Panduan Tips Pergi Liburan Ke Merauke
Merauke merupakan distrik dan ibukota Kabupaten Merauke yang terletak di ujung timur Indonesia. Kota ini juga merupakan titik terakhir wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan Negara Papua Nugini. Hal ini membuat keberadaan kota ini sungguh berarti dan istimewa bagi sejarah perjuangan berdirinya Indonesia hingga menjadi bagian dari sebuah lagu perjuangan yang berjudul “Dari Sabang sampai Merauke”.
Wilayah di Merauke masih menyimpan tempat-tempat bersejarah, salah satunya Tugu Kembar di Distrik Sota. Tugu ini menjadi peringatan akan batas paling timur dan paling barat dari Negara Indonesia. Selain itu juga ada taman Sota, di tempat ini terdapat tugu peringatan batas wilayah timur paling akhir dari Indonesia beserta informasi koordinatnya. Taman ini tidak hanya menjadi penanda wilayah Indonesia, tetapi juga tempat wisata bagi masyarakat sekitarnya.
Selain wisata sejarah, kota ini juga memiliki potensi alam yang wajib dinikmati, yakni perpaduan wilayah rawa dan padang savana. Kondisi alam Merauke memang sedikit berbeda dengan kondisi alam Papua secara umum, yang tidak jauh berbeda dari Australia Utara. Hewan-hewannya juga khas , seperti rusa dan sejenis kangguru kecil. Belum lagi sarang rayap Musamus yang menjulang tinggi hingga lima meter dan banyak ditemukan di sepanjang perjalanan ke Sota.
Kota ini pun kaya akan cita rasa kuliner dan khas. Daging rusa misalnya, banyak ditemukan dan diolah dalam berbagai macam jenis makanan, seperti semur, dendeng, maupun sate. Hal ini sangat beralasan, rusa merupakan hewan yang mempunyai populasi sangat banyak di Merauke dan legal secara hukum untuk menjadi hewan buruan.
Sementara itu, wilayah Merauke tergolong cukup aman, tenang dan penduduk hidup damai berdampingan. Kini, Merauke terus mempercantik diri sebagai kota wisata paling timur di Indonesia.
Panduan Tips Pergi Liburan Ke Merauke
Wilayah Utama Merauke
Wilayah Kabupaten Merauke terbagi atas beberapa kecamatan, diantaranya :
- Animha
- Eligobel
- Ilyawab
- Jagebob
- Kaptel
- Kimaam
- Kurik
- Malind
- Merauke
- Muting
- Naukenjerai
- Ngguti
- Okaba
- Semangga
- Sota
- Tabonji
- Tanah Miring
- Tubang
- Ulilin
- Waan
Sejarah Merauke
Merauke, berasal dari cerita saat bangsa Belanda pertama memasuki wilayah Merauke, tepatnya di sekitar Sungai Maro. Mereka bertanya pada suku Marind (suku asli Merauke) tentang nama wilayah ini. Suku Marind tidak mengerti bahasa Belanda maupun Indonesia, mereka akhirnya hanya bisa mengatakan bahwa sungai ini adalah Sungai Maro yang dalam bahasa Marind berbunyi “Maro Ka Ehe”. Sejak itulah, wilayah tersebut dinamai “Maro Ka Ehe” dan dikenal hingga kini menjadi Merauke.
Dari Merauke orang Indonesia, Eropa dan Cina, mulai “menyerbu” hutan di selatan Nugini untuk memburu burung sebanyak mungkin. Pemerintah Belanda melarang perburuan saat itu, mereka semua kembali ke Merauke untuk menghabiskan uang yang mereka dapatkan, kemudian populasi penduduk di Merauke tidak banyak. Namun sekarang, banyak penduduk asli Papua yang menetap di Merauke.
Cara Pergi ke Merauke
Pergi ke Merauke Naik Pesawat
Penerbangan Jakarta-Merauke dapat ditempuh melalui jalur udara yang dilayani oleh maskapai Merpati Nusantara Airlines di Bandara Mopah Merauke. Lama penerbangan sekitar tujuh hingga delapan jam, sebaliknya perjalanan Merauke-Jakarta ditempuh lebih cepat sebab tidak transit di Biak. Namun, ada juga maskapai lain yang melayani penerbangan dari daerah lain, yakni Lion Air, Express Air dan MAF.
Pergi ke Merauke Naik Kapal
Anda juga dapat menggunakan angkutan kapal laut yang kabarnya hanya ada satu kali perjalanan dalam sebulan, berangkat dari Surabaya. Sedikitnya diperlukan waktu sembilan hari tiba di Pelabuhan Merauke bila cuaca bersahabat. Pelabuhan Merauke juga beroperasi selama 24 jam per hari.
Transportasi di Merauke
Angkutan Perkotaan dan Pedesaan
Warga menyebut angkutan perkotaan dengan nama taxi atau angkot bertipe minibus. Angkutan ini melayani rute dalam kota dengan perbedaan warna untuk tujuan tertentu, misalnya kuning, merah dan biru. Sementara angkutan pedesaan bertipe minibus dengan dua penumpang di depan dan yang lainnya masuk dari belakang. Rute yang dilayani adalah Terminal Kota-Kuper-Semangga-Tanah Miring.
Bus Damri dan Taxi Airport
Bus Damri melayani Terminal Kota-Sota-Semangga-Jagebob. Sementara taxi airport yang berbentuk minibus Avanza dengan warna hijau telur asin melayani rute bandara-tempat tujuan.
Lainnya
Transportasi lain yang dapat digunakan selama di Merauke adalah ojek yang hampir ditemukan di sudut kota, mobil pangkalan (mobil sewa) berbentuk minibus Innova, Avanza, Kapsul dan Double Cabin yang melayani antar jemput dan carter. Sedangkan mobil offroad disebut juga hartop/hiline melayani penumpang umum dan carter ke daerah yang tidak dapat ditembus mobil biasa.
Hotel di Merauke
- Swiss-Belhotel
- Hotel Nirmala
- Hotel Megaria
- Hotel Itese
- Hotel Flora
- Hotel Asmat
- Hotel Akat
- Hotel Izakod
- Hotel Marind
- Hotel Naroko
- Hotel Rose Permai
- Hotel Royal
Iklim di Merauke
Iklim di Merauke tergolong tropis basah, di mana curah hujan tahunan 1500-2000 mm. Kondisi iklim ini berpeluang untuk dua kali tanam, tetapi musim hujan dapat mengakibatkan kerusakan pada kondisi jalanan tanah. Sedangkan musim kemarau yang panjang mengakibatkan kekurangan air bersih dan air irigasi bagi petani.
Bahasa Daerah di Merauke
Bahasa Papua menjadi bahasa daerah yang digunakan di Merauke meski dialeknya sedikit berbeda. Misalnya, orang Marind yang tinggal di Distrik Muting menggunakan bahasa versi suku Malind Anim. Bahasa ini penting sebagai alat komunikasi antar sesame dan alam. Namun, di daerah Tanah Miring yang mayoritas transmigran dari Jawa, sehingga mereka menggunakan bahasa Jawa sehari-hari.
Tempat Wisata di Merauke
- Tugu Sabang-Merauke
- Tugu Papera dan Tugu LB Moerdani
- Pantai Lampu Satu
- Taman Nasional Wasur
- Danau Rawa Biru
- Tugu Perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini
- Jembatan Maro
- Pantai Payum
Hiburan Malam di Merauke
- Tretes
- Manise
- Sukawati
- Arinda Jaay
- Kendedes
- Bab Boden
- Anggraini
- Nusantara
- Nikita
Rekomendasi Tempat Makan Kuliner di Merauke
- Panorama, Jalan Trikora
- Mahoni, Jalan Raya Mandala
- Minang Jaya, Jalan Raya Mandala
- Padang Pariaman, Jalan Raya Mandala
- Turi, Jalan Raya Mandala
Tips Wisata di Merauke
Sediakan obat nyamuk atau obat malaria karena kelembapan di Merauke cukup tinggi dan kawasannya masih diselimuti hutan yang cukup lebat.
Perlu Kamu Tahu di Merauke
Jika Anda perhatikan tulisan di depan pintu masuk Bandara Mapoh Merauke “Selamat Datang di Merauke” dan di bawah tulisan itu terdapat kalimat “Izakod Bekai Izakod Kai” yang merupakan bahasa Suku Marind yang menjadi penghuni asli daerah ini, dengan arti Satu Hati Satu Tujuan. Hal ini menandakan betapa senangnya masyarakat setempat menyambut kedatangan para wisatawan di sana.