Panduan Tips Pergi Ke Tembagapura
Tembagapura adalah distrik yang terletak di bagian tengah Papua. Yaitu di Kabupaten Mimika pada rangkaian pegunungan Sudirman, berada pada ketinggian lebih dari 2000 m di atas permukaan laut dan tidak jauh dari Puncak Carstensz, yaitu puncak tertinggi di Oceania.
Nama yang dianugerahkan oleh Presiden Soeharto di kala pembangunannya sekitar tahun 70-an. Distrik ini sangat kontras terutama bila dibandingkan dengan distrik atau kecamatan lain yang pernah saya lihat di tanah air kita. Tata kota Tembagapura sangat baik sehingga pantas disejajarkan dengan tata kota negara maju.
Sporthall Tembagapura Tembagapura memiliki serangkaian fasilitas yang lengkap dengan standar internasional, antara lain rumah sakit yang dikelola International SOS, supermarket (Hero), salon (Rudy Hadisuwarno).
Layanan perbankan (CIMB Niaga dan Mandiri), bar dan kafe, hobby shop, perpustakaan, kolam renang air hangat, lapang sepak bola, lapangan tennis, lapangan squash, sporthall, state-of-the-art gymnasium, hingga sekolah bertaraf internasional.
Gedung perkantoran dan workshop banyak dibangun, begitu juga dengan rusun atau yang lebih pantas kita sebut dengan apartemen, rumah, dan barak.
Jumlahnya berkali-kali lipat lebih banyak dan ukurannya yang besar. Ini karena penduduk/karyawan PTFI sebagian besar memang ditempatkan di Tembagapura.
Panduan Tips Pergi Ke Tembagapura
Wilayah Utama Tambagapura
Di Distrik Tembagapura ada 1 kelurahan dan 6 kampung yaitu;
- Kelurahan Tembagapura
- Kampung Waa
- Kampung ArwandopTsinga
- Kampung Jagamin
- Kampung Beanekogom
- Kampung Opitawak
- Kampung Doliningokngin
Sejarah Tembagapura
Pada tanggal 16 Februari tahun 1632, Kapten Jan Carstensz seorang kapten kapal maskapai dagang kerajaan Belanda, VOC melihat gunung berpuncak tertutup salju di daerah khatulistiwa. lalu ia membuat sebuah catatan tentang Fenomena yang luar biasa itu, dan menjadikan catatan orang asing pertama tentang Puncak Carstenz.
Puncak Carstenz adalah nama untuk Puncak-puncak bersalju nama itu diberikan atas penghargaan terhadap Kapten Jan Carstensz. Sejak saat itu banyaklah orang asing yang berdatangan untuk melakukan ekspedisi ke wilayah papua.
Ekspedisi Pertama dilakukan pada tahun 1936, yang dilakukan oleh tiga orang peneliti asal belanda yaitu Dr.A.H. Colijin, J.J. Dozy, dan H. Wissel. Kelompok ini adalah kelompok luar pertama yang mencapai gunung gletser dan menemukan Ertsberg.
Ekspedisi ini juga dikenal dengan Ekspedisi Colijin. Di tahun 1936 Geolog Dr.C. Shouten menyimpulkan bahwa kawasan Carstenz mengandung tembaga dan emas. Hal ini membuat nama Ertsberg (gunug bijih) dipakai untuk menyebut gunung tersebut.
Pada Agustus 1959, Forbes Wilson yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur melakukan pertemuan dengan Direktur pelaksana East Borneo Company, Jan van Gruisen. Dalam pertemuan itu Gruisen bercerita jika dirinya menemukan sebuah laporan penelitian atas Gunung Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis Jean Jaques Dozy di tahun 1936.
Uniknya, laporan itu sebenarnya sudah dianggap tidak berguna dan tersimpan selama bertahun-tahun begitu saja di perpustakaan Belanda. Van Gruisen tertarik dengan laporan penelitian yang sudah berdebu itu dan membacanya.
Tahun 1960 pun menjadi ekspedisi kedua ke gunung ertsberg papua .ekspedisi ini dilakukan oleh Forbes Wilson dan Del Flint.tujuan dalam ekspedisi ini adalah untuk membuktikan kebenaran dari perkataan Jan van Gruisen dan Geolog Dr.C. Shouten bahwa dikawasan ertsberg mengandung tembaga.
didalam ekspedisi ini wilson menemukan sesuatu yang nyaris membuatnya gila, bahwa disana selain dipenuhi bijih tembaga, gunung tersebut juga dipenuhi Emas dan Perak. Menurut dia seharusnya gunung tersebut diberi nama Gold Mountain, bukan Gunung Tembaga.
Cara Pergi ke Tembagapura
Dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, perjalanan ke Tembagapura dapat ditempuh dengan dua kendaraan. Kendaraan tersebut adalah chopper alias helikopter, selama 20 menit atau dengan bus anti peluru selitar 3 jam. Naik helikopter harus pagi, antara pukul 06.00-11.00 pagi, setelah itu tidak ada penerbangan lagi karena sudah sangat berkabut.
Transportasi di Tembagapura
Transportasi utama di kota ini adalah bus karena medannya yang cukup ekstrem.
Iklim di Tembagapura
Berdasarkan Badan Meteorologi dan Geofisika Wilayah Timika, rata-rata suhu udara minimum di wilayah Mimika selama tahun 2008 sebesar 22,99°C yang terjadi pada bulan Maret dan Maksimum 34,2°C yang terjadi pada bulan Januari. Suhu yang tercatat tidak termasuk suhu udara di Distrik Tembagapura yang berkisar antara 3°C – 20°C bahkan bisa sampai dibawah suhu 0°C
Bahasa Daerah di Tembagapura
Salah satu suku yang mendiami daerah ini adalah Suku Kamaro, yang juga memiliki Bahasa daerah sendiri.
Objek Wisata di Tembagapura
Mine Tour – Tur wisata keliling tambang dan melihat kegiatan operasional PT. Freeport
Tips Wisata di Tembagapura
- Bepergian ke daerah ini memang harus membawa perlengkapan yang cukup, terutama pakaian yang tebal, jaket karena cuaca yang dingin terutama di malam hari.
Informasi penting di Tembagapura
- Rumah Sakit Aea – Freeport Tembagapura, Jl. Tembagapura