Candi Cetho Karanganyar, Inilah 8 Panorama Indah Candi di Atas Awan
Candi Cetho adalah salah satu candi yang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Terletak di lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah, candi ini memiliki keunikan dan keindahan yang sayang sekali jika dilewatkan. Dalam tulisan ini, saya akan mengulas lebih detail mengenai 8 panorama indah Candi Cetho yang patut dikunjungi.
1. Menjadi Candi Tertinggi
Candi Cetho terletak di ketinggian 1.496 mdpl, menjadikannya sebagai candi tertinggi di Indonesia. Keberadaannya di atas ketinggian ini memberikan pengalaman yang unik bagi para pengunjung. Udara di sekitar candi sangat sejuk dan segar, mengingat lokasinya yang berada di lereng Gunung Lawu. Selain itu, pemandangan dari atas candi juga sangat memukau. Para pengunjung dapat melihat keindahan alam sekitar candi dengan latar belakang Gunung Lawu yang menjulang tinggi.
2. Masih Digunakan sebagai Tempat Ibadah
Candi Cetho memiliki nilai religius yang tinggi bagi umat Hindu. Meskipun candi ini telah menjadi objek wisata yang populer, namun masih digunakan juga sebagai tempat ibadah. Pengunjung yang datang ke candi ini akan melihat pengunjung lain yang sedang bersembahyang dan berdoa. Di sekitar candi, terdapat aroma dupa yang khas dan sesaji yang diletakkan sebagai perlengkapan untuk berdoa. Hal ini menunjukkan betapa candi ini masih dihormati dan dijadikan tempat suci bagi umat Hindu.
3. Candi di atas Awan
Salah satu panorama indah yang bisa dinikmati di Candi Cetho adalah pemandangan kabut yang menyelimuti candi di pagi hari. Ketika matahari terbit, kabut yang menyelimuti akan terlihat seperti awan yang terbentang di sekitar candi. Pemandangan ini sangat memesona dan seringkali membuat pengunjung terpesona. Inilah mengapa candi ini sering disebut sebagai “Candi di atas Awan”. Pemandangan ini juga menjadi daya tarik bagi para fotografer yang ingin mengabadikan keindahan alam di sekitar candi.
4. Memiliki Relief yang Terlarang
Salah satu hal yang membuat Candi Cetho menjadi kontroversial adalah adanya relief yang menggambarkan organ intim laki-laki. Relief ini juga ditemukan di Candi Sukuh, yang memiliki hubungan erat dengan Candi Cetho. Kedua candi ini memiliki relief yang tidak biasa dan menjadi perdebatan di kalangan para arkeolog. Meskipun kontroversial, relief ini menjadi bagian dari sejarah candi dan memberikan nilai artistik tersendiri.
5. Pengunjung Wajib Mengenakan Kain Poleng
Saat mengunjungi Candi Cetho, pengunjung wajib mengenakan kain poleng. Kain poleng adalah kain bermotif kotak dengan warna hitam dan putih. Pengunjung harus mengenakan kain ini di pinggang seperti mengenakan sarung. Hal ini merupakan tanda penghormatan terhadap candi dan juga sebagai bagian dari tradisi dalam beribadah di candi ini. Kain poleng juga menjadi salah satu daya tarik bagi para pengunjung, karena memberikan nuansa tradisional dan kultural yang khas.
6. Memiliki Jalur Pendakian ke Gunung Lawu
Candi Cetho memiliki jalur pendakian yang dapat digunakan untuk menuju puncak Gunung Lawu. Namun, jalur pendakian melalui candi ini membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 10 jam. Jalur ini dianggap lebih melelahkan dibandingkan dengan jalur pendakian lainnya, seperti jalur Cemoro Kandan dan Cemoro Sewu yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 6 jam. Namun, bagi para pendaki yang mencari tantangan dan keindahan alam yang luar biasa, pendakian melalui candi ini bisa menjadi pilihan yang menarik.
7. Dekat dengan Kebun Teh Kemuning
Setelah mengunjungi Candi Cetho, para pengunjung dapat melanjutkan perjalanan ke Kebun Teh Kemuning yang terletak di dekat candi ini. Kebun teh ini merupakan puncak dataran tinggi di Jawa Tengah dan menawarkan pemandangan yang menyejukkan. Hamparan pohon teh yang hijau memanjakan mata dan udara yang sejuk membuat pengunjung merasa rileks. Di kebun teh ini, para pengunjung juga dapat berfoto di antara rimbunan pohon teh yang indah, menciptakan momen yang tak terlupakan.
8. Pelataran Dewi Sarasvati yang Keramat
Di Candi Cetho, terdapat pelataran yang dikeramatkan oleh warga sekitar. Pelataran ini adalah tempat berdirinya patung Dewi Sarasvati, yang merupakan pemberian dari pemerintah Kabupaten Gianyar. Patung ini sangat dijaga kebersihannya dan pengunjung yang ingin masuk harus melepas alas kaki. Di sekitar pelataran, terdapat banyak dupa dan sesaji yang diletakkan sebagai perlengkapan untuk berdoa. Pelataran ini menjadi tempat suci bagi umat Hindu dan menjadi pusat kegiatan keagamaan di candi ini.
Dalam tulisan ini, saya telah mengulas lebih detail mengenai 8 panorama indah Candi Cetho yang sayang jika dilewatkan. Dari keunikan candi ini sebagai candi tertinggi, penggunaannya sebagai tempat ibadah, keindahan pemandangan di pagi hari, relief yang kontroversial, kewajiban pengunjung untuk mengenakan kain poleng, jalur pendakian ke Gunung Lawu, keberadaan Kebun Teh Kemuning, hingga pelataran Dewi Sarasvati yang keramat. Semua itu menjadikan Candi Cetho sebagai salah satu destinasi wisata yang menarik dan patut dikunjungi. Jadi, jika Anda memiliki kesempatan, jangan lewatkan untuk mengunjungi Candi Cetho dan menikmati keindahan serta keunikan yang ditawarkannya.