Panduan Tips Pergi Liburan Ke Subang
Subang merupakan sebuah kabupaten di provinsi Jawa Barat yang terkenal dengan obyek wisata andalannya yakni Tangkuban Perahu dan Ciater. Subang juga salah satu jalur Pantura paling sibuk. Saat Lebaran, Subang akan sangat sibuk karena Subang juga dilintasi jalur alternatif Sadang Cikamurang.
Subang memiliki topografi pegunungan di bagian selatan, daerah berbukit dan dataran di bagian tengah, serta dataran rendah di bagian utara. Persentasenya dibandingkan luas wilayah Subang keseluruhan adalah sebagai berikut: pegunungan (20%), daerah berbukit dan dataran (34,85%), dataran rendah (45,15%).
Keragaman topografi ini membuat Subang memiliki potensi penghasilan ekonomi yang luas. Mulai dari perkebunan, pertanian hingga perikanan. Nanas madu merupakan salah satu hasil perkebunan Subang yang paling terkenal.
Setiap tahunnya Subang bisa menghasilkan nanas paling sedikit 59.000 ton. Di Subang juga ada kebun karet dan kebun teh yang sangat besar.
Panduan Tips Pergi Liburan Ke Subang
Wilayah Subang
Secara administratif, kabupaten Subang terdiri dari 30 kecamatan. Di antaranya: Binong, Blanakan, Ciasem, Ciater, Cibogo, Cijambe, Cikaeum, Cipeundeuy, Cipunagara, Cisalak, Compreng, Dawuan, Jalancagak, Kalijati, Kasomalang, Legonkulon, Pabuaran, Pagaden, Pagaden Barat, Pamanukan, Patokbeusi, Purwadadi, Pusakajaya, Pusakanagara, Sagalaherang, Serangpanjang, Subang, Sukasari, Tambakdahan dan Tanjungsiang.
Sementara itu, batas wilayah Kabupaten Subang yang memiliki luas 205.176,95 hektar tersebut adalah sebagai berikut:
- Utara – Laut Jawa
- Timur – kabupaten Sumedang dan Indramayu
- Selatan – kabupateg Bandung Barat
- Barat – kabupaten Purwakarta dan Karawang
Sejarah Subang
Diperkirakan wilayah Subang sudah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Benda-benda prasejarah bercorak neolitikum seperti kapak batu dan alat-alat perunggu ditemukan di beberapa kecamatan yang ada di Subang. Seperti Binong, Kalijati, Pagaden dan Sagalaherang.
Pada masa kerajaan Hindu, wilayah Subang masuk dalam tiga kerajaan yaitu Tarumanagara, Galuh dan Pajajaran. Pada masa kolonialisme, tepatnya saat konflik Mataram – VOC, wilayah Subang bagian utara dijadikan jalur logistik bagi pasukan Sultan Agung yang ingin menyerang Batavia. Saat-saat itulah terjadi percampuran budaya Jawa dengan Sunda karena banyak tentara Sultan Agung yang tidak kembali ke Mataram, malah akhirnya menetap di Subang.
Cara Pergi ke Subang
Pergi ke Subang Menggunakan bus
Dari Jakarta, Anda bisa naik bus Kramatdjati atau bus Warga Baru jurusan Subang. Keberangkatan keduanya sama-sama dari terminal Kampung Rambutan. Turun di Terminal Subang.
Pergi ke Subang Menggunakan kereta api
Semua kereta api jurusan Subang dari Jakarta tersedia di stasiun Pasar Senen. Anda bisa naik kereta Gaya Baru Malam Selatan, Tegal Ekspres atau Matarmaja. Turun di Stasiun Pegaden Baru, lalu sambung dengan angkot sesuai tujuan Anda.
Pergi ke Subang Menggunakan kendaraan pribadi (mobil)
Dari Jakarta, masuk ke ruas tol Jakarta – Cikampek. Lanjutkan perjalanan ke ruas tol Cipali, lalu keluar di Gerbang Tol Subang. Masuk ke jalan Otto Iskandardinata untuk menuju pusat kota Subang.
Transportasi Umum di Subang
Di Subang ada dua rute angkot dalam kota yang paling umum yaitu angkot hijau jurusan Subang – Pujasera dan angkot biru abu-abu jurusan Subang – Pagaden. Selain itu juga angkot besar (mobil Elf) jurusan Bandung yang melalui Ciater.
Hotel di Subang
- Sari Ater Hotel & Resort, Kelas: bintang 3, Lokasi: Jln. Raya Ciater, Keunggulan: fasilitas pemandian air panas alami, perkemahan, Tarif per malam: Rp 950.000,- (kamar hotel), Rp 4 juta (bungalow)
- Hotel Dafam Betha Subang, Kelas: bintang 3, Lokasi: Jln. Jend. Ahmad Yani No. 28 – 30, Keunggulan: lokasi di pusat kota Subang (dekat alun-alun, dsb), Tarif per malam: mulai dari Rp 400.000,-
Iklim di Subang
Subang termasuk daerah beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata yang cukup tinggi. Menjadikan Subang sebagai daerah ideal untuk pertanian. Rata-rata suhunya setiap hari adalah 22 – 33 derajat celcius.
Bahasa Daerah di Subang
Masyarakat Subang sehari-hari berbicara dalam bahasa Sunda. Namun ada sebagian penduduk yang menggunakan bahasa Cirebon. Biasanya mereka ini yang tinggal di daerah pesisir Subang dan beberapa kecamatan yang berbatasan dengan kabupaten Indramayu.
Tempat Wisata di Subang
1. Kawah Tangkuban Perahu
Ini dia obyek wisata paling terkenal di Jawa Barat. Tangkuban Perahu memiliki tiga kawah yang dapat Anda eksplorasi. Kawah yang pertama adalah Kawah Domas. Ada banyak geiser di sini dan merebus telur merupakan salah satu aktivitas favorit orang-orang. Anda juga bisa mencobanya.
Kawah yang kedua adalah Kawah Ratu. Sebenarnya Kawah Ratu adalah kawah utama di Tangkuban Perahu. Namun gas beracun seringkali keluar dari dasar Kawah Ratu. Inilah mengapa turis dilarang turun hingga ke dasar Kawah Ratu. Anda cukup menikmati indahnya pemandangan Gunung Bukittunggul, Gunung Tampomas dan Gunung Ciremai dari puncak Kawah Ratu.
Kawah ketiga adalah Kawah Upas. Kawah tertua di Tangkuban Perahu ini masih aktif. Selain ketiga kawah tersebut sebenarnya masih ada kawah-kawah kecil lainnya. Pepohonan dan vegetasi lainnya yang meranggas akibat uap sulfur memberikan suasana tersendiri yang sangat khas Tangkuban Perahu.
Dari pusat kota Subang hanya perlu berkendara selama 40 menit untuk mencapai Tangkuban Perahu. Sudah tersedia fasilitas lengkap seperti area parkir, toko suvenir, penginapan dan rumah makan.
2. Pemandian Air Panas Ciater
Jika bicara tentang pemandian air panas alami, pasti semua orang langsung teringat Ciater. Area pemandian yang satu ini memang sangat terkenal dan merupakan yang terbesar di Jawa Barat. Namun banyak yang salah mengira bahwa Ciater ada di Bandung.
Padahal sebenarnya Ciater masuk ke wilayah administratif kabupaten Subang. Letak Ciater memang sangat dekat dari Lembang, Bandung maupun Subang. Gunung Tangkuban Perahu pun hanya berjarak 7 km dari Ciater. Ya, sumber air panas di Ciater memang berasal dari salah satu kawah Gunung Tangkuban Perahu.
Wisatawan domestik maupun luar negeri senang ke sini karena air panas di Ciater dipercaya berkhasiat untuk kesehatan. Selain suhunya yang panas dapat merelaksasi otot-otot tubuh, kandungan mineralnya dipercaya dapat membantu mengatasi penyakit kulit, syaraf dan tulang.
Di Pemandian Air Panas ada beberapa jenis kolam dan harga tiket masuk ke tiap kolam berbeda-beda. Mulai dari Rp 20.000,- hingga Rp 80.000,-. Sementara untuk masuk ke area Ciater sendiri, Anda akan dikenakan biaya Rp 15.000,-. Jika ingin berlama-lama atau berkali-kali berendam air panas, Anda bisa menginap di Ciater. Tersedia banyak hotel dan resort di sini.
3. Curug Cileat
Anda dijamin tidak akan kecewa ketika mengunjungi Curug Cileat. Ada air terjun setinggi 200 meter yang begitu megah. Perjalanan menuju ke Curug Cileat sendiri merupakan tantangan yang tak akan terlupakan. Anda harus trekking sekitar 3 km atau sekitar 2 jam. Membelah hutan dengan suara aliran sungai dan kicauan burung, pepohonan khas hutan tropis dan jurang di tepi jalan setapak.
Di sepanjang perjalanan Anda akan menjumpai empat curug. Curug Cileat merupakan curug kelima. Uniknya, di sini masih banyak sumber mata air alami yang dapat diminum. Jika lelah, Anda dapat beristirahat sebentar untuk mencuci muka atau minum. Airnya dingin dan segar!
4. Capolaga Adventure Camp / Wisata Alam Capolaga
Kawasan wisata ini menawarkan area berkemah yang luas dengan air terjun dan fasilitas kenyaman yang lengkap. Capolaga Adventure Camp berada di kampung Panaruban, desa Cicadas, kecamatan Segalaherang. Jaraknya dari pusat kota Subang kurang lebih 35 km.
5. Desa Wisata Sari Bunihayu
Keunggulan utama Desa Wisata Sari Bunihayu adalah kombinasi wisata alam, budaya dan pengalaman menginap di vila pegunungan yang berudara sejuk. Sementara Anda bersantai menikmati sejuknya udara, anak Anda bisa bermain sambil belajar.
Anak-anak bisa belajar menggunakan peralatan tradisional, bercocok tanam “Ngawuluku” dan belajar mengenai buah-buahan langka khas Indonesia seperti somolo, matoa, gandaria dan kawista.
6. Desa Wisata Wangunharja
Jika berkunjung ke Desa Wisata Wangunharja, Anda dapat menyaksikan dua ritual adat khas Subang yaitu Ruwatan Bumi dan Ngabeungkat. Masyarakat setempat memang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Inilah alasan mengapa dua ritual adat ini masih dilaksanakan hingga sekarang dan bahkan menjadi daya tarik utama wisatawan ke Desa Wisata Wangunharja.
Upacara Ruwatan Bumi dilakukan sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang diperoleh petani. Selain itu, Ruwatan Bumi juga dilaksanakan sebagai bentuk ritual tolak bala dan penghormatan terhadap leluhur. Ruwatan Bumi biasa digelar pada pertengahan bulan Zulhijah.
Sementara ritual Ngabeungkat biasa digelar untuk menyambutnya datangnya musim hujan atau tanda mulainya masa bercocok tanam. Masyarakat akan menyembelih kambing lalu darahnya dibuang ke selokan. Sementara dagingnya dibagi-bagi. Setelah Ngabeungkat selesai, masyarakat akan meletakkan sajen di pinggir sungai.
Rekomendasi Kuliner Tempat Makan di Subang
- Waroeng Soerabi, Lokasi: Jalan Otto Iskandardinata, Wesel, Menu: aneka soerabi.
- D’Bubuy Ma’ Atik, Lokasi: Jl. Letjen Suprapto, Gang Kenanga II No. 20, Subang, Menu: bubuy ayam, bubuy entog, bubuy ikan mas.
- Oncom Dawuan, Lokasi: Kampung Babakan Oncom, Dawuan.
- Peuyeum Ciruluk, Lokasi: Kampung Ciruluk, Kalijati.
- Ayam Bakar Mang Yeye, Lokasi: Jl. Raya Kalijati – Subang.
- Sate Biawak, Lokasi: Sepanjang Jalan Ciater – Tangkuban Perahu.
- Warung Makan Badru, Lokasi: Jl. Eyang Dongdo, depan SMPN 1 Subang, Menu: ikan etong bakar.
- RM Sangkuriang, Lokasi: Jl. Cagak, Menu: sup ikan gurame, nila, mas.
- Nasi Timbel Sambel Ulek Mang Yayan, Lokasi: Jl. Masjid Agung No. 6.
- RM Abah, Lokasi: Jl. Cagak, Menu: sup ikan.
Tips Wisata di Subang
- Beberapa museum di Subang justru tutup di hari Sabtu dan Minggu. Jadi jika Anda ingin berkunjung ke sana, sebaiknya coba di hari biasa.
- Jika ingin ke Ciater dari kota Subang dengan angkutan umum, sebaiknya pakai bus jurusan Bandung karena lebih cepat. Angkot besar (mobil Elf) akan ngetem lama hingga seluruh bangku terisi penuh.
- Jika Anda membawa kendaraan sendiri, sebaiknya selalu berhati-hati karena jalanan di Subang banyak yang menanjak dan berkelok-kelok.