Toko Merah Jakarta Barat
Mengenal Toko Merah
Sejarah dan Keunikan Toko Merah
Toko Merah adalah salah satu bangunan bersejarah yang terletak di Jl. Kali Besar Barat No. 11, Pinang Siang, Tambora, RT.7/RW.3, Roa Malaka, Kota Jakarta Barat, Indonesia. Bangunan ini memiliki sejarah yang erat dengan masa penjajahan Belanda di Indonesia. Pada masa itu, Jakarta yang dikenal sebagai Batavia merupakan pusat pemerintahan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), perusahaan dagang Belanda. Toko Merah menjadi salah satu peninggalan penting dari era itu.
Toko Merah memiliki ciri khas arsitektur yang unik dengan gaya Tionghoa klasik. Bangunan ini juga dikenal dengan sebutan “Toko Merah” karena hampir seluruh bagian eksterior dan interior gedung ini diwarnai dengan warna merah. Mulai dari tembok hingga hiasan dan ukiran, semuanya memiliki nuansa warna merah yang mencolok. Hal ini membuat bangunan ini menjadi sangat menarik dan mencuri perhatian.
Peran Toko Merah dalam Sejarah
Toko Merah memiliki peran penting dalam sejarah Jakarta. Pada awalnya, gedung ini merupakan salah satu tempat kediaman para petinggi VOC. Beberapa tokoh penting seperti Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff, Gubernur Jenderal Jacob Mossel, Petrus Albertus van der Parra, Reinier de Klerk, Nicolaas Hartingh, dan Baron von Hohendorff pernah tinggal di sini.
Selain menjadi tempat tinggal para petinggi VOC, Toko Merah juga pernah berfungsi sebagai hotel khusus untuk para pejabat VOC dan Belanda yang datang ke Batavia. Pada masa itu, bangunan ini juga digunakan sebagai kampus dan asrama Académie de Marine, akademi angkatan laut.
Setelah masa penjajahan Belanda berakhir, Toko Merah berganti fungsi menjadi kantor-kantor berbagai perusahaan seperti NV Bouw Maatschappij, Bank Voor Indie, Biro dan Kantor Dagang Algemene Landbouws Syndicaat, De Semarangse Zee en Brandassuransi Mij, dan WM Muller. & Co. Bangunan ini juga pernah menjadi kantor PT. Satya Niaga dan PT Dharma Niaga (Ltd).
Pada tahun 1990-an, Toko Merah dijadikan sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Restorasi ulang dilakukan pada tahun 2012 untuk mempertahankan bentuk asli dari bangunan ini. Sekarang, Toko Merah sering digunakan sebagai tempat pameran dan kawasan wisata yang menarik minat para wisatawan.
Kawasan Wisata Sejarah
Keindahan dan Pesona Toko Merah
Toko Merah merupakan salah satu destinasi wisata sejarah yang terkenal di Jakarta. Bangunan ini memiliki pesona dan keindahan yang unik dengan tembok yang dicat warna merah mustika delima. Warna merah ini memberikan kesan cerah dan elegan pada bangunan tua ini.
Toko Merah juga memiliki banyak ruangan yang dapat dikunjungi oleh para pengunjung. Di lantai dasar, terdapat 16 buah kamar yang terbagi menjadi 8 kamar di sebelah utara dan 8 kamar di sebelah selatan. Pada lantai dua, terdapat 4 buah kamar, sedangkan di lantai tiga terdapat sekitar 5 buah kamar. Para pengunjung dapat menjelajahi setiap ruangan dan merasakan atmosfer sejarah yang terpancar dari bangunan ini.
Bangunan ini memiliki berbagai fungsi selama sejarahnya. Mulai dari kantor, gudang penyimpanan beras, gula, buah, dan anggur pada masa penjajahan Belanda. Toko Merah juga menjadi saksi bisu dari masa kejayaan dan kemegahan bisnis pada masa itu. Dengan mitos, misteri, dan cerita angker yang menyelimuti, bangunan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Kisah Misteri di Toko Merah
Toko Merah juga terkenal dengan kisah mistis dan cerita angker yang menyertainya. Konon, bangunan ini pernah menjadi tempat pembantaian etnis Tionghoa pada masa penjajahan Belanda. Mayat-mayat korban pembantaian ini kabarnya dibuang di sekitar Kali Besar yang berada di depan gedung. Beberapa saksi menyebutkan bahwa permukaan air Kali Besar pernah berwarna merah darah.
Selain itu, Toko Merah juga dikatakan sebagai tempat penyiksaan terhadap para gadis pada masa lalu. Banyak cerita yang mengisahkan tentang suara langkah prajurit, penampakan nona Belanda mengenakan gaun, burung putih yang beterbangan di malam hari, serta suara tangis dan teriakan gadis yang mengisi bangunan ini. Cerita-cerita ini memberikan nuansa mistis dan angker pada Toko Merah.
Meskipun kisah mistis dan cerita angker yang menyelimuti, Toko Merah tetap menjadi salah satu daya tarik bagi para pengunjung. Keunikan arsitektur dan sejarah yang terkait dengan bangunan ini membuatnya menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi.
Harga Tiket Masuk dan Informasi Lainnya
Informasi Akses dan Harga Tiket
Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Toko Merah, aksesnya dapat dilakukan dengan menggunakan Trans Jakarta Koridor 12 jurusan Pluit – Tanjung Priok dan berhenti di halte Kali Besar Barat. Selain itu, pengunjung juga dapat menggunakan kendaraan pribadi dengan melewati jalan tol menuju Tanjung Priok atau Tol Dalam Kota.
Tiket masuk ke Toko Merah sangat terjangkau, hanya dengan membayar Rp. 10.000 per orang, para pengunjung dapat menikmati keindahan dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Toko Merah buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 16.30 WIB.
Pengalaman Menarik di Toko Merah
Melihat keunikan arsitektur dan merasakan atmosfer sejarah di dalam Toko Merah adalah pengalaman yang menarik bagi para pengunjung. Dengan biaya yang terjangkau, para wisatawan dapat menjelajahi setiap ruangan dan mengetahui lebih banyak tentang sejarah Jakarta pada masa lalu.
Toko Merah juga sering digunakan sebagai tempat pameran dan acara budaya. Para pengunjung juga dapat menikmati kegiatan-kegiatan tersebut yang diadakan di dalam bangunan ini.
Toko Merah menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang wajib dikunjungi di Jakarta. Keunikan arsitektur, sejarahnya yang erat dengan masa penjajahan Belanda, dan cerita mistis yang mengelilingi bangunan ini membuatnya menjadi tempat yang menarik bagi para wisatawan.