Panduan Tips Pergi Liburan Ke Martapura
Martapura merupakan sebuah kecamatan sekaligus ibu kota Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Indonesia. Martapura terletak di tepi sungai Martapura dan berjarak 40 km di sebelah timur Kota Banjarmasin, ibukota provinsi Kalimantan Selatan. Kota Martapura (Metapoora) jaraknya sekitar 10 mil dari Kayu Tangi (Caytonge atau Cotatengah).
Kota ini terkenal sebagai Kota santri di Kalimantan, karena terdapat puluhan pesantren di sini, Salah satu pesantren yang terkenal di Martapura adalah Pesantren Darussalam. Martapura sering juga disebut sebagai kota Serambi Makkah karena di kota ini banyak santri-santri yang berpakaian putih-putih yang hilir mudik untuk menuntut ilmu agama dan selain itu juga kota ini terkenal sebagai kota yang agamis.
Salah satu bangunan yang paling mewakili kesan religius di kota ini adalah Masjid Agung Al Karomah (sebelumnya Masjid Jami Martapura). Masjid ini merupakan yang tertua dan terbesar di Martapura. Dengan sedikit sentuhan arsitektur Eropa, masjid ini memiliki kubah berbentuk bawang raksasa dihiasi ragam warna yang indah.
Martapura adalah kota “berkilau” secara harfiah karena memang dikenal sebagai penghasil banyak batu mulia. Martapura juga merupakan pusat pengolahan berlian sekaligus tempat transaksi berlian di Kalimantan. Martapura disebut-sebut sebagai salah satu daerah penghasil batu mulia berkualitas terbaik di dunia.
Kota Martapura juga memiliki peran penting dalam sejarah karena sempat menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Banjar pada masa pemerintahan Sultan Adam 1825-1857. Nama “Martapura” sendiri konon diberikan oleh Sultan ke-4 Banjar, Sultan Mustain Billah pada 1630.
Wilayah Utama Martapura
- Martapura Barat adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Indonesia. Kecamatan Martapura Barat terdiri dari 14 desa.
- Martapura Timur adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Indonesia.
Sejarah Martapura
Kerajaaan Banjar di Kabupaten Banjar di mulai pada tahun 1612, dimasa pemerintahan Sultan Musta’in Billah yang dikenal dengan Pangeran Kecil memindahkan Keraton dari Banjarmasin ke Kayu Tangi atau Telok Selong Martapura, karena keraton di Kuwin dihancurkan Belanda. Daerah pusat kerajaan adalah Karang Intan dan Martapura sebagai pusat pemerintahan dan Keraton Sultan, pada akhir masa pemerintahan Sultan Hidayatullah. Terbentuknya Kerajaan Banjar, Raja yang Memerintah dan Susunan Pemerintah.
Kerajaan Islam yang terletak di bagian Selatan Pulau Kalimantan, disebut Kesultanan Banjarmasin. Kesultanan Banjar merupakan kelanjutan dari Kerajaan Hindu yaitu Kerajaan Negara Daha. Kata Banjarmasin merupakan paduan dari dua kata, Bandar dan Masih, berasal dari nama seorang Perdana Menteri Kerajaan Banjar yang cakap dan berwibawa serta mempunyai pandangan yang jauh ke depan untuk menjadikan Kerajaan Banjar Sebuah Kabupaten Banjar dengan Ibukotanya Martapura mempunyai latar belakang sejarah yang sangat penting sebelum menjadi Kabupaten sekarang, dulunya menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Banjar.
Pada abad ke-17 kerajaan Banjar terkenal sebagai penghasil lada. Pedagang-pedagang Banjar melakukan aktifitas di Banten sekitar tahun 1959. Pada waktu itu 2 (dua) buah jukung (kapal) banjar dirampok oleh kompeni. Disamping itu Belanda berusaha melakukan hubungan dagang dengan kerajaan Banjar, dengan mengirimkan utusan pada tahun 1607, tidak mendapat sambutan dengan baik. Terjadi petentangan yang mengakibatkan terbunuhnya seluruh utusan Belanda tersebut.
Pada tahun 1612 Belanda mengadakan pembalasan dengan menyerbu, menembak dan membakar Keraton Banjar di Kuin Banjarmasin. Pada waktu itu Kerajaan Banjar diperintah oleh Raja yang ke-4, yaitu Sultan Musata’in Billah dengan gelar Marhum Panembahan (1959-1620). Beliau akhirnya memindahkan pusat pemerintahan dari Kuin ke Martapura. Perpindahan ini tidak dilakukan langsung ke Martapura tapi secara berangsur-angsur dari Kuin ke Muara Tambangan, Batang Banyu, Kayu Tangi sampai Martapura.
Di Martapura pemerintahan berlanjut sampai Pemerintahan Sultan Inayatullah dan Sultan Sa’idullah (Ratu Anum). Sultan Sa’idullah seorang yang beribadat dan ingin berkonsentrasi di bidang agama. Pemerintahan kemudian diserahkan kepada saudaranya dari ibu orang Jawa bernama Adipati Halid (Pangeran Ratu = Pangeran Tapesana), karena anak Sultan Sa’idullah bernama Amirullah Bagus Kesuma belum dewasa.
Pada waktu itulah terjadi pemberontakan oleh salah seorang saudara Adipati Halid dati ibu orang Biaju bernama Adipati Anum (Pangeran Surianata). Pemberontakan diakhiri dengan kesepakatan Adipati Halid tetap bertahta di Martapura dan Adipati Anum di Banjarmasin. Tahun 1666 Adipati Halid meninggal, Amirullah Bagus Kesuma naik tahta dan terjadi revolusi istana melawan pamannya pangeran Surianata di Banjarmasin.
Pangeran Surianata mati terbunuh dalam perjalanan dari ibukota kembali ke Keraton Bumi Kencana Martapura. Hal ini berlanjut sampai pemerintahan Sultan Hamidullah, Sultan Tamjid, Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah, Sultan Nata Dilaga, Sultan Sulaiman, dan Sultan Adam. Pada waktu Pemerintahan Sultan Adam (1825-1857) beliau menempati istana di Sungai Mesa (Banjarmasin) dengan permaisuri yang bernama Nyai Ratu Komala Sari. Di saat beliau sakit dibawa ke Martapura dan meninggal di sana. Pada waktu pemerintahan Sultan Tamjid (dinobatkan di Bumi Kencana) beliau berkedudukan di Sungai Mesa Banjarmasin sampai turun tahta pada tanggal 25 Juni 1859.
Bumi Keraton Kencana Martapura adalah pusat pemerintahan untuk melakukan aktivitas kerajaan secara formal sampai dihapuskannya kerajaan banjar oleh Belanda pada tanggal 11 Juni 1860. Status kerajaan banjar setelah dihapuskan masuk ke dalam Keresidenan Afdeling dan Timur Borneo. Wilayah di bagi dalam 4 afdeling, salah satunya adalah afedling Martapura yang terbagi dalam 5 Distrik, yaitu Distrik Martapura, Riam Kanan, Riam Kiwa, Banua Ampat dan Margasari. Selanjutnya terjadi perubahan dalam keorganisasian pemerintahan Hindia Belanda. Dibawah Afdelingterdapat Onderafdeling dan distrik.
Afdeling Martapura terdiri 3 onderafdeling, salah satunya adalah onderafdeling Martapura dengan distrik Martapura. Perubahan selanjutnya Martapura menjadi onderafdeling di bawah afdeling Banjarmasin. Afdeling dipimpin oleh Controleur dan Kepala Distrik seorang Bumi Putera dengan Pangkat Kiai. Setelah kedaulatan diserahkan oleh pemerintah Belanda kepada Republik Indonesia tanggal 27 Desember 1949, ditetapkan daerah Otonomi Kabupaten Banjarmasin. Daerah otonom Kabupaten Banjarmasin meliputi 4 Kewedanaan.
Kota Martapura adalah Ibu Kota Kabupaten Banjar. Banjar berbeda dengan Banjarmasin, walaupun pada penuturan sehari-hari istilah “Banjar” digunakan untuk menunjukkan “Banjarmasin”. Kerajaan Banjar baru dimulai pada tahun 1612 akibat adanya perpindahan pusat kekuasaan dan kesultanan dari Banjarmasin ke Martapura. Peristiwa pemindahan pusat kekuasaan itu terjadi akibat invansi belanda yang menghancurkan Keraton di Kuin yang terjadi pada masa pemerintahan Sultan Mustain Billah.
Cara Pergi ke Martapura
Martapura dapat diakses melalui Darat Laut dan udara. Akses udara dapat melalui Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin, Anda hanya memerlukan waktu setengah jam saja untuk bisa mencapai Martapura. Tetapi, jika dari Kota Banjarmasinnya, Anda membutuhkan waktu berkendara hingga satu jam sebelum bisa mencapai Martapura.
Untuk mengakses Martapura melalui jalur air, Anda dapat memilih Pelabuhan Tri Sakti di Banjarmasin sebagai pelabuhan tujuan, sebelum Anda melanjutkan perjalanan menuju Martapura. Untuk sampai ke Martapura, Anda sebaiknya memilih rute penerbangan ke Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan. Ada banyak maskapai penerbangan domestik ke Banjarmasin.
Anda pun dapat memilih transportasi umum atau menyewa mobil untuk sampai ke Martapura dengan waktu perjalanan sekira 1 jam. Dari Kota Banjarbaru, Martapura bisa ditempuh dalam waktu sekira 15 menit kemudian dari Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, perjalanan menuju Kota Intan akan memakan waktu sekira 20 menit.
Transportasi Umum di Martapura
Transportasi di dalam kota Martapura sama seperti halnya kota-kota atau kabupaten lainnya diIndonesia. Moda transportasi Taksi juga tersedia di Martapura. Taksi di Martapura terdiri dua macam, taksi dalam kota atau taksi luar kota. Taksi dalam kota seperti bajai, colt kuning dan becak. Bajai (nama Jakarta) di Banjarmasin disebut juga dengan taksi adalah alat transportasi yang seperti motor tetapi memiliki roda tiga dan biasanya ditumpangi oleh dua orang penumpang. Setir kemudi sama seperti sepeda motor tetapi memiliki atap seperti mobil. Sedangkan untuk alat transportasi keluar kota ada angkutan umum berupa colt orange, colt putih dan juga bus.
Hotel di Martapura
- Hotel Raudhatul Husna, Alamat: Jl. Sasaran No. 18A, Keraton, Martapura, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
- Cahaya Rahman Guest House, Alamat: Jl. Pangeran Suriansyah Ujung no. 24, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
- Hotel Roditha Banjarbaru, Alamat: Jl. Jend A. Yani Km 36, 70121 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
- Hotel Permata In, Alamat: Jl. Ahmad Yani Km 34 no 1, 70712 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
- Montana Hotel Syariah, Jalan Nangka no 3, 70713 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Iklim di Martapura
Iklim adalah tropis di Martapura. Terdapat curah hujan yang signifikan sepanjang tahun di Martapura. Bahkan bulan terkering masih memiliki banyak curah hujan. Iklim di sini diklasifikasikan sebagai Af berdasarkan sistem Köppen-Geiger. Suhu rata-rata tahunan adalah 27.1 °C di Martapura. Curah hujan tahunan rata-rata adalah 2496 mm. Bulan terkering adalah Agustus. Di sana terdapat 105 mm presipitasi di Agustus. Hampir semua presipitasi jatuh pada Januari, dengan rata-rata 349 mm
Bahasa Daerah di Martapura
Bahasa daerah yang digunakan di Martapura adalah Bahasa Banjar. Bahasa ini sebenarnya tidak susah asal dapat berbahasa Indonesia, sebab beberapa kalimatnya (bahkan banyak) mirip dengan bahasa Indonesia. Mungkin dikarenakan bahasa Banjar merupakan satu rumpun dengan bahasa Melayu asli yang kemudian berevolusi menjadi bahasa Indonesia.
Tempat Wisata di Martapura
- Rumah Adat Banjar Teluk Seong
- Pasar Intan Martapura
- Pasar Terapung Lok Baintan
- Pemancingan Bincau & Makan Lesehan
- Makam Ulama Datu Kelampian
- Masjid Al Karomah
- Pulau Pinus,
- Makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau yang lebih dikenal dengan sebutan Datu Kalampaian
- Makam K.H. Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Ijai)
- Makam Datuk Abulum
- Taman Hutan Pulau Pinus
- Pulau Bukit Batas
- Bumi Perkemahan Awang Bangkal
- Riam Tambela
- Danau Riam Kanan
- Air Terjun Bagugur
- Air Terjun Surian
- Air Terjun Kahung
- Lembah Kahung
- Masjid Al Karomah
- Kampung Banjar
- Makam K.H. Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Ijai)
- Makam Datuk Abulum
Mal di Martapura
Q Mall Banjarbaru, Alamat: Jl. Ahmad Yani KM. 36,8, Kalimantan Selatan.
Museum di Martapura
Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru
Alamat: Jl. A Yani KM. 35.5
Bermula dari Museum Borneo yang didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1907 di Banjarmasin. Akibat masuknya penjajahan Jepang, Museum Borneo berakhir dan dilanjutkan pencetusannya oleh Gubernur Milono dengan didirikannya Museum Kalimantan pada tanggal 22 Desember 1955. Separuh dari koleksi museum ini merupakan kepunyaan Kiai Amir Hasan Bondan Kejawen sebagai salah satu Bapak Pioneer Museum. Didahului dengan diselenggarakannya Konferensi Kebudayaan pada tahun 1957 di Banjarmasin, yang sepuluh tahun kemudian (1967) diresmikan berdirinya kembali museum yang diberi nama Museum Banjar. Museum Banjar berakhir dan koleksinya dipindahkan ke Museum Lambung Mangkurat bertempat di Banjarbaru tepatnya di jalan Jenderal Achmad Yani KM 35,5 Kelurahan Banjarbaru Utara. Museum Lambung Mangkurat mulai dibangun pada tahun 1974 dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef pada tanggal 10 Januari 1979.
Hiburan Malam di Martapura
- VIERA Karaoke Banjarbaru, Alamat: Jl. Panglima Batur Timur, Banjarbaru
Rekomendasi Tempat Makan di Martapura
- Restoran Sederhana Banjarbaru, Alamat: Jl. Ahmad Yani Raya KM. 33.8,
- Mie Bancir Banjarbaru, Alamat: Jl. Panglima Batur, Banjar Baru Utara, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan
- Restoran Depot Simpangan, Alamat: JL. A. Yani KM. 38,5, Martapura, Kalimantan Selatan
- Pondok Ikan Bakar ASIAN, Alamat: Jl. A. Yani KM 37,200 – Martapura (Batas Kota Banjarbaru), Kalimantan Selatan
- RM. Prasmanan Zona Rasa, Alamat: L. Rahayu, No. 2, Ruko Martapura, Martapura, Kalimantan Selatan
- Dapur Galuh Resto, Alamat: Jl. A.Yani Km. 18,7, Landasan Ulin, Kalimantan Selatan
Tips Wisata ke Martapura
Meskipun Martapura hanya berjarak kurang lebih satu jam perjalanan dari Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan. Namun Jika Anda hendak berwisata ke Martapura, namun Anda berada di luar pulau Kalimantan, contohnya di Jakarta atau kota lainnya. Anggaran perlajanan wisata perlu dipertimbangkan dengan matang-matang mengingat lokasi Martapura yang lumayan juah letaknya. Oleh karena itu jika Anda ingin berpergian kesana melalui pesawat terbang. Ada baiknya memesan tiket pesawat jauh-jauh hari, hindari musim liburan. Pilih maskapai penerbangan yang telah disesuaikan dengan anggaran perjalanan wisata Anda.
Setelah itu, berwisata ke Martapura akan memakan waktu berhari-hari dan tentu Anda memerlukan tempat untuk bermalam. Martapura tidak kekurangan dengan tempat menginap atau hotel, hanya saja patut pula Anda pertimbangkan mengenai sarana dan fasilitas yang ditawarkan oleh tempat tersebut, apakah menurut Anda sudah cukup atau tidak. Jangan tergiur dengan harga murah. Seperti halnya saat memesan pesawat, ada baiknya Anda melakukan terlebih dahulu reservasi sebelum berangkat ke Martapura.
Dan untuk berkeliling Martapura, ada baiknya juga Anda mempertimbangkan untuk menyewa kendaraan dan tour guide, alih-alih supaya Anda tidak tersesat sekaligus juga sebagai petunjuk jalan dan tempat wisata. Untuk hal ini Anda bisa tanyakan saat berada di tempat penginapan atau hotel. Akan halnya dengan objek wisata di Martapura, pilihnya yang menurut Anda cukup menarik dan unik yang tidak ada di tempat lainnya di Indonesia. Soal jarak sangat relatif, pilihnya dari yang terdekat dengan tempat menginap Anda sampai yang terjauh,
Perlu Kamu Tahu
- Rumah Sakit Pelita Insani, Alamat: Jl. Sekumpul No. 66, Martapura, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
- Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha, Alamat: Jl. Menteri Empat Martapura, Martapura, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
- Polsek Martapura, Alamat: Jl. A. Yani, Martapura, Kalimantan Selatan