangunan-bangunan tua yang menjadi peninggalan zaman kolonial.