Panduan Tips Pergi Liburan Ke Timika
Mendengar kata Timika, tak asing lagi dengan perusahaan tambang terbesar di dunia asal Amerika Serikat, yakni Freeport-McMoran Coper & Gold Inc yang menambang bijih tembaga, emas dan perak di Papua. Kompleks tambang di Grasberg yang berada di jantung wilayah mineral merupakan salah satu penghasil tunggal tembaga dan emas terbesar di dunia.
Selain itu tambang ini juga mengandung cadangan tembaga dan emas terbesar di dunia. Tak hanya itu, kota ini juga popular dengan ragam pariwisata mulai dari muara, pantai, puncak gunung bersalju dan atraksi berburu buaya yang eksotis digarap secara professional.
Kota Timika dikelilingi hutan hujan tropis, di mana suhu udara bias terasa panas dan lembab, tetapi hampir tiap sore turun hujan yang membuat hawa menjadi lebih sejuk dan menyenangkan. Namun, ada pemandangan yang sedikit kontras ketika menginjakkan kaki di kota ini lalu ke kawasan Kuala Kencana. Dari kota kecil yang belum maju masuk ke kawasan elite yang sangat terkonsep.
Kawasan Kuala Kencana memiliki jalan beraspal mulus dan lebar, taman indah di tengah jalur dengan lampu jalan yang menyala saat malam, bahkan di tengah kawasan dibangun semacam taman air mancur dan patung. Kawasan permukiman terlihat rumah-rumah bergaya Amerika dengan halaman rumput yang cukup luas dan jarak antar rumah cukup lapang.
Wilayah Utama Timika
Sebagai ibukota dari Kabupaten Mimika, Timika dikelilingi oleh beberapa distik di Kabupaten Mimika, diantaranya:
- Mimika Timur
- Mimika Timur Tengah
- Mimika Timur Jauh
- Mimika Barat
- Mimika Barat Jauh
- Mimika Barat Tengah
- Mimika Baru
- Kuala Kencana
- Tembagapura
- Agimuga
- Jila
- Jita
Sejarah Timika
Timika tidak terlepas dari sejarah Kabupaten Mimika yang awalnya adalah kecamatan dari wilayah Kabupaten Fakfak yang kemudian menjadi Kabupaten Otonom pada tahun 1999. Luas wilayah sekitar 20.093 km2 dengan topografi dataran tinggi dan rendah.
Mimika didiami oleh tujuh suku asli, di mana dua suku besar diantaranya Amungme yang mendiami wilayah pegunungan dan Kamoro di wilayah pantai. Lima suku lainnya masih dalam suku kekerabatan yang berasal dari wilayah lain tetapi sudah lama tinggal di Kabupaten Mimika, yaitu suku Dani/Lani, Damal, Mee, Nduga dan Moni.
Cara Pergi ke Timika
Pesawat
Satu-satunya cara mencapai Timika melalui jalur udara yang mendarat di Bandara Moses Kilangin yang dikelola PT Airfast Aviation Facilities Company (AVCO) untuk kegiatan PT Freeport Indonesia (PTFI). Maskapai yang melayani rute Timika adalah Garuda Indonesia, Merpati Nusantara Airlines, Airefata dan Airfast. Penerbangan internasional dari Australia melalui Darwin juga dilayani oleh Airfast yang biasanya dipadati konsultan ataupun tamu PTFI.
Kapal
Jalur laut dapat dilalui dari Makassar atau Manado dengan jarak tempuh paling cepat dua sampai tiga minggu. Ada dua pelabuhan di Timika, yaitu Pelabuhan Pamako yang terletak 60 km dari Timika untuk masyarakat umum dan Pelabuhan Amampare khusus untuk PTFI. Dari pelabuhan tersebut tersedia kapal berukuran kecil untuk menyusuri sungai-sungai di pedalaman, seperti Komoro, Pikapu, Jaramay dan Mimika
Transportasi di Timika
Transportasi di Timika banyak dilalui dengan jalur laut atau sungai, terutama untuk menghubungkan Timika dengan distrik-distrik di Mimika Barat. Salah satu jalur utama transportasi adalah alur Sungai Ipa yang baru diperbaiki sepanjang 1,7 kilometer. Sungai Ipa dapat dilalui oleh dua perahu motor dengan lebar hingga empat meter pada saat bersamaan.
Hotel di Timika
Untuk ukuran sebuah kota yang tak terlalu besar, ada beberapa hotel dan penginapan di Timika untuk anda gunakan sebagai tempat menginap. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
- Hotel Sheraton Timika yang berganti nama menjadi Hotel Rimba Timika
- Hotel Serayu
- Hotel Grand Tembaga
Iklim di Timika
Iklim di Timika tergolong tropis dengan suhu rata-rata tahunan 25,9 0C. Curah hujan rata-rata tahunan 3340 mm, banyak curah hujan di Timika Jaya, bahkan di bulan terkering.
Bahasa Daerah di Timika
Meski terdapat tujuh suku yang mendalami Timika, tetapi bahasa yang digunakan berasal dari dua suku besar penduduk asli, yakni Suku Amungme dan Kamoro. Umumnya, para pendatang masih menggunakan bahasa Indonesia untuk komunikasi sehari-hari.
Tempat Wisata di Timika
- Taman Monumen Kuala Kencana
- Kali Mayon
Mal di Timika
Boleh dikatakan bahwa Timika tidak memiliki mal, hanya ada supermarket Gelael tua dengan restoran cepat saji di atasnya dan Mulia Mini Mall Timika.
Hiburan Malam di Timika
Tempat hiburan malam di Timika identik dengan tempat prostitusi. Misalnya saja di kawasan Kilometer 10 yang banyak menjual makanan ayam kampung. Namun, kala malam menjelang langsung berubah menjadi tempat terjadinya prostitusi.
Rekomendasi Tempat Makan di Timika
Untuk penyuka kuliner, ada beberapa tempat makan di Timika yang direkomendasikan seperti beberapa tempat makan di Timika yang ada dibawah ini:
- Nasi Kuning di Jalan Cendrawasih
- Bakso Aneka Rasa (bakso daging rusa)
- Kuala Oriental restaurant Timika, Jalan Ahmad Yani
- Kapulaga Restaurant, Jalan Hasanudin samping Grapari Telkomsel
- Ayam Bakar Wong Solo di perempatan lampu merah arah SP2
- Palem Seafood and Chinese Food, samping Wong Solo
- Seafood 212
- Warung Padang, Jalan Serui Mekar
- Manna Bakery
- Mie Ayam Jalan Belibis
- Warung Makan Berkat (mengandung babi), Jalan Sempan
Tips Berwisata di Timika
- Siapkanlah obat malaria sebab kota ini memiliki hutan yang lebat dan rentan terhadap nyamuk malaria yang menyerang masyarakat.
- Jika Anda termasuk orang yang mabok perjalanan udara, dapat menggunakan kapal tetapi menghabiskan waktu yang cukup lama.
Informasi Tempat Penting di Timika
- Kantor Bupati Mimika, Jalan Timika Kuala Kencana Mimika, Telepon : (0901) 321002 ext. 321321
- Polres Mimika, Jalan Mile 32 Kuala Kencana, Papua, Telepon : (0901) 301974