PERGIMULU.COM

Mau Pergi Liburan Kemana? Cari info di pergimulu.com saja!

Gunung Tangkuban Perahu

Blog

Heading 2: Tujuan Rekreasi

Bandung, merupakan sebuah kota yang berstatus sebagai ibukota provinsi Jawa Barat yang secara administrasi dipimpin oleh seorang wali kota. Kota ini memiliki bentuk peta topografi yang secara geografis dikelilingi pegunungan dan memiliki kawasan pariwisata dengan pemandangan alam yang sangat indah & romantis. Oleh karena itu, kota ini sering kali dijadikan tujuan rekreasi baik bagi penduduk lokal maupun daerah lainnya.

Seperti yang kita ketahui, Nusantara memiliki beragam kumpulan hikayat atau dongeng baik itu kisah tentang hewan seperti si kancil, dan tokoh legenda. Bahkan kisah yang menjadi penjelasan mengenai asal mula terbentuknya suatu tempat, yang biasanya tersirat dengan kalimat yang mengandung nilai pendidikan dan pesan moral.

Berbicara mengenai kota Bandung, konon kota ini memiliki ikatan hubungan dengan Gunung Tangkuban Perahu yang saling berkaitan satu sama lainnya, serta dengan beberapa tempat di Bandung. Menurut sejarah, terjadinya kota Bandung sendiri berasal dari telaga akibat lava pada Gunung Tangkuban Perahu yang membendung Sungai Citarum. Hal ini juga didukung dengan letak bentuk geologi Bandung sendiri, yang memiliki fakta memang dikelilingi oleh banyak pegunungan. Hal tersebut sebagai pertanda bahwa pada jaman dulu, kota yang sekarang telah menjelma menjadi metropolitan ini merupakan sebuah danau atau telaga.

Bandung sendiri memiliki banyak sasakala, yang salah satunya mengenai terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu. Sasakala ini dituangkan dalam bentuk carpon, atau carita pondok atau yang sesuai EYD bahasa Indonesia berarti cerita pendek, mengenai Gunung Tangkuban Perahu.

Heading 3: Legenda Singkat

Asal usul Gunung Tangkuban Perahu, terbagi menjadi 2 latar. Ada yang percaya cerita ini terjadi di Kuningan ada pula yang percaya di Bandung, bahkan ada yang mengaitkan dengan nabi Nuh. Dan pada artikel kali ini saya akan mengupas tuntas dan secara lengkap cerita dengan latar di kota Bandung.

Gunung Tangkuban Perahu dipercaya oleh rakyat Parahyangan merupakan bentuk amarah Sangkuriang yang menendang perahu hasil buatannya sendiri karena gagal mempersunting putri Rarasati atau lebih dikenal dengan nama Dayang Sumbi. Hal ini dikarenakan, Dayang Sumbi baru mengetahui bahwa pria yang akan dinikahinya adalah anaknya sendiri yang dulu pernah ia usir saat melihat ciri khas berupa luka didahinya. Untuk menggagalkan pernikahan, Dayang Sumbi pun meminta syarat berupa bendungan, serta perahu untuk berlayar dibendungan tersebut sebelum fajar tiba.

BACA JUGA :  10 Daftar Toko iPhone di Banjarmasin Yang Resmi dan Segera Pilih Tipe Favoritmu!

Sangkuriang akhirnya menggunakan ajian miliknya yang didapat dari ayahnya, guna memanggil jin yang dapat membantunya menyelesaikan permintaan Dayang Sumbi. Sungai Citarum dibendung menggunakan material dari letusan Gunung Sunda dan menjadi Danau Bandung Purba, pohon Lametang pun ditebang untuk membuat perahu yang diminta kekasihnya. Konon katanya saat jatuhnya batang pohon Lametang pun dapat menghasilkan bencana gempa.

Mengetahui Sangkuriang hampir berhasil, Dayang Sumbi pun merasakan gelisah yang berlebih atau dalam puisi siloka Sunda disebut Inggis ku bisi, rempan ku sugan. Dan akhirnya meminta bantuan pada Sang Hyang Tunggal agar fajar hadir lebih cepat guna menggagalkan Sangkuriang. Boeh rarang (kain berwarna putih) yang Dayang Sumbi tenun digunakan untuk membungkus daun kingkilaban dan ditebarkan 7 helai sehingga bercahaya bagai fajar dan membuat ayam berkokok. Para jin pun tunggang langgang ketakutan karena mengira hari sudah pagi, mengetahui kenyataan bahwa ia gagal, Sangkuriang pun meluapkan amarahnya.

Sisa tebangan kayu Lametang menjadi gunung Bukit Tunggul yang ada di Lembang, sisa-sisa ranting atau dalam bahasa Sunda berarti rangrang diinterpretasikan menjadi gunung Burangrang. Saat amarahnya mencapai puncak, Sanghyang Tikoro dijebol, sumbatan aliran Citarum dilempar menuju timur dan konon menjadi gunung Manglayang. Perahu buatannya pun ditendang ke utara sehingga menjadi gunung yang penuh fenomena yakni Gunung Tangkuban Perahu. Melihat amarah anaknya yang penuh gejolak, Dayang Sumbi pun terus berlari ke arah timur. Sangkuriang yang melihat hal ini pun berusaha mengejar Dayang Sumbi hingga berhenti di sebuah bukit kecil yang sekarang dikenal dengan nama Gunung Putri. Disana Dayang Sumbi memohon pada Sang Hyang Tunggal agar diselamatkan. Akhirnya Dayang Sumbi dirubah menjadi setangkai bunga jaksi. Pengejaran Sangkuriang pun terhenti pada tempat yang sekarang dikenal dengan nama Ujung Berung, dan disanalah konon Sangkuriang ngahiyang atau menghilang ke alam gaib.

Seperti gunung-gunung gede lainnya di Indonesia, Gunung Tangkuban Perahu pun juga memiliki sejumlah cerita angker didalamnya. Salah satu yang terkenal seperti Tanjakan Emen, yang konon katanya menjadi tempat pembuangan mayat tabrak lari dari seorang pria yang memiliki nama Emen tersebut. Dan kisah lainnya ada mengatakan bahwa suara rintihan dari ibu ratu yang merupakan panggilan untuk Dayang Sumbi agar meredam aktivitas vulkanik. Gunung Tangkuban Perahu juga memiliki kuncen atau juru kunci yang bernama Abah Eman, lelaki yang lahir di tahun 1948 ini menjaga air keramat beserta goa Kahuripan. Riwayat Gunung Tangkuban Perahu bila dikaji menggunakan sains, diperkirakan merupakan salah satu gunung tertua. Konon katanya merupakan hasil runtuhan fisik dari Gunung Sunda Purba dan membentuk kaldera dengan Gunung Tangkuban Perahu ditengahnya. Letusan yang terjadi pada Gunung Tangkuban Perahu sendiri, menghasilkan kawah, atau crater dalam bahasa Inggris. Kawahnya sendiri terbagi menjadi tiga kawah utama dan tujuh kawah kecil. Kawah yang tertua yakni Kawah yang dinamai Paguyangan Badak yang telah berumur puluhan ribu tahun, lalu berurutan muncul Kawah Upas dan setelahnya Kawah Ratu. Sisa kawah lainnya yakni Kawah Jurig, Kawah Siluman, Kawah Domas, Kawah Baru, Kawah Lanang, Kawah Ecoma, dan Kawah Jarian yang juga menjadi bagian area wisata.

BACA JUGA :  Ini Di Rekomendasi Dokter Kandungan Terbaik di Pati, Tarif Pemeriksaan Mulai Dari 92 Ribu Saja

Heading 2: Potensi Meletus

Menurut history yang dilansir dari news.detik, terjadi letusan pada tahun 1910 pada Kawah Ratu memuntahkan skoria dan material abu yang mengandung zat berbahaya. Bahkan pada 2005 silam, status gunung ini sempat menjadi siaga 1 akibat terjadinya gempa vulkanik dengan jumlah sebanyak 17 kali dan membuat kawasan ini ditutup. Meski sempat dinyatakan sebagai zona bahaya, namun para penduduk saat itu belum juga mengungsi, padahal jika terus membesar di khawatirkan akan terjadi letupan yang membahayakan.

Situs berita lainnya juga membuat laporan sempat terjadi beberapa kali peningkatan status dari normal (level 1) menjadi waspada (siaga 2). Seperti pada saat 21 Februari 2013 ketika Gunung Tangkuban Perahu mengeluarkan hujan abu, dan saat dilanda gempa yang terjadi di kawasan Gunung Tangkuban Parahu pada tanggal 30 dan 31 Desember 2014, dan terus mengeluarkan asap. Dimana pada awalnya asap tersebut disangka berasal dari lubang kepundan hasil letusan Oktober 2013, namun nyatanya pada 2 Januari 2015 diketahui asap ini berasal dari retakan baru, yang menghasilkan retak sepanjang 25 hingga 50 meter. Retakan ini juga sempat membuat masalah baru bagi Gunung Tangkuban Perahu, karena retakan ini memiliki potensi meletus kembali. Letusan pada bulan Oktober 2013 juga disebut sebagai sejarah baru bagi gunung ini, karena letusan terus kembali terjadi secara beruntun selama 4 hari. Pada November 2016 kemarin, mentri SDM yang baru diangkat Jokowi yakni Ignatius Jonan, memberi amanat pada Badan Geologi saat berkunjung ke Bandung. Hal ini disebabkan, peralatan yang ada saat ini sudah terbilang jadul. Sehingga perlu dilakukan penggantian dengan yang baru dan lebih aman, serta tahan disegala kondisi cuaca. Hal ini tentunya diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya bencana alam agar dapat mendeteksi kapan terjadinya bencana sedini mungkin, guna menurunkan resiko korban jiwa dengan jumlah sekecil mungkin.

BACA JUGA :  Daftar Rekomendasi Villa Nyaman di Sekitar Dieng Yang Harganya Murah Mulai Rp.250.000

Heading 2: Hotel Dekat Sini

Bagi Anda yang ingin menghabiskan liburan di sekitar Kabupaten Subang ini, Anda tidak perlu khawatir kesulitan mencari penginapan. Hotel terdekat seperti Pesona Bamboo, Panorama Lembang, dan masih banyak lagi yang lain yang tentunya memiliki harga yang berbeda-beda. Gimana? tertarik untuk mengunjungi tempat ini? bagi Anda yang kesulitan mengakses situs resmi. Silahkan hubungi nomor tertera di atas untuk mendapat info update mengenai kondisi/status gunung terkini, berapa harga tiket rombongan dan lain sebagainya.

Khusus bagi Anda yang baru pertama kali dan mau mengunjungi tempat ini, jangan khawatir! Kami telah sediakan link yang boleh Anda simak pada awal artikel ini untuk langsung menuju ke google map lokasi Tangkuban Perahu, biaya masuk, jam buka. Penggunaannya pun cukup mudah, di sana Anda dapat melihat denah & detail alamat tujuan, jalur yang digunakan, serta seberapa jauh jarak yang akan Anda tempuh yang diinfokan dengan satuan ukuran kilometer. Cukup tekan pilihan petunjuk arah dan cukup Anda isi titik awal pada posisi Anda baik secara manual maupun memanfaatkan GPS. Google map pun akan langsung memandu Anda untuk sampai ke tujuan via rute tercepat. Tunggu apa lagi? Yuk visit Tangkuban Perahu!


Raka Andhika

Raka adalah seorang penulis blog perjalanan yang bersemangat dan kreatif. Raka memiliki kecakapan dalam menulis narasi perjalanan yang menarik dan informatif. Sejak usia muda, Raka sudah memiliki kegemaran menjelajahi tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan berbagai budaya, yang kemudian mendorongnya untuk membagikan pengalaman tersebut melalui tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *