Panduan Tips Pergi Liburan Ke Samarinda
Inilah kota terbesar di Pulau Kalimantan sekaligus ibukota dari Provinsi Kalimantan Timur. Bagian tengah kota ini dibelah oleh Sungai Mahakam yang menjadi gerbang menuju pedalaman Kalimantan Timur.
Tak hanya itu, menurut Badan Pusat Statistika Kota Samarinda, kota ini berpenduduk terbesar di seluruh Kalimantan dengan 805.688 jiwa pada tahun 2013.
Bahkan, lokasinya yang berada di perbatasan Balikpapan, Tenggarong dan Sangata menjadikan Samarinda sebagai Kota Transit dan Metropolis, sehingga kehidupan malam pun sangat ramai.
Maskot Kota Samarinda adalah Pesut Mahakam yang dapat ditemukan di sepanjang Sungai Mahakam. Namun, Pesut Mahakam terdesak oleh kemajuan kota dan pindah ke hulu sungai, bahkan jumlahya semakin berkurang hingga 50 ekor saja saat ini. Untuk itu, perlu dilakukan pelestarian sebelum jenis ini punah seperti di sungai lainnya.
Dulunya, kota ini menjadi wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura hingga pertengahan abad ke-17 dengan lahan persawahan dan perladangan beberapa penduduk. Lahan dan ladang tersebut umumnya dipusatkan di sepanjang tepi Sungai Karang Mumus dan Sungai Karang Asam.
Kini, wilayah Samarinda juga masih dipergunakan untuk lahan perkebunan, meski potensi perdagangan dan pertambangan juga cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya kegiatan-kegiatan di kota, misalnya di pasar, toko dan pedagang kaki lima.
Selain itu, kota ini memiliki 31 pemilik Kuasa Pertambangan untuk kegiatan eksploitasi dan lima pemilik Kuasa Pertambangan dengan status perizinan dalam Penyelidikan Umum, di mana lokasi pertambangan tersebar di enam kecamatan.
Panduan Tips Pergi Liburan Ke Samarinda
Wilayah Utama Samarinda
Dengan luas wilayah 718 km², Samarinda terletak di wilayah khatulistiwa yang terbagi dalam 10 kecamatan, diantaranya :
- Loa Janan Ilir
- Palaran
- Samarinda Ilir
- Samarinda Kota
- Samarinda Seberang
- Samarinda Ulu
- Samarinda Utara
- Sambutan
- Sungai Kunjang
- Sungai Pinang
Sejarah Samarinda
Awalnya, rombongan orang Bugis Wajoyang dipimpin La Mohang Daeng Mangkonapada (bergelar Pua Ado) tahun 1668 hijrah dari tanah Kesultanan Gowa ke Kesultanan Kutai sebab mereka tidak mau tunduk dan patuh terhadap Perjanjian Bongaya setelah Kesultanan Gowa kalah akibat diserang oleh pasukan Belanda. Rombongan tersebut diterima baik oleh Sultan Kutai.
Selanjutnya, rombongan tersebut diberikan lokasi sekitar Kampung Melantai untuk usaha pertanian, perikanan dan perdagangan. Tujuannya, mereka harus membantu segala kepentingan Raja Kutai di dalam menghadapi musuh. Namun, rombongan memilih daerah sekitar Muara Karang Mumus yang menimbulkan kesulitan di dalam pelayaran karena daerah berarus putar (berulak) dengan banyak kotoran sungai.
Mereka membuat rumah rakit di atas air, harus sama tinggi antara rumah satu dengan lainnya yang melambangkan tidak adanya perbedaan derajat antara bangsawan dan bukan bangsawan. Istilah ini yang membuat nama permukiman baru tersebut adalah Samarenda atau selanjutnya ejaan menjadi Samarinda, di mana lokasi terdiri atas dataran rendah dan daerah persawahan yang subur.
Cara Pergi ke Samarinda
Pergi ke Samarinda Naik Pesawat
Samarinda mempunyai bandara yang menghubungkan Samarinda dengan kota-kota di pedalaman Kalimantan Timur dan Balikpapan, yang dinamakan Bandara Temidung. Namun, saat ini sedang dibangun Bandara Samarinda Baru yang berfungsi sebagai bandara domestik berskala nasional.
Oleh karena itu, jika Anda menempuh perjalanan dengan pesawat, maka disarankan mendarat di Bandara Sepinggan, Balikpapan terlebih dahulu. Lalu, menggunakan jalur darat dengan taksi seharga Rp300.000, Bus Kangaroo seharga Rp120.000 atau bus antar kota seharga Rp50.000 untuk sampai ke Samarinda. Namun, Anda harus terlebih dahulu ke Terminal Batu Ampar. Perjalanan menuju Samarinda ditempuh sekitar tiga sampai empat jam dengan pemandangan hutan Kalimantan dan jalan berkelok.
Pergi ke Samarinda Naik Bus
Jalur darat ini dapat menghubungkan Samarinda dengan Balikpapan ke selatan, Bontang dan Sangatta ke utara, jalan baru ke Tenggarong dan Sanga-sanga di arah barat laut, Kutai Kartanegara melalui jalan tenggara yang tembus sampai Muara Jawa, Samboja dan Balikpapan. Semuanya dapat ditempuh dengan bus antar kota ke berbagai daerah dari Terminal Sungai Kunjang, Terminal lempake dan Terminal Samarinda Seberang. Kini, sedang dalam pengerjaan jalan bebas hambatan sejenis tol yang menghubungkan Samarinda dengan Balikpapan dengan waktu tempuh satu jam.
Pergi ke Samarinda Naik Kapal
Transportasi air digunakan melalui jalur sungai yang kebanyakan dari wilayah hulu Mahakam atau jalur laut yang kebanyakan dari Sulawesi. Pelabuhan khusus untuk kapal laut berada di Jalan Yos Sudarso dekat pelabuhan container.
Transportasi Umum di Samarinda
Transportasi air tradisional sudah ada sejak dulu, yakni Tambangan dan Ketinting. Tambangan digunakan untuk menyeberang sungai dari daerah Samarinda Seberang ke kawasan Pasar Pagi. Sedangkan Ketinting menjadi moda transportasi sungai utama untuk menyeberangi sungai maupun wilayah tertentu yang hanya dinaiki oleh manusia dan barang.
Sementara untuk mengangkut kendaraan, kapal feri beroperasi dari Pelabuhan Harapan Baru, Samarinda Seberang ke Pelabuhan Samarinda Kota. Namun, sejak pembangunan Jembatan Mahakam pada 1987, tambangan dan ketinting mulai berkurang penumpang dan kapal feri merasakan kerugian hingga akhirnya pelayaran ditutup.
Hotel di Samarinda
- Mesra Business & Resort Hotel
- Swiss-Belhotel Borneo Samarinda
- Aston Samarinda Hotel & Convention Center
- Amaris Hotel by Santika
- Hotel Grand Sawit Samarinda
- Horison Samarinda
- Diamond Hotel
- Hotel Bumi Senyiur
- Hotel Wisata Grand Barumbay Resort
Iklim di Samarinda
Kota Samarinda beriklim tropis basah, hujan sepanjang tahun. Temperatur udara antara 20 °C – 34 °C dengan curah hujan rata-rata per tahun 1980 mm, sedangkan kelembaban udara rata-rata 85%.
Bahasa Daerah di Samarinda
Bahasa yang digunakan tergantung dengan bahasa ibu masing-masing, seperti Bahasa Melayu Pontianak, Bahasa Tiociu, Bahasa Khek, Bahasa Dayak (Dayak Kanayatn, Bukit, Salako, Kantu, Iban dan Jangkang). Meski demikian, hampir seluruh penduduk memahami dan menggunakan Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi.
Tempat Wisata di Samarinda
- Air Terjun Tanah Merah
- Air Terjun Berambai
- Air Terjun Pinang Seribu
- Kebun Raya Umnul Samarinda
- Penangkaran Buaya di Makroman
- Desa Budaya Pampang
- Masjid Shiratul Mustaqiem
- Masjid Islamic Center Samarinda
- Makam La Mohang Daeng Mangkona
- Goa Maria di Rumah Retret Bukit Rahmat, Loa Janan
- Gereja Katolik St.Maria
- Pura Jagat Hita Karana
- Vihara Eka Dharma Manggala
- Kelenteng Thien le Kong
- Telaga Permai Batu Besaung
- Kerajinan Tenun Ikat Sarung Samarinda
- Stadion Utama Kaltim Palaran
- Stadion Segiri
- Stadion Sempaja
- Taman Lampion
- Taman Cerdas
Mal di Samarinda
- Mal Mesra Indah
- Mal Lembuswana
- Samarinda Central Plaza
- Plaza Mulia
- Samarinda Square
- The Big Mall (Samarinda Global City)
- Citra Niaga
- Mahakam Square
Museum di Samarinda
- Museum Mulawarman
Hiburan Malam di Samarinda
- Celcius Club & Lounge
- Karaoke Happy Puppy
Rekomendasi Tempat Makan Kuliner di Samarinda
- Kampung Nasi Kuning, Jalan Lambung Mangkurat
- Soto Banjar RM Syari, Jalan Sudirman
- RM Pondok Selera, Jalan Kadri Oening
- Ayam Goreng Banjar, Jalan KH. Agus Salim
- Ayam Gepuk, Jalan KS. Tubun
- Pondok Borneo
- Harry Crab
Tips Wisata di Samarinda
Anda akan merasakan sensasi jalanan yang berkelok-kelok melalui jalur darat. Jika Anda sering mabuk perjalanan, sediakan obat anti mabuk untuk menghindari rasa mual yang akan dialami.
Perlu Kamu Tahu di Samarinda
Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kominfo Kota Samarinda
Jalan Dahlia No.69, Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur
Telepon : (0541) 741476