PERGIMULU.COM

Mau Pergi Liburan Kemana? Cari info di pergimulu.com saja!

Pilih Thailand Untuk Short Trip? Cobain 10 Tips Hemat Ala Backpacker ini Yuk!

Blog

1. Budget Planning Wajib Banget!

Menyusun Anggaran Liburan

Sebelum memulai perjalanan ke Thailand, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyusun anggaran liburan. Dalam hal ini, pembuatan budget planning sangat penting untuk dilakukan. Tujuan dari budget planning ini adalah agar kita dapat memperkirakan berapa biaya yang dibutuhkan untuk perjalanan kali ini.

Pertama-tama, bagi dalam beberapa kategori alokasi budget seperti tiket pulang-pergi, penginapan, transportasi selama di Thailand, makan, dan oleh-oleh. Setelah itu, perkirakan berapa budget yang akan dikeluarkan untuk masing-masing kategori tersebut. Jumlah nominalnya tidak harus tepat, cukup menggunakan perkiraan saja. Namun, estimasinya tidak boleh terlalu mepet agar tidak kekurangan biaya selama perjalanan.

Selain itu, perhatikan juga faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi budget, seperti nilai tukar mata uang, harga makanan dan minuman di Thailand, serta biaya tambahan lainnya yang mungkin muncul selama perjalanan. Dengan melakukan budget planning secara detail, kita dapat mengatur keuangan dengan lebih baik dan menghindari kekurangan dana selama berlibur di Thailand.

2. Pergilah Disaat Yang Tepat

Memilih Waktu Liburan yang Tepat

Selain menyusun rencana anggaran, penting juga untuk menyusun jadwal liburan dengan baik. Memilih waktu yang tepat untuk pergi berlibur ke Thailand dapat membantu kita menghemat lebih banyak uang.

Thailand adalah salah satu negara yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara sebagai tujuan liburan. Oleh karena itu, disarankan untuk datang ke Thailand saat low season, yaitu waktu dimana musim liburan namun sepi akan pengunjung wisatawan mancanegara. Waktu low season di Thailand biasanya dimulai dari bulan Maret hingga September. Selama periode ini, harga tiket pesawat dan sewa penginapan cenderung lebih murah, dan tempat wisata juga tidak terlalu ramai. Dengan datang saat low season, kita dapat menghindari keramaian dan pembengkakan biaya selama liburan.

Sebaliknya, hindari datang ke Thailand saat high season, yaitu saat musim liburan di negara-negara lain seperti Eropa dan Amerika Utara. Pada saat ini, harga tiket pesawat, penginapan, dan biaya wisata biasanya melonjak tinggi. Selain itu, tempat wisata juga akan penuh dengan wisatawan, sehingga pengalaman liburan kita mungkin tidak akan terlalu menyenangkan.

BACA JUGA :  10 Tempat Wisata Air Terjun di Wilayah Banyuwangi Jawa Timur Yang Pesonanya Luar Biasa Menakjubkan

Dengan memilih waktu liburan yang tepat, kita dapat menghemat lebih banyak uang dan mendapatkan pengalaman liburan yang lebih nyaman di Thailand.

3. Berburu Tiket Pesawat Murah

Booking Tiket Pesawat dengan Harga Terbaik

Setelah menentukan waktu liburan, langkah selanjutnya adalah booking tiket pesawat. Tiket pesawat merupakan salah satu komponen biaya terbesar dalam perjalanan ke Thailand, oleh karena itu, penting untuk mencari tiket dengan harga terbaik.

Untuk mendapatkan tiket pesawat dengan harga terbaik, sebaiknya booking dari jauh-jauh hari sebelum jadwal keberangkatan. Biasanya, tiket pesawat yang dibeli jauh-jauh hari lebih murah daripada tiket last minute. Untuk perjalanan ke Thailand, sebaiknya booking tiket pesawat sekitar 3-7 bulan sebelum keberangkatan.

Selain itu, penting juga untuk selalu mencari promo tiket pesawat. Maskapai penerbangan seringkali menawarkan promo tiket dengan harga yang lebih murah dari harga normal. Untuk mendapatkan informasi terbaru tentang promo tiket pesawat, kita dapat berlangganan email newsletter dari maskapai penerbangan atau mengikuti akun media sosial mereka.

Namun, jangan terpaku pada satu maskapai penerbangan saja. Bandingkan harga tiket dari beberapa maskapai yang berbeda-beda dan pilihlah yang paling sesuai dengan budget dan jadwal perjalanan kita.

Dengan berburu tiket pesawat murah, kita dapat menghemat lebih banyak uang untuk digunakan selama berlibur di Thailand.

4. Pilih Hostel atau Guest House Murah dan Strategis

Memilih Penginapan yang Hemat dan Strategis

Setelah memastikan tiket pesawat, langkah berikutnya adalah mencari penginapan yang hemat dan strategis. Jika ingin berlibur hanya untuk waktu yang singkat, sebaiknya pilihlah penginapan jenis hostel atau guest house. Tarif per malamnya mulai dari 140 Baht atau sekitar Rp 61.000 saja.

Meskipun penginapan jenis ini lebih murah daripada hotel, fasilitas yang disediakan sudah cukup lengkap dan nyaman. Selain itu, banyak hostel atau guest house yang terletak dekat dengan berbagai lokasi wisata atau moda transportasi. Memilih penginapan yang strategis akan membantu kita menghemat biaya transportasi dan waktu perjalanan.

Ada banyak situs pemesanan penginapan seperti Booking.com, Traveloka.com, dan Agoda.com yang dapat membantu kita mencari penginapan yang sesuai dengan kebutuhan dan budget. Selain itu, kita juga dapat membaca ulasan dari tamu sebelumnya untuk memastikan kualitas penginapan tersebut.

Dengan memilih penginapan yang hemat dan strategis, kita dapat menghemat lebih banyak uang dan memiliki akses yang mudah ke berbagai lokasi wisata di Thailand.

5. Pengen Bebas Ongkos Inap? Coba Layanan CouchSurfing Deh!

Menggunakan Layanan CouchSurfing

Sebagai seorang backpacker, menggunakan layanan CouchSurfing dapat menjadi alternatif untuk menghemat biaya penginapan di Thailand. CouchSurfing adalah sebuah jejaring sosial yang mempertemukan traveler dengan host yang bersedia menampung mereka secara gratis.

BACA JUGA :  10 Rental Sewa Mobil Isuzu Elf Short dan Long di Depok

Untuk menggunakan layanan CouchSurfing, kita perlu mendaftar sebagai anggota di situs web resminya. Setelah mendaftar, kita dapat mencari host yang tersedia di Thailand dan mengajukan permohonan untuk menginap di tempat mereka. Sebelum memutuskan untuk menginap, penting untuk membaca ulasan dan rating dari anggota lain mengenai host tersebut.

Meskipun menggunakan layanan CouchSurfing gratis, kita sebaiknya tetap memberikan apresiasi kepada host. Misalnya, bisa membantu membersihkan rumah atau memasak makanan untuk host sebagai ucapan terima kasih. Dengan menggunakan layanan CouchSurfing, kita tidak hanya menghemat uang untuk penginapan, tetapi juga memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan penduduk lokal dan mendapatkan pengalaman yang unik selama berlibur di Thailand.

6. Gunakan Transportasi Umum Paling Murah

Menggunakan Transportasi Umum yang Ekonomis

Selama berlibur di Thailand, menggunakan transportasi umum adalah pilihan yang lebih ekonomis daripada menggunakan taksi atau transportasi pribadi. Di Thailand, terdapat beberapa jenis transportasi umum yang dapat digunakan, seperti bus, Bangkok Mass Transit System (BTS), MRT, dan tuk-tuk.

Bus adalah salah satu transportasi umum yang paling murah di Thailand. Tarif untuk naik bus berkisar antara Rp 3.500 hingga Rp 8.000, tergantung rute yang kita pilih. Selain itu, terdapat juga BTS dan MRT yang merupakan sistem transportasi kereta api bawah tanah di Bangkok. Tarif untuk naik BTS dan MRT berkisar antara Rp 7.000 hingga Rp 25.000, tergantung jarak yang kita tempuh.

Selain itu, tuk-tuk juga merupakan salah satu ikon transportasi di Thailand. Meskipun harganya bervariasi tergantung tujuan kita, tuk-tuk dapat menjadi pilihan yang menarik untuk berkeliling di sekitar kota. Namun, perlu diingat bahwa kita harus pandai menawar harga dengan sopir tuk-tuk agar tidak dibebankan biaya yang terlalu tinggi.

Dengan menggunakan transportasi umum yang paling murah, kita dapat menghemat lebih banyak uang untuk digunakan selama berlibur di Thailand.

7. Jangan Sampai Naik Kendaraan Ini!

Menghindari Naik Taksi yang Tidak Resmi

Saat berada di Thailand, sebaiknya hindari naik taksi yang tidak resmi. Ongkos taksi yang tidak resmi seringkali tidak sesuai dengan tarif yang seharusnya, dan kita dapat dikenakan biaya yang lebih tinggi dari yang seharusnya.

Jika dalam keadaan terpaksa harus naik taksi, pilihlah taksi resmi yang menggunakan argometer dan memiliki lampu menyala di dashboard taksinya. Dengan menggunakan taksi yang resmi, kita dapat memastikan bahwa ongkos yang dibebankan sesuai dengan tarif yang ditentukan.

Namun, jika ingin lebih menghemat uang, sebaiknya menggunakan transportasi umum atau transportasi online seperti Grab. Transportasi online seperti Grab biasanya lebih murah daripada taksi resmi dan kita juga dapat melihat perkiraan harga sebelum memesan.

Dengan menghindari naik taksi yang tidak resmi, kita dapat menghemat lebih banyak uang dan menghindari penipuan selama berlibur di Thailand.

BACA JUGA :  Hanoman Kota Batu, Hotel Mewah Dengan Suasana Alam Yang Segar Mulai Dari Harga Rp1.150.224

8. Tempat Wisata Gratis? Kenapa Enggak!

Mengunjungi Tempat Wisata Gratis di Thailand

Selama berlibur di Thailand, kita dapat mengunjungi beberapa tempat wisata yang tidak memerlukan biaya masuk. Mengunjungi tempat wisata gratis dapat menjadi alternatif yang baik untuk menghemat uang.

Di Thailand, terdapat banyak tempat wisata gratis yang menarik untuk dikunjungi. Misalnya, Bangkok Museum, Suan Rot Fai, Wat Mahathat, Lumpini Park, dan Khaosan Road. Tempat-tempat ini menawarkan pengalaman yang unik dan tidak memerlukan biaya masuk sama sekali.

Namun, jika ingin mengunjungi tempat wisata populer seperti Museum Lilin Madame Tussauds, Siam Ancient City, dan Royal Grand Palace, biaya masuknya berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 500.000. Jika kita memiliki budget yang terbatas, sebaiknya memilih untuk mengunjungi tempat wisata gratis atau tempat wisata dengan harga masuk yang lebih terjangkau.

Dengan mengunjungi tempat wisata gratis, kita dapat menghemat uang untuk digunakan dalam keperluan lainnya selama berlibur di Thailand.

9. Street Food ala Backpacker

Mencoba Makanan Jalanan di Thailand

Thailand terkenal dengan street food-nya yang lezat dan terjangkau. Mencoba makanan jalanan di Thailand adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan bagi seorang backpacker. Selain harganya yang terjangkau, makanan jalanan di Thailand juga cocok dengan lidah orang Indonesia.

Saat berlibur di Thailand, kita dapat mencoba berbagai macam makanan jalanan yang ada. Misalnya, pad thai, tom yum, mango sticky rice, dan som tam. Harganya berkisar antara Rp 8.000 hingga Rp 30.000, tergantung jenis makanan dan lokasi penjualnya. Jika kita berlibur bersama teman-teman, bisa mencoba beberapa menu makanan dengan cara sharing biaya sehingga lebih hemat.

Namun, perlu diingat bahwa makanan jalanan di Thailand seringkali menggunakan daging babi. Bagi wisatawan yang membutuhkan hidangan halal, agak sulit untuk menemukan makanan halal di makanan jalanan. Oleh karena itu, sebaiknya berhati-hati dalam memilih makanan yang ingin dibeli.

Dengan mencoba makanan jalanan, kita tidak hanya menghemat uang untuk makanan, tetapi juga dapat merasakan kelezatan kuliner Thailand yang autentik.

10. Menawar Saat Belanja ala Backpacker

Menawar Harga Barang Belanjaan

Thailand terkenal sebagai surganya para shoppers. Di Thailand, terdapat banyak pusat oleh-oleh dan pusat perbelanjaan yang menawarkan barang-barang dengan harga murah tapi kualitasnya baik. Untuk mendapatkan harga terbaik, kita dapat menggunakan jurus tawar menawar saat berbelanja.

Tidak semua tempat belanja di Thailand melayani transaksi tawar menawar, namun terdapat beberapa tempat yang bisa kita coba. Misalnya, The Platinum Fashion Mall, Pantip Plaza, MBK Center, MBK Mall, Chiang Mai, dan Pasar Akhir Pekan Chatuchak di Bangkok. Di tempat-tempat ini, kita dapat mencoba menawar harga barang yang ingin kita beli.

Selain itu, pastikan juga untuk berkomunikasi dengan penjual yang bisa berbahasa Inggris agar proses tawar menawar dapat berjalan dengan lancar. Jika bisa, cobalah juga tawar menawar menggunakan bahasa Thailand. Hal ini dapat memberikan kesan yang lebih baik kepada penjual dan kemungkinan mendapatkan harga yang lebih murah.

Dengan menawar harga barang belanjaan, kita dapat menghemat uang dan mendapatkan barang dengan harga yang lebih terjangkau.


Raka Andhika

Raka adalah seorang penulis blog perjalanan yang bersemangat dan kreatif. Raka memiliki kecakapan dalam menulis narasi perjalanan yang menarik dan informatif. Sejak usia muda, Raka sudah memiliki kegemaran menjelajahi tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan berbagai budaya, yang kemudian mendorongnya untuk membagikan pengalaman tersebut melalui tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *