Panduan Tips Pergi Liburan Ke Kudus
Kabupaten Kudus merupakan sebuah kabupaten di provinsi Jawa Tengah. Kabupaten terkecil di Jawa Tengah Kudus dikenal sebagai kota santri. Kota ini adalah pusat perkembangan agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari adanya tiga makam wali/sunan, yaitu Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Kedu.
Selain itu Kudus merupakan kota penghasil rokok (kretek) terbesar di Jawa Tengah, daerah industri dan perdagangan, dimana sektor ini mampu menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB.
Jiwa dan semangat wirausaha masyarakat diakui ulet, semboyan jigang (ngaji dagang) yang dimiliki masyarakat mengungkapkan karakter dimana disamping menjalankan usaha ekonomi juga mengutamakan mencari ilmu.
Kudus juga mempunyai ciri khas yang membedakan antara Kudus dengan daerah lain yaitu seni arsitekturnya yaitu berupa rumah adat Kudus dengan kekhasan produk bordir dan gebyog Kudus.
Dan Kudus ini memiliki daerah yang bernama unik, seperti daerah Burikan, Desa Burikan ada di Kecamatan Kota. Dilihat dari KBBI, Burik adalah bopeng; berbintik-bintik putih pada bulu ayam; kurik.
Selain itu juga ada nama desa Kutuk yang berada di Kecamatan Undaan. Dan ada daerah yang bernama Bacin yang berada satu kecamatan dengan Desa Panjang. Bacin. Cikal bakal Desa Bacin adalah Bah Malang Jaya yang konon merupakan salah satu murid dari Sunan Muria. Haul Bah Malang diperingati tiap 15 Sura.
Bah Malang terkenal sangat kuat sehingga penduduk Desa Bacin juga terkenal kuat. Sampai sekarang pekerjaan kuli di sekitar kota Kudus hampir dikuasai orang Bacin. Dulu penduduk suka memelihara sapi namun karena berkurangnya tanah pertanian sehingga sekarang tinggal beberapa.
Penduduk Bacin pandai membuat tenun, namun dengan adanya pabrik para penerus banyak yang bekerja di pabrik rokok, sehingga saat ini tidak ada lagi yang membuat tenun. Di desa ini pernah ditemukan bangunan yang diperkirakan tempat ibadah umat Hindu.
Wilayah Utama Kudus
Kudus memiliki luas wilayah mencapai 42.516 Ha yang terbagi dalam 9 kecamatan. Ibukota kabupaten ini adalah Kota Kudus, terletak di jalur pantai timur laut Jawa Tengah antara Kota Semarang dan Kota Surabaya. Kota ini berjarak 51 kilometer dari timur Kota Semarang.
Kudus Kulon
Nama kudus Kulon sebenarnya adalah simplifikasi dari wilayah yang ada di sebelah barat Kali Gelis. Daerah yang masih termasuk wilayah Kudus Kulon adalah daerah Kali Gelis kearah barat, dimana Menara merupakan wilayah yang terletak di barat Kali Gelis yang meliputi Desa Kauman, Damaran, Janggalan, Sunggingan, Kajeksan Langgar Dalem, Krandon dan Singocandi.
Budaya kudus Kulon merupakan representasi dari daerah “santri” yang memang sejak awal merupakan pusat penyebaran Islam di Kudus. Di kawasan itu terdapat menara bersejarah, Makam Sunan Kudus, rumah adat, juga sejumlah pondok pesantren dan rumah tinggal sejumlah kiai karismatik. Dalam konteks Keragaman Agama, Kecamatan Kota merupakan daerah basis Muslim.
Kudus Wetan
Kudus Wetan merupakan bagian dari Kudus dimana di salah satu kecamatannya yaitu Jati Wetan dikenal sebagai penghasil rokok lithingan terbesar. Selain itu, Kecamatan yang terdiri atas 14 desa dan terletak tepat di sebelah selatan ibu kota kabupaten Kudus ini terkenal dengan makanan khasnya yaitu “lentog”. Di kecamatan ini juga terdapat museum Kretek yang menjadi salah satu bukti keberadaan Kudus sebagai kota kretek sejak sebelum Indonesia merdeka.
Sejarah Kudus
Kudus awalnya kota di tepi Sungai Gelis, dan salah satu kota di Pulau Muria. Dahulu Kota Kudus bernama Kota Tajug, disebut Tajug karena di daerah tersebut terdapat banyak Tajug, Tajug merupakan bentuk atap arsitektur tradisional yang sangat kuno dipakai tujuan keramat. Tajug dahulunya di jadikan tempat bersembahyang warga Hindu di daerah tersebut. Dengan demikian kota Tajug dulunya sudah memiliki sifat kekeramatan tertentu.
Sejarah Kudus tidak terlepas dari Sunan Kudus. Sunan Kudus kala itu diberi tugas memimpin para Jamaah Haji, sehingga beliau mendapat gelar “Amir Haji” yang artinya orang yang menguasai urusan para Jama’ah Haji dan pernah menetap di Baitul Maqdis untuk belajar agama Islam. Ketika itu disana sedang berjangkit wabah penyakit, sehingga banyak orang yang mati.
Berkat usaha Ja’far Shoddiq, wabah tersebut dapat diberantas. Atas jasa-jasanya, maka Amir di Palestina memberikan hadiah berupa Ijazah Wilayah, yaitu pemberian wewenang menguasai suatu daerah di Palestina. Pemberian wewenang tersebut tertulis pada batu yang ditulis dengan huruf arab kuno, dan sekarang masih utuh terdapat di atas Mihrab Masjid Menara Kudus.
Sunan Kudus mendekati warga kota Tajug dengan membuat struktur atas Menara Kudus yang berbentuk Tajug. Warga hidup dari bertani, membuat batu bata, menangkap ikan, dan berdagang. Setelah kedatangan Sunan Kudus, Kota itu dikenal sebagai “Al-Quds” yang berarti “Kudus”. Kota Tajug memang sudah lama menjadi kota perdagangan, tapi karena posisinya agak jauh dari Selat Muria, tidak ada pelabuhan besar di Kota Tajug, hanya pelabuhan transit, yang nanti akan transit lagi ke Pelabuhan Tanjung Karang di tepi Selat Muria.
Pada saat itu, Selat Muria masih dalam dan lebar, sebagai jalan pintas perdagangan. Pelabuhan Tanjung Karang adalah pelabuhan transit penghubung ke pelabuhan Demak, Jepara dan Juwana. Komoditas utama expor Pelabuhan Tanjung Karang adalah kayu yang berasal dari muria, yang juga digunakan sebagai salah satu material pembangunan Masjid Agung Demak.
Pedagang dari Timur Tengah, Tiongkok, dan pedagang antar pulau dari sejumlah daerah di Nusantara berdagang kain, barang pecah belah, dan hasil pertanian di Tajug, tepatnya di Pelabuhan Tanjung Karang. Warga Tajug juga terinspirasi filosofi yang dihidupi Sunan Kudus, Gusjigang. Gus berarti bagus, ji berarti mengaji, dan gang berarti berdagang. Melalui filosofi itu, Sunan Kudus menuntun masyarakat menjadi orang berkepribadian bagus, tekun mengaji, dan mau berdagang. Dari pembauran lewat sarana perdagangan dan semangat ”gusjigang” itulah masyarakat Kudus mengenal dan mampu membaca peluang usaha. Dua di antaranya usaha batik dan jenang.
Berdirinya Masjid Menara tidak lepas dari peran Sunan Kudus sebagai pendiri dan pemrakarsa. Sebagaimana para walisongo yang lainnya, Sunan Kudus memiliki cara yang amat bijaksana dalam dakwahnya. Di antaranya, mampu melakukan adaptasi dan pribumisasi ajaran Islam di tengah masyarakat yang telah memiliki budaya mapan dengan mayoritas beragama Hindu dan Buddha. Pencampuran budaya Hindu dan Budha dalam dakwah yang dilakukan Sunan Kudus, salah satunya dapat kita lihat pada masjid Menara Kudus ini. Masjid ini didirikan pada tahun 956 H atau 1549 M. Hal ini dapat diketahui dari inskripsi (prasasti) pada batu yang lebarnya 30 cm dan panjang 46 cm yang terletak pada mihrab masjid yang ditulis dalam bahasa Arab.
Sebenarnya, banyak orang salah paham dengan Menara Kudus. Masyarakat berpikir bahwa Menara Kudus dibangun bersama dengan Masjid Menara Kudus, padahal tidak. Menara Kudus sudah ada dari zaman Hindu-Buddha, dan umurnya jauh lebih tua dari Masjid Menara Kudus. Kini, kejayaan dan kemakmuran Kota Kudus karena perdagangan, terulang lagi karena Industri, dan posisi Kudus yang strategis sebagai lalu lintas perdagangan Jawa. Terletak di jalur Pantura, atau AH2 (Asian Highway 2) membuat Kota Kudus ramai, dan maju. Bahkan Kudus adalah yang paling maju di Karesidenan Pati dan di Semenanjung Muria. Pendapatan perkapita Kudus juga yang tertinggi di Jawa tengah, karena hasil industri yang besar, serta penduduk yang tidak terlalu banyak, tapi dengan kepadatan penduduk yang relatif tinggi.
Cara Pergi ke Kudus
Letak Kudus sangat strategis karena terletak di wilayah Pantai Utara yang dilalui oleh banyak bus-bus antar kota antar propinsi. Dan jika Anda ingin bepergian ke Kudus, moda transportasi terbaiknya adalah dengan melalui jalur Darat. Namun jika Anda ingin memilih moda trasnportasi lainnya, dapat juga menggunakan pesawat terbang dengan tujuan Semarang untuk transitnya kemudian melanjutkan perjalanan dengan menaiki bus dengan tujuan Kudus atau dengan menaiki kereta api dari Semarang. Dan melanjutkan perjalanan dengan bus menuju ke Kudus
Transportasi Umum di Kudus
Di Kudus terdapat beberapa angkutan kota dengan jurusan yang berbeda-beda sesuai dengan warna angkota tersebut, seperti angkutan kota dengan Warna Ungu, Warna Putih, Warna Hijau, Warna Biru Laut, dan warna lainnya. Selain itu Kudus mempunyai beberapa armada taksi yaitu: Estu Taxi, Kencana Taxi dan Abadi Taxi. Kudus juga mempunyai dua Terminal Bus, yaitu Terminal Induk Jati Wetan Kudus (Tipe A) dan Terminal Jetak (Tipe C). Moda transportasi dengan tenaga manusia yaitu, Becak juga tersedia di kota santri ini. Begitupun dengan transportasi ojek
Hotel di Kudus
- Hotel Griptha, Alamat: Jl. AKBP. R. Agil Kusumadya 100, Kudus, Jawa Tengah
- Hotel @HOM Kudus, Alamat: Jl. Tanjung No. 14 – 16, Kudus 59317, Kudus, Jawa Tengah
- Central Hotel, Alamat: Jl. Kepodang No.17, Kudus 59317, Kudus, Jawa Tengah
- Hotel Kings Kudus, Alamat: Jl. R. Agil Kusumadya, Lingkar Barat Kav. 1, Kudus, Jawa Tengah
- Kenari Asri Hotel, Alamat: Jln. Kenari No.2, Kudus 59317, Kudus, Jawa Tengah
Iklim di Kudus
Kudus memiliki iklim tropis. Sepanjang hampir sebagian besar bulan dalam setahun, terdapat curah hujan signifikan di Kudus. Di sana hanya ada musim kemarau singkat. Menurut Köppen dan Geiger, iklim ini diklasifikasikan sebagai Am. Suhu rata-rata di Kudus adalah 27.0 °C. Tentang 2255 mm presipitasi yang jatuh setiap tahunnya. Kudus memiliki iklim tropis. Sepanjang hampir sebagian besar bulan dalam setahun, terdapat curah hujan signifikan di Kudus.
Bahasa Daerah di Kudus
Bahasa daerah biasa yang digunakan di aderah Kudus adalah Bahasa Jawa khas Kudus. Seperti contohnya penggunaan Kata, frasa, odhak ndandeh, odhak ndenger, nggonem, engko pek, ape mangkat, puteh, ngeleh, piye tah, lapo tah, hola-holo, atau umpatan khas, kakuati. Beberapa Bahasa Jawa Kudusan yang mudah dikenali, kata “mu” yang menunjukkan kepemilikan, berubah menjadi “em”. Di dalam Bahasa Jawa Kudusan, kata yang diakhiri “ih” berubah menjadi “eh”. Kata khas lainnya dalam dialeg masyarakat Kudus yang masih sering digunakan, yakni “tah”. Kata tersebut serupa dengan kata “sih”, yang digunakan masyarakat Jepara, dan “leh” oleh masyarakat di Pati.
Sejumlah kata lain Bahasa Jawa khas Kudusan, di antaranya ndipek (disik) atau sering dipendekkan menjadi pek. Kata opo-opo atau sering dipendekkan menjadi popo, di Kudus berubah menjadi ndandeh. Sedangkan kata ngerti, di Kudus akan berubah menjadi ndenger. Dan kata ameh atau meh, di Kudus akan berubah menjadi ape.
Tempat Wisata di Kudus
- Air Terjun Monthel
- Masjid Menara Kudus
- Tugu Identitas Kudus
- Museum Kretek Kudus
- Air Terjun Monthel
- Air Tiga Rasa Rejenu
- Sendang Jodo
- Sendang Pereng
- Sendang Bulusan
- Masjid Bubrah
- Tugu Identitas Kudus
- Museum Situs Patiayam
- Museum Sunan Kudus
- Goa Jepang
- Goa Siluman
- Goa Muin Gecil
- Kelenteng Hok Hien Bio Kudus
- The Peak View Waterboom
- Mulia Wisata Waterpark
- Taman Krida Wisata
- Kolam Renang dan Pemancingan Honocoroko
- Desa Wisata Rahtawu
- Desa Wisata Colo
- Makam Sunan Muria
- Makam Sunan Kedu
- Makam Syeh Syadzili
- Makam Kyai Telingsing
- Makam Keluarga Trah Tjondronegoro III dan Keluarga Besar R.A. Kartini
- Makam Mbah Tanggulangin
- Makam Sedo Mukti
- Makam Sosro Kartono & para Bupati
Mal di Kudus
- Mal Kudus atau Mall of Kudus, Alamat: Demaan, Kota Kudus, Kudus, Jawa Tengah
- Kudus Extention Mall, Alamat: Jl Gatot Subroto, Getaspejaten, Kudus, Jawa Tengah
- Plasa Kudus, Alamat: Jl Gatot Subroto Getaspejaten, Kudus, Jawa Tengah
Museum di Kudus
Museum Kretek, di Desa Getaspejaten
Alamat: Desa Getas Pejaten Kudus, Jawa Tengah
Museum ini memperkenalkan sejarah mulai dari proses kretek hingga proses produksi rokok kretek. Mulai dari pembuatan secara manual sampai menggunakan teknologi modern. Di sana juga dapats ditemukan siapa saja tokoh-tokoh yang berperan besar dalam memajukan bisnis rokok di Indonesia. Sebagaimana museum pada umumnya, Museum Kretek juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, penelitian, dan rekreasi.
Museum Situs Patiayam
Alamat: Wilayah Pegunungan Patiayam, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus, Tengah
Museum Situs Patiayam salah satu situs terlengkap. Hal itu dibuktikan dengan beragam fosil hewan yang ditemukan di wilayah Situs Patiayam. Sampai saat ini, jumlahnya sudah mencapai 1.600 fosil, Mulai dari binatang laut sampai alat-alat batu manusia purba ada di sini. Selain itu Situs Patiayam juga terdapat fosil gading gajah purba Stegodon trigonochepalus.
Hiburan Malam di Kudus
- TEXAS Cafe & Karaoke – Kudus, Alamat: Jl. Ronggolawe, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia
Rekomendasi Tempat Makan di Kudus
- Lentog tanjung, Alamat: Jl tanjung, Kudus, Jawa Tengah
- Rm Padang Citra Muria Jati Kudus, Alamat: Jl Agil Kusumadya no 32 (Jati), Kudus, Jawa Tengah
- RM Garang Asem Sari Rasa7.5, Alamat: Jl. Agil Kusumadya No. 20, Kudus, Jawa Tengah
- Sari Lembur Kuring6.0, Alamat: Jl. AKBP R. Agil Kusumadya, Kudus, Jawa Tengah
- Rm Padang Citra Muria, Alamat: Jl Jend. A Yani no 119 A (Alun-alun Simp 7), Kudus, Jawa Tengah
- Soto Kaki Kambing Gang Tiga, Alamat: Jl. HOS Cokroaminoto, Gang 3, Kudus, Jawa Tengah
- Nasi Opor, Sunggingan, Alamat: Nasi Opor Sunggingan di Jl Niti Semito 9, Kudus, Jawa Tengah
- Lentog Tanjung, Alamat: Jl. Tanjung, Kudus
- Rumah Makan Jati Putra Pak Yono, Alamat: Jl. Kresna No.18, Jati, Kudus, Jawa Tengah
- Ayam Gongso di Warung Makan Sadam. Alamat: Ruko, Jalan KH Agus Salim, Kudus, Jawa Tengah
- Rumah Makan Garang Asem Sari Rasa, Alamat: Jl. Agil Kusumadya, Jati Kulon, Kudus, Jawa Tengah
- Sate Kudus Pak Min, Alamat: Getas Pejaten, Jati, Kudus, Jawa Tengah
- Soto Kerbau Bu Jatmi atau Bu Dibyo., Alamat: JL. Kyai Haji Wahid Hasyim No.43, Kota Kudus. Jawa Tengah
Tips Wisata Kudus
Melakukan kegiatan wisata dengan destinasinya adalah Kudus adalah sesuatu yang menyenangkan. Sebab, di Kudus ini Anda dapat belajar mengenai sejarah peninggalan penyebaran Islam di tanah Jawa sebut saja Makam Sunan Kudus, Makam Sunan Muria dan Makam Kedu. Tetapi sebelum melakukan perjalanan kesana, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
Pertama, rencanakan matang-matang perjalanan wisata Anda, mulai dari anggaran, moda transportasi menuju Kudus, tempat menginap atau hotel di Kudus, dan hal berkaitan dengannya. Kudus mudah dicapai karena letaknya di Pantura, jika Anda menggunakan kendaraan pribadi cukup menyusuri wilayah Pantura hingga sampai wilayah Demak setelah Semarang, beberapa kilometer saja Anda sudah mencapai wilayah Kudus. Namun jika Anda menggunakan bus AKAP, dari Jakarta misalnya terdapat beberapa bus dengan trayek kota Kudus. Untuk harganya tergantung dari kelas jenis bus tersebut.
Selain itu terdapat juga beberapa alternatif lain yang bisa dipilih, misalnya menggunakan bus dengan tujuan ke Semarang, lantas berhenti di Terminal Terboyo lalu menggunakan bus lainnya dengan tujuan yang melewati kota Kudus. Dan untuk tempat menginapnya, kota telah tersedia beragam jenis penginapan atau hotel seperti yang terdapat di Jl. R. Agil Kusumadya
Perlu Kamu Tahu
- RSUD dr. Loekmono Hadi, Alamat: Jl. Dr. Lukmonohadi No.19, Kudus, Jawa Tengah
- RS Mardi Rahayu, Alamat: Jl. AKBP R Agil 110, Kudus, Jawa Tengah
- RSU Islam Sunan Kudus, Alamat: Jl. Kudus Permai No.1, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah
- RSB Permata Hati, Alamat: Jl. Nisemito No.28, Kudus, Jawa Tengah