Panorama Cantik Gunung Lanang, Sisi Keindahan Lain Dari Kulon Progo
Gunung Lanang di Kulon Progo, Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata alam yang sangat populer. Terletak di Desa Jatimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Gunung Lanang menawarkan panorama alam yang indah serta udara yang sejuk. Dengan harga tiket masuk yang terjangkau, pengunjung dapat menikmati kecantikan alam Gunung Lanang dengan budget yang sangat murah. Tiket masuk Gunung Lanang hanya Rp 3.000,- per orang, sedangkan untuk parkir motor dikenakan biaya Rp 2.000,- dan parkir mobil sebesar Rp 5.000,-.
Gunung Lanang dapat menjadi destinasi lanjutan setelah mengunjungi Pantai Glagah atau Pantai Congot. Lokasinya yang dekat dengan kedua pantai tersebut membuat pengunjung dapat dengan mudah mengunjungi Gunung Lanang setelah berwisata di pantai. Untuk menuju Gunung Lanang, pengunjung dapat menggunakan jalur melalui Goa Kiskendo. Namun, disarankan untuk menggunakan sepeda motor karena jalanan menuju Gunung Lanang terdapat banyak tanjakan, turunan, dan kelokan. Rute yang dapat dipilih dari Jogja adalah melalui Jalan Godean-Pasar Kenterng-Goa Kiskendo-Gunung Lanang. Estimasi jarak tempuh dari Kota Jogja ke Gunung Lanang adalah sekitar 29 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 56 menit, tergantung kecepatan.
Sesampainya di area Gunung Lanang, pengunjung harus melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki untuk mencapai puncak. Pendakian menuju puncak Gunung Lanang terasa mudah karena terdapat jalan setapak yang sudah dialasi dengan semen beton sepanjang 150 meter. Selama pendakian, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang memukau dan segar.
Gunung Lanang juga menyediakan fasilitas yang memadai untuk kenyamanan pengunjung. Beberapa fasilitas yang tersedia di puncak Gunung Lanang antara lain tempat parkir yang luas, kamar mandi, warung makan, gasebo, dan spot foto cantik berupa gardu pandang. Dengan tiga gardu pandang yang ada, pengunjung dapat berfoto dan berpose dengan latar belakang panorama alam yang mempesona. Fasilitas tersebut akan terus ditambah seiring dengan bertambahnya jumlah pengunjung Gunung Lanang.
Gunung Lanang memiliki sejarah dan mitos yang menarik. Dulunya, Gunung Lanang adalah tempat bertapa seorang laki-laki bangsawan dari Kerajaan Mataram Kuno. Kini, Gunung Lanang tidak hanya dijadikan sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai tempat mencari wangsit untuk mendapatkan kelancaran karir atau keberkahan. Mitos yang beredar menyebutkan bahwa jika seseorang melakukan ritual bersemedi di goa Puncak Gunung Lanang dengan membawa gula jawa, maka gula tersebut akan menyala ketika dibakar dan orang tersebut akan mendapatkan kesaktian.
Selain Gunung Lanang di Kulon Progo, terdapat juga Gunung Lanang di Wonosobo. Gunung Lanang di Wonosobo terletak di perbatasan Desa Mergolangu, Kalibawang dengan Desa Gumelar, Wadaslintang. Meskipun tidak terlalu tinggi, hanya 1.101 meter di atas permukaan laut, Gunung Lanang di Wonosobo juga menawarkan pesona alam yang memukau. Terdapat sepuluh puncak di dataran tinggi Gunung Lanang, yang menjadi destinasi para pendaki dan pecinta alam.
Gunung Lanang di Wonosobo juga memiliki mitos yang masih dipercayai oleh masyarakat sekitar. Mitos tersebut bercerita tentang seorang pemuda yang mempertahankan cintanya meskipun tidak direstui oleh orang tuanya, dan akhirnya dikutuk. Selain itu, masyarakat juga mempercayai bahwa Gunung Tampomas merupakan Gunung Wadon pasangan dari Gunung Lanang. Gunung Lanang di Wonosobo merupakan titik tertinggi di jajaran Pegunungan Serayu Selatan.
Dengan keindahan alamnya, Gunung Lanang di Kulon Progo dan Wonosobo menjadi destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Panorama alam yang memukau, udara yang sejuk, serta mitos yang menyertainya membuat Gunung Lanang menjadi pilihan yang tepat bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam dan kesejukan nuansa sekitar. Dengan biaya yang terjangkau, pengunjung dapat menikmati kecantikan alam Gunung Lanang serta menambah stok foto cantik mereka. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Gunung Lanang di Kulon Progo dan Wonosobo saat berkunjung ke Yogyakarta.