PERGIMULU.COM

Mau Pergi Liburan Kemana? Cari info di pergimulu.com saja!

Garuda Wisnu Kencana Cultural Park Bali

Blog

Sejarah Singkat

Garuda Wisnu Kencana atau yang lebih dikenal dengan GWK adalah taman budaya yang terletak di Jl. Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Kab. Badung, Bali. Taman ini memiliki luas sekitar 140 hektar dan awalnya merupakan tambang kapur. Pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana dilakukan setelah dua tahun pemilihan tempat yang tepat. Proyek pendirian GWK ini digagas oleh Yayasan dengan nama yang sama dengan sang arsiteknya, I Nyoman Nuarta. Yayasan ini didirikan pada tahun 1989 oleh I Nyoman Nuarta, seorang seniman Bali berdarah Tabanan yang merupakan lulusan ITB Fakultas Desain & Seni Rupa.

Pada tahun 1990, gagasan pembangunan GWK mulai dikembangkan dengan dukungan dari Joop Ave, Menteri Pariwisata saat itu, serta I. Bagus Oka dan I. Bagus Sudjana, yang bekerja sama dengan sang arsitek. Setelah mencari lokasi yang tepat, dipilihlah bukit kapur di daerah Ungasan yang dulunya merupakan tambang kapur. Groundbreaking untuk pembangunan GWK dimulai pada tahun 1997.

Namun, biaya konstruksi yang tinggi membuat pembangunan GWK terhenti dan belum selesai hingga saat ini. Pada tahun 2012, sebagian saham GWK dijual kepada PT. Alam Sutra Realty.TBK. Meskipun demikian, I Nyoman Nuarta dan PT. Siluet Nyoman Nuarta tetap terlibat dalam proyek tersebut.

Saat ini, sebagian tubuh dan tangan Dewa Wisnu serta kepala Garuda telah selesai dibangun. Setelah selesai, monumen ini akan memiliki tinggi sekitar 126 meter dan akan menjadi landmark bersejarah yang menarik perhatian dunia. Lokasi GWK yang terletak di ketinggian 263 meter di atas permukaan laut menambah keindahan dan keunikan tempat ini.

Meskipun belum selesai sepenuhnya, GWK tetap menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Banyak pengunjung yang datang untuk mengambil foto, menikmati pertunjukan seni, dan menyaksikan keindahan sunset. Proyek pembangunan GWK diharapkan selesai pada pertengahan tahun 2024.

Legenda GWK

Patung Garuda Wisnu Kencana memiliki filosofi mendalam dan menjadi perlambang bagi Negara Republik Indonesia. Garuda dan Dewa Wisnu adalah dua tokoh penting dalam ajaran Hindu. Garuda adalah sosok burung gagah perkasa dengan tubuh manusia yang merupakan tunggangan Dewa Wisnu.

Pengaitan Garuda dengan sejarah Nusantara dan Kerajaan Kahuripan berdasarkan pada masa pemerintahan Raja Airlangga. Raja Airlangga dianggap sebagai titisan Dewa Wisnu dan dikisahkan menunggang Garuda dalam mitologi Hindu. Garuda melambangkan kebaikan dan keadilan, sedangkan Dewa Wisnu melambangkan kekuasaan dan kebijaksanaan.

Legenda Garuda Wisnu Kencana berasal dari cerita tentang Garuda dan Naga. Dalam cerita itu, Resi Kasyapa memiliki dua istri, Kadru dan Winata. Dari Kadru, Resi Kasyapa memiliki keturunan berupa Naga, sedangkan dari Winata, ia memiliki keturunan berupa Garuda.

BACA JUGA :  Menjelajahi Perhentian Terakhir Kanjeng Sunan Kalijaga Demak Jawa Tengah

Kadru selalu cemburu terhadap Winata dan mencari kesempatan untuk menyingkirkan Winata dari keluarga mereka. Kadru membuat taruhan dengan Winata tentang warna Kuda Uccaihsrawa milik Dewa Indra. Jika Winata kalah, ia harus menjadi budak selamanya.

Kadru menipu Winata dengan meminta anak-anaknya, yaitu para Naga, untuk menyemburkan bisa pada Kuda Uccaihsrawa agar warnanya berubah menjadi hitam. Akibatnya, Winata kalah dalam taruhan dan harus menerima konsekuensi menjadi budak Kadru.

Garuda marah dan menyerang para Naga sebagai balasannya. Namun, karena Garuda dan Naga adalah saudara, pertempuran mereka berakhir dalam keimbangan. Akhirnya, para Naga menawarkan perdamaian dengan syarat Garuda mampu mendapatkan air suci bernama Amertha Sari yang dapat memberikan keabadian.

Garuda pergi mencari Amertha Sari dan bertemu dengan Dewa Wisnu. Dewa Wisnu setuju memberikan Amertha Sari kepada Garuda dengan syarat Garuda menjadi tunggangan Dewa Wisnu. Garuda setuju dengan syarat tersebut dan membawa Amertha Sari menggunakan Kamandalu.

Namun, ketika Garuda akan mandi dengan Amertha Sari, Dewa Indra merebut Kamandalu tersebut. Tetapi, sebelum Kamandalu itu direbut, tetes Amertha Sari terpercik melalui tali ilalang yang digunakan oleh Garuda. Para Naga menjilati tali tersebut dan lidah mereka terbelah menjadi dua.

Meskipun cerita legenda ini hanya mitos, namun memiliki makna yang mendalam. Garuda melambangkan kebaikan dan keadilan yang melawan kejahatan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh para Naga. Garuda juga dijadikan lambang Negara Indonesia dengan harapan bahwa Indonesia dapat menjadi bangsa yang besar dan bebas.

Lokasi GWK

Garuda Wisnu Kencana terletak di Jl. Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Kab. Badung, Bali. Lokasi ini dapat dijangkau melalui Jl. ByPass Ngurah Rai atau Jl. Raya Uluwatu. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat menggunakan aplikasi peta seperti Google Maps untuk menemukan rute terbaik.

Taman budaya ini terletak di daerah perbukitan kapur yang memberikan pemandangan indah ke arah pesisir selatan Pulau Bali. Keindahan alam sekitar, batuan padas, dan panorama laut membuat tempat ini sangat menarik bagi pengunjung.

Keunikan dan Keindahan

Garuda Wisnu Kencana memiliki banyak keunikan dan keindahan yang membuatnya menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Bali. Beberapa keunikan dan keindahan yang dapat Anda temui di GWK adalah sebagai berikut:

1. Patung Dewa Wisnu: Patung Dewa Wisnu merupakan landmark utama GWK. Patung ini terbuat dari kuningan dan tembaga dengan tinggi sekitar 22 meter. Meskipun hanya berupa patung torso tanpa tangan, detail dan proporsi patung ini sangat mendetail.

2. Patung Garuda: Patung Garuda juga menjadi daya tarik utama di GWK. Patung kepala Garuda dengan tinggi sekitar 18 meter ditempatkan di Garuda Plaza. Patung ini juga memiliki detail yang sangat indah dan menarik perhatian pengunjung.

BACA JUGA :  Menapaki Jejak Toleransi Keberagaman Beragama di Bukit Kasih Minahasa

3. Relief: Di GWK, pengunjung dapat menemukan beberapa relief yang mengisahkan tentang pertempuran antara Garuda dan para Naga. Relief ini merupakan karya seni yang indah dan mendalam.

4. Lotus Pond: Lotus Pond adalah area outdoor terbesar di GWK. Area ini memiliki luas sekitar 4.000 meter persegi dan dapat menampung hingga 7.000 pengunjung. Pemandangan alam sekitar dan pilar batu kapur raksasa di sekitar area ini membuatnya sangat menarik.

5. Tirta Agung: Tirta Agung adalah tempat di GWK yang menyimpan air suci. Tempat ini diyakini memiliki tuah dan dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Air suci ini digunakan untuk berbagai keperluan keagamaan dan diyakini memiliki kekuatan magis yang tinggi.

6. Amphitheatre: Di Amphitheatre, pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan seni seperti Tari Kecak dan tarian daerah lainnya. Konsep outdoor dan akustik yang brilian membuat pertunjukan di sini menjadi sangat menarik.

7. Street Theater: Street Theater adalah area di GWK yang dilengkapi dengan toko, restoran, dan spa. Pengunjung dapat membeli oleh-oleh khas Bali, merchandise GWK, dan menikmati makanan dan pijat dengan harga terbaik.

8. Cafe: Di GWK, terdapat beberapa cafe dan restoran yang menyediakan berbagai menu makanan. Pengunjung dapat menikmati makanan kecil, hidangan ringan, dan banquets dengan kapasitas hingga 2000 porsi.

Harga Tiket Masuk

Biaya tiket masuk ke GWK adalah Rp. 70.000 untuk orang dewasa pada hari kerja dan Rp. 80.000 pada akhir pekan. Untuk anak-anak, biaya tiket masuk adalah Rp. 60.000 pada hari kerja dan Rp. 70.000 pada akhir pekan. Anak-anak di bawah 4 tahun dapat masuk gratis.

GWK buka setiap hari mulai pukul 8 pagi hingga 10 malam WITA. Anda dapat mengunjungi GWK kapan saja sesuai dengan waktu yang Anda miliki.

Fasilitas Yang Ada

Selain keindahan dan keunikan tempatnya, GWK juga menyediakan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pengunjung. Beberapa fasilitas yang tersedia di GWK adalah sebagai berikut:

1. Amphitheatre: Tempat pertunjukan seni seperti Tari Kecak dan tarian daerah lainnya.

2. Street Theater: Area dengan toko souvenir khas Bali, merchandise GWK, spa, serta restoran dan cafe yang menyediakan berbagai menu makanan.

3. Plaza Kura-Kura: Area untuk acara kecil dengan kapasitas maksimum 200 orang.

4. Café: Café dan restoran yang menyediakan berbagai menu makanan, mulai dari makanan kecil hingga hidangan berkapasitas hingga 2000 porsi.

5. Musholla: Tempat ibadah yang disediakan untuk pengunjung yang ingin beribadah.

6. Parkiran: Tempat parkir yang luas untuk kendaraan pribadi pengunjung.

7. Toilet: Toilet yang bersih dan nyaman untuk pengunjung.

Jadwal Pertunjukan

Di GWK, terdapat beberapa pertunjukan seni yang dapat dinikmati pengunjung secara gratis. Berikut adalah jadwal pertunjukan di GWK:

BACA JUGA :  Mau Bangun Rumah Atau Kolam Renang? Inilah 10 Daftar Nama Perusahaan Kontraktor di Makassar

1. Kecak Dance / Kecak Garuda Wisnu: Pertunjukan tari Kecak yang dilakukan di Amphitheatre pada hari kerja dan di Lotus Pond pada akhir pekan. Jadwal pertunjukan: 18:30 – 19:20 WITA.

2. Balinese Dancer: Pertunjukan tari Bali yang dilakukan di Amphitheatre. Jadwal pertunjukan: 10:00 – 10:40 WITA.

3. Balinese Dance: Pertunjukan tari Bali yang dilakukan di Amphitheatre. Jadwal pertunjukan: 15:00 – 15:40 WITA.

4. Barong Keris Dance: Pertunjukan tari Barong Keris yang dilakukan di Amphitheatre. Jadwal pertunjukan: 11:00 – 11:40 WITA dan 14:00 – 14:40 WITA.

5. Garuda Wisnu Ballet: Pertunjukan tari Garuda Wisnu yang dilakukan di Amphitheatre. Jadwal pertunjukan: 12:00 – 12:40 WITA.

6. Nusantara Dance: Pertunjukan tari Nusantara yang dilakukan di Amphitheatre. Jadwal pertunjukan: 13:00 – 13:40 WITA.

7. Rindik Instrument: Pertunjukan musik rindik di Plaza Kura-Kura. Jadwal pertunjukan: 10:00 – 16:00 WITA.

8. Joged Bumbung: Pertunjukan tari Joged Bumbung di Commercial Strip dan Garuda Plaza. Jadwal pertunjukan: 12:00 – 15:00 WITA dan 15:30 – 17:30 WITA.

9. Okokan Parade: Parade Okokan di area Tiketing dan Wisnu Plaza. Jadwal pertunjukan: 16:00 – 17:20 WITA.

10. Legong Dance: Pertunjukan tari Legong di Jendela Bali. Jadwal pertunjukan: 19:30 – 20:30 WITA.

Cara Menuju Lokasi

Untuk menuju ke GWK, Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum seperti taksi atau ojek online. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat mengikuti petunjuk rute menggunakan aplikasi peta seperti Google Maps. GWK terletak di Jl. Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Kab. Badung, Bali.

Jika Anda menggunakan transportasi umum, Anda dapat naik taksi atau ojek online dan memberitahu pengemudi tujuan Anda ke GWK. Pastikan Anda menggunakan transportasi resmi dan mengatur harga yang sesuai sebelum melakukan perjalanan.

Penginapan dan Wisata Terdekat

Jika Anda mencari penginapan terdekat di GWK, ada beberapa pilihan yang dapat Anda pertimbangkan. Beberapa penginapan terdekat yang direkomendasikan di antaranya adalah Villa Dedari Jimbaran, Casa Asia, dan Luca Maou. Anda dapat mencari informasi lebih lanjut tentang penginapan terdekat di situs seperti TripAdvisor atau Agoda.

Selain itu, terdapat juga beberapa tempat wisata terdekat yang dapat Anda kunjungi setelah mengunjungi GWK. Beberapa tempat wisata terdekat yang direkomendasikan di antaranya adalah Semenanjung Bukit, Nirmala Waterpark, dan Jimbaran Hill Activity yang menawarkan kegiatan seru seperti perang paintball.

Anda juga dapat menggunakan jasa tour yang tersedia di Bali untuk mengatur perjalanan Anda ke GWK dan tempat wisata terdekat lainnya. Jasa tour ini dapat membantu Anda dalam mengatur transportasi, penginapan, dan itinerary selama di Bali.


Raka Andhika

Raka adalah seorang penulis blog perjalanan yang bersemangat dan kreatif. Raka memiliki kecakapan dalam menulis narasi perjalanan yang menarik dan informatif. Sejak usia muda, Raka sudah memiliki kegemaran menjelajahi tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan berbagai budaya, yang kemudian mendorongnya untuk membagikan pengalaman tersebut melalui tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *