Museum Lampung di Bandar Lampung
Negara Kepulauan
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang dibandingkan dengan daerah lain di dunia. Dengan ribuan pulau yang tersebar di seluruh wilayahnya, Indonesia menyimpan kekayaan alam yang melimpah. Setiap pulau memiliki keunikan dan keindahan tersendiri, menawarkan berbagai atraksi wisata yang menarik. Di masing-masing wilayah dan provinsi, terdapat berbagai bukti sejarah keunikan negara kita ini. Berbagai penelitian telah dan sedang dilakukan untuk menggali keunggulan wilayah beserta dengan mempelajari struktur kehidupan di masa lalu. Berbagai berita dan laporan publikasi (paper ilmiah) telah dibuat berdasarkan penelitian di Indonesia. Para arkeolog dan sejarawan dari berbagai penjuru dunia berdatangan sambil berusaha mengungkap misteri yang terpendam di dalam lapisan tanah Indonesia. Kondisi-kondisi ekstrim dan mengguncang dunia juga pernah terjadi di Indonesia, terlebih lagi bersumber dari salah satu wilayah negara kita. Sebut saja peristiwa meletusnya beberapa gunung api yang sempat mengguncang dunia, seperti Gunung Krakatau dan Tambora. Situasi yang lebih ekstrim terjadi ketika Gunung Api Purba Toba meletus beberapa ratus tahun silam. Letusannya bahkan berdampak pada iklim di bumi, mengubah struktur batuan, menghambat kegiatan masyarakat. Secara geografis, letak Indonesia memang sangat strategis. Hal ini juga berdampak pada kondisi masyarakat, iklim, geologika, serta dengan perubahan budaya. Deskripsi atau penjelasan lebih lanjut dan lengkap mengenai kondisi keanekaragaman Indonesia bisa dilihat melalui artikel website Wikipedia.
Profil Singkat
Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Sumatera. Provinsi ini memiliki sejarah dan budaya yang kaya, dan salah satu tempat yang dapat mengungkapnya adalah Museum Negeri Ruwa Jurai Provinsi Lampung. Museum ini berada di Jalan Zainal Arifin Pagar Alam no 64, Gedong Meneng, Rajabasa, Kota Bandar Lampung. Museum ini didirikan pada tahun 1975 dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1988. Pada tahun 2001, status manajemen organisasi Museum Lampung resmi beralih sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi. Tulisan “Sai Bumi Ruwa Jurai” dalam logo resmi Provinsi Lampung, pada kemudian hari, disematkan sebagai nama dari museum negeri ini.
Museum Lampung merupakan tempat bagi berbagai peninggalan Kerajaan Sriwijaya, seperti baju besi pengawal, prasasti Tulang Bawang, meriam, pakaian adat. Terdapat juga peninggalan Radin Inten, pahlawan Lampung. Selain itu, terdapat juga koleksi lainnya yang mencakup berbagai macam benda peninggalan sejarah alam, lingkungan, seperti bukti geologika, biologika, etnografika (hasil karya peradaban manusia pada masa itu), arkeologika (peninggalan masa pra-sejarah). Terdapat juga benda dengan nilai sejarah atau historika tinggi, serta masih banyak koleksi lainnya. Masing-masing koleksi dilengkapi dengan penjelasan dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris sesuai dengan benda tersebut.
Pemerintah dan masyarakat bersama saling membantu dalam kegiatan pelestarian museum. Masing-masing pihak mengambil tugas sesuai dengan peran. Pemerintah memberikan naungan hukum dan peraturan, sementara masyarakat menjaga nilai-nilai sejarah dan budaya. Peranan tersebut tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Dalam menjaga koleksi-koleksi bersejarah ini, diperlukan perawatan yang baik agar tidak rusak, terkena kebakaran, atau hilang. Pihak pengelola museum Lampung mempekerjakan sekitar 50 pegawai untuk merawat dan mengelola museum tersebut.
Apa Saja Isi-nya?
Museum Lampung memiliki total kurang lebih lima ribu koleksi sejarah yang dirawat di tempat ini. Koleksi-koleksi ini mencakup berbagai macam benda peninggalan sejarah alam, lingkungan, seperti bukti geologika, biologika, etnografika (hasil karya peradaban manusia pada masa itu), arkeologika (peninggalan masa pra-sejarah). Terdapat juga benda dengan nilai sejarah atau historika tinggi, serta masih banyak koleksi lainnya. Masing-masing koleksi dilengkapi dengan penjelasan dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris sesuai dengan benda tersebut.
Beberapa koleksi yang paling menarik perhatian para wisatawan antara lain:
Kain tradisional berbagai wilayah di Indonesia
Di Museum Lampung, wisatawan dapat menikmati perkembangan serta keunikan sejarah dan budaya bangsa Indonesia melalui koleksi kain tradisional dari berbagai wilayah di Indonesia. Kain tradisional ini menceritakan tentang kekayaan budaya dan keragaman suku-suku di Indonesia. Setiap kain memiliki motif dan corak yang khas, mewakili identitas suku dan daerah asalnya. Melalui kain tradisional, kita dapat mempelajari lebih dalam tentang kebudayaan Indonesia dan mengapresiasi keindahan serta keunikan setiap kain.
Benda-benda keramik dari Negeri China pada masa Dinasti Ming
Di Museum Lampung, terdapat juga koleksi benda-benda keramik seperti guci, piring, dan gelas, yang berasal dari Negeri China pada masa Dinasti Ming. Benda-benda ini merupakan hadiah yang diberikan oleh kaisar Dinasti Ming pada masa itu. Keramik dari Dinasti Ming terkenal dengan keindahan dan ketahanannya yang luar biasa. Melalui koleksi ini, kita dapat melihat dan mempelajari lebih lanjut tentang hubungan perdagangan dan budaya antara Indonesia dengan Tiongkok pada masa lalu.
Senjata dan alat tempur tradisional Indonesia
Museum Lampung juga memiliki koleksi senjata dan alat tempur tradisional Indonesia, khususnya dari bagian Sumatera. Koleksi ini mencakup berbagai jenis senjata seperti tombak, samurai, pisau, tongkat, dan keris. Senjata-senjata ini mencerminkan keberanian dan kecakapan para pejuang Indonesia pada masa lalu. Melalui koleksi ini, kita dapat melihat dan mempelajari tentang sejarah peperangan di Indonesia, serta teknik dan strategi yang digunakan oleh para pejuang.
Mata uang pada masa kolonial Belanda
Museum Lampung juga memiliki koleksi mata uang pada masa kolonial Belanda. Mata uang-mata uang ini mencakup koin dan uang kertas yang pernah digunakan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Melalui koleksi ini, kita dapat melihat dan mempelajari tentang sejarah ekonomi Indonesia pada masa kolonial Belanda, serta peran mata uang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia pada masa itu.
Miniatur rumah dan pakaian adat daerah di Sumatera
Di Museum Lampung, terdapat juga miniatur rumah dan pakaian adat daerah di Sumatera. Miniatur rumah ini menggambarkan arsitektur tradisional rumah-rumah adat di Sumatera, yang memiliki keunikan dan keindahan tersendiri. Selain itu, terdapat juga miniatur pakaian adat daerah di Sumatera, yang mencerminkan kekayaan budaya dan keunikan suku-suku di Sumatera. Melalui miniatur ini, kita dapat melihat dan mempelajari lebih lanjut tentang kebudayaan dan tradisi masyarakat Sumatera.
Peralatan yang digunakan masyarakat untuk bertahan hidup
Museum Lampung juga memiliki koleksi peralatan yang digunakan masyarakat untuk bertahan hidup, seperti kapak lonjong, nekara, dan tenun. Peralatan ini mencerminkan kecerdasan dan keahlian masyarakat dalam menciptakan alat-alat yang dapat membantu mereka dalam bertahan hidup. Melalui koleksi ini, kita dapat melihat dan mempelajari tentang kehidupan masyarakat di Indonesia pada masa lalu, serta teknologi dan inovasi yang mereka miliki.
Menhir dan arca
Di Museum Lampung, terdapat juga koleksi menhir dan arca, yang merupakan peninggalan masyarakat pada masa animisme dan dinamisme. Menhir adalah batu besar yang diletakkan secara vertikal, sementara arca adalah patung atau ukiran dari batu. Koleksi ini mencerminkan kepercayaan dan kebudayaan masyarakat pada masa itu. Melalui koleksi ini, kita dapat melihat dan mempelajari tentang kepercayaan dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa animisme dan dinamisme.
Fosil homo sapiens dan manusia purba lainnya
Museum Lampung juga memiliki koleksi fosil homo sapiens dan manusia purba lainnya. Fosil-fosil ini merupakan bukti keberadaan manusia purba di Indonesia pada masa lampau. Melalui koleksi ini, kita dapat melihat dan mempelajari tentang sejarah manusia di Indonesia, serta evolusi dan perkembangan manusia dari masa purba hingga sekarang.
Naskah kuno
Museum Lampung juga memiliki koleksi naskah kuno, yang mencakup berbagai jenis naskah seperti naskah kuno tentang sejarah, kebudayaan, dan agama. Naskah-naskah ini merupakan warisan budaya yang berharga, dan melalui koleksi ini, kita dapat melihat dan mempelajari tentang kebudayaan dan tradisi masyarakat Indonesia pada masa lalu.
Lamban pesagi atau rumah adat
Di bagian depan museum terdapat lamban pesagi atau rumah adat yang usianya mencapai 150 tahun. Rumah ini merupakan contoh dari arsitektur tradisional rumah adat Lampung, yang memiliki keunikan dan keindahan tersendiri. Rumah ini dilengkapi dengan lumbung padi (tempat menyimpan padi), lesung serta alat penumbuk. Melalui rumah adat ini, kita dapat melihat dan mempelajari lebih lanjut tentang kebudayaan dan tradisi masyarakat Lampung.
Bola besi untuk membuka lahan transmigrasi
Terdapat juga sebuah bola besi yang digunakan masyarakat untuk membuka lahan transmigrasi pada tahun 1953-1956. Bola besi ini merupakan salah satu peninggalan sejarah yang unik, yang mencerminkan kecerdikan dan keberanian masyarakat dalam menghadapi tantangan dan mengembangkan daerah. Melalui koleksi ini, kita dapat melihat dan mempelajari tentang sejarah pembangunan dan perkembangan Indonesia pada masa lalu.
Secara keseluruhan, Museum Lampung memiliki koleksi yang sangat beragam dan menarik. Melalui koleksi-koleksi ini, kita dapat melihat dan mempelajari tentang sejarah, budaya, dan kekayaan alam Indonesia. Museum Lampung juga memiliki peranan penting dalam pelestarian sejarah dan budaya Indonesia. Para pengunjung dapat mengunjungi museum ini untuk mempelajari dan mengapresiasi kekayaan sejarah dan budaya Indonesia secara langsung.
Bagaimana Bisa Berwisata
Wisatawan, baik asing maupun domestik, dipersilakan mengunjungi Museum Ruwa Jurai di kapanpun. Bangunan tersebut dibuka untuk umum setiap hari, kecuali Senin serta hari libur nasional. Pada hari Selasa-Kamis serta Sabtu-Minggu, bangunan dibuka untuk umum pada pukul 08.00-14.00 WIB. Sementara itu, untuk hari Jumat dibuka pada pukul 08.00-10.30 WIB. Pengunjung juga tidak diminta membayar tarif yang mahal ketika berkunjung, orang dewasa hanya Rp.4.000 sedangkan untuk usia anak-anak membayar Rp500. Harga ketika mengunjungi museum dalam bentuk rombongan pun jauh lebih murah.
Secara umum, pengunjung yang pergi ke museum biasanya berasal dari kalangan pendidikan, sastrawan, budayawan, ataupun para wartawan. Banyak juga pelajar (siswa dan mahasiswa) yang berkunjung untuk sekedar membuat karya tulis, makalah dan penelitian mengenai sejarah budaya bangsa. Mereka membahas mengenai pengertian, manfaat, jadwal buka, denah, fungsi, beserta dengan tujuan museum.
Ketika mengunjungi museum, ada baiknya untuk memperhatikan beberapa peraturan yang diberikan oleh pihak pengelola untuk menjaga kualitas koleksi museum. Beberapa larangan ini diantaranya seperti dilarang mengambil gambar, dilarang merokok di dalam area bangunan, beserta dengan beberapa aturan lain. Komunikasikan dengan petugas sebelum menjelajah lokasi ini, terutama bagi pengunjung yang memang bertujuan untuk mengambil foto atau mendokumentasikan kondisi di dalam museum. Selain itu, komunikasikan juga bila ada hal-hal tentang koleksi yang ingin diketahui lebih lanjut.
Di museum, kita bisa mempelajari banyak hal secara langsung dan gratis. Ada banyak pengetahuan yang telah diungkap oleh para ahli, kita tinggal menikmati informasi tersebut. Kita juga sangat bisa melestarikan lingkungan dengan lebih memahami struktur budaya, geografi, serta perkembangan peradaban. Mempelajari hal-hal yang terjadi pada masa lampau tentu akan membawa pengertian positif bagi perkembangan peradaban ke depan. Bulan Agustus, memperingati kemerdekaan Indonesia, serta bulan November, bulan pahlawan, merupakan waktu yang baik untuk mengunjungi lokasi wisata satu ini. Di awal tahun seperti Maret, biasanya akan banyak study tour, bisa juga dijadikan pilihan. Ada begitu banyak daftar kegiatan yang bisa dilakukan, silakan kunjungi lokasi wisata ini beserta beberapa tempat seperti Taman Kupu-kupu dan Menara Siger. Bila tertarik, silakan juga untuk mengecek daftar job fair mengenai pekerjaan sekitar benda bersejarah atau museum. Dipastikan masih diperlukan banyak tenaga ahli untuk menjaga koleksi kita.
Museum Lampung merupakan salah satu destinasi wisata yang layak dikunjungi. Dengan koleksi yang beragam dan menarik, pengunjung dapat mempelajari dan mengapresiasi kekayaan sejarah dan budaya Indonesia. Melalui kunjungan ke museum ini, kita dapat memperluas pengetahuan kita tentang sejarah, budaya, dan kekayaan alam Indonesia. Selain itu, kita juga dapat mendukung pelestarian sejarah dan budaya Indonesia dengan mengunjungi museum ini. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Museum Negeri Ruwa Jurai Provinsi Lampung saat berkunjung ke Lampung!