PERGIMULU.COM

Mau Pergi Liburan Kemana? Cari info di pergimulu.com saja!
Gambar Asiknya Ngadem di Taman Bungkul Surabaya

Panduan Asiknya Menikmati Ngadem di Taman Bungkul Surabaya

Indonesia, Wisata Jawa Timur

Taman Bungkul merupakan salah satu pusat pelestarian tanaman yang ada di pusat kota Surabaya. Taman ini dibangun dengan tujuan untuk mempercantik keindahan kota dan melestarikan berbagai jenis tanaman. Lokasi taman yang strategis, yaitu berada di pinggir jalan protokol Jalan Raya Darmo, membuatnya mudah diakses oleh masyarakat.

Lokasi Taman Bungkul

Gambar Asiknya Ngadem di Taman Bungkul Surabaya

Taman Bungkul terletak di Jl. Taman Bungkul, Darmo, Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur 60241.

Taman ini memiliki lokasi yang sangat strategis karena berada di pinggir jalan protokol Jalan Raya Darmo yang menghubungkan Jalan Raya SurabayaMalang.

Pengunjung dapat dengan mudah menjangkau taman ini menggunakan berbagai jenis transportasi.

Untuk memudahkan pengunjung dalam menemukan lokasi Taman Bungkul, dapat menggunakan Google Maps.

Lokasi taman ini juga sangat strategis karena berada di pusat kota Surabaya, sehingga mudah diakses oleh masyarakat yang tinggal di sekitar kota tersebut.

Pelestarian Tanaman di Taman Bungkul

Pelestarian Tanaman di Taman Bungkul

Taman Bungkul merupakan salah satu pusat pelestarian tanaman yang ada di pusat kota Surabaya.

Taman ini dibangun di atas tanah seluas 900 meter persegi yang dijadikan sebagai jalur hijau kota metropolitan.

Tujuan utama dari pembangunan taman ini adalah untuk mempercantik keindahan kota Surabaya dan menjaga keberagaman tanaman yang ada di dalamnya.

Di Taman Bungkul, terdapat banyak sekali pohon tinggi yang memayungi taman dari terpaan sinar matahari sehingga suasananya semakin asri.

Selain itu, terdapat juga banyak tanaman bunga yang dibudidayakan di taman ini, seperti tanaman Bintaro Merah, Beringin Putih, Joklan, Anggur Laut, Pagoda, Pucuk Merah, Mawar jambe, Siang Malam, Nanas Jepang, Palem Putri, dan sakura.

Seluruh area taman dipenuhi dengan bunga-bunga yang berkembang dan penuh warna-warni, sehingga membuat taman ini seperti kebun bunga yang indah.

Gambar Asiknya Ngadem di Taman Bungkul Surabaya - Seluruh area taman dipenuhi dengan bunga-bunga yang berkembang dan penuh warna-warni, sehingga membuat taman ini seperti kebun bunga yang indah.

Ragamnya tanaman bunga yang tumbuh di Taman Bungkul membuat taman ini pernah mendapatkan penghargaan bergengsi yaitu The 2013 Asian Townscape Award sebagai Best Asian Park in East Java.

Penghargaan ini diberikan oleh PBB sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya pelestarian tanaman yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Surabaya.

Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras pihak pemerintah serta masyarakat yang ikut melestarikan Taman Bungkul sebagai salah satu ikon kota Surabaya.

Taman Bungkul juga dicatat di situs raksasa Wikipedia sebagai salah satu tempat rekreasi yang terkenal di Surabaya.

Artikel di Wikipedia ini berisi tentang sejarah, gambar, alamat, dan peta Taman Bungkul, sehingga dapat menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang taman ini.

Fasilitas dan Fungsi Taman Bungkul

Fasilitas dan Fungsi Taman Bungkul

Taman Bungkul memiliki banyak sekali fasilitas dan fungsi yang bisa digunakan oleh pengunjung sebagai tempat bersantai bersama keluarga atau sarana nongkrong bagi anak-anak muda.

Salah satu fasilitas yang disediakan adalah panggung hiburan yang luas dan berbentuk lingkaran.

Di samping panggung hiburan, terdapat juga bangunan kecil yang digunakan sebagai tempat duduk dengan dihiasi air mancur kecil di setiap sisinya.

BACA JUGA :  Panduan Tips Pergi Ke Tendean

Tempat duduk ini sangat nyaman karena terbuat dari bangunan semen dan pasir, serta terdapat banyak tempat sampah yang tersedia di sekitarnya untuk memudahkan pengunjung membuang sampah.

Selain itu, terdapat juga area padang rumput terbuka yang dijadikan sebagai sarana untuk penyerapan air hujan agar tidak meluap di sekitar taman.

Kebersihan taman ini sangat terjaga karena adanya petugas kebersihan yang selalu siap untuk membersihkan sampah saat siang maupun malam.

Hal ini membuat lingkungan taman selalu dalam keadaan bersih dan tidak terlihat adanya sampah yang tercecer.

Di Taman Bungkul Surabaya, terdapat juga arena khusus bagi para pecinta olahraga skateboard.

Arena ini dilengkapi dengan berbagai papan, tanjakan, dan turunan untuk olahraga ekstrem ini.

Para pecinta sepeda BMX juga disediakan tempat spesial sehingga tidak akan mengganggu para pejalan kaki.

Di Taman Bungkul, terdapat juga arena khusus bagi para pecinta olahraga skateboard.

Selain itu, terdapat pula lantai yang terbuat dari batu-batu kecil yang tertata rapi khusus bagi pengunjung yang ingin melakukan pijat refleksi dengan berjalan tanpa alas kaki.

Di sekitar taman juga terdapat kolam kecil berbentuk lingkaran dengan air mancur yang menyembur setinggi 3 meter dan terdapat air mancur kecil di sekelilingnya.

Kolam air mancur ini biasa dijadikan tempat bermain bagi anak-anak dan juga mandi untuk merasakan sensasi air yang keluar dari dalam kolam.

Untuk anak-anak, terdapat wahana bermain seperti perosotan, jungkat-jungkit, mangkok putar, ayunan bangku, ayunan rantai, tangga majemuk, rumah perosotan, dan lainnya.

Taman bermain anak-anak ini sangat asri karena banyak pohon tinggi dan rindang sehingga sangat tepat sebagai tempat berteduh dari sinar matahari.

Di sekitar taman bermain anak-anak terdapat toilet yang sangat bersih dan terawat sehingga membuat para pengunjung merasa nyaman ketika menggunakannya.

Selain itu, juga terdapat tempat kran air minum yang didatangkan langsung dari PDAM sehingga kondisi air sudah steril dan siap untuk diminum.

Lokasi taman bermain anak-anak juga dekat dengan Sentra PKL Taman Bungkul yang merupakan tempat mangkalnya para pedagang kaki lima.

Di Sentra PKL, para pedagang menawarkan berbagai jenis makanan khas Surabaya yang sudah langka, seperti Pecel Semanggi Suroboyo, Emping Jagung Parutan Kelapa, Arbanat, dan lainnya.

Di belakang Sentra PKL, para wisatawan juga dapat mengunjungi Makam Ki Ageng Bungkul atau Sunan Bungkul, yang merupakan sesepuh atau nenek moyang yang membuka pemukiman daerah Bungkul tersebut.

Baca Juga: Goldvitel Hotel Surabaya, Akomodasi Bintang 4 Dengan Fasilitas Mewah

Gambar Suasana Malam Hari di Taman Bungkul

Gambar Suasana Malam Hari di Taman Bungkul

Suasana Taman Bungkul Surabaya di malam hari selalu dipadati oleh para pengunjung.

Banyak warga sekitar ataupun masyarakat Surabaya pada umumnya datang ke taman ini untuk bersantai bersama keluarga.

Biasanya para pengunjung duduk di panggung hiburan outdoor sambil membiarkan anak-anak bermain di tengah arena sambil diawasi.

Salah satu permainan anak yang paling disukai di Taman Bungkul adalah Kitiran.

Kitiran adalah mainan tradisional yang bisa terbang dan berputar serta mengeluarkan warna-warni yang unik.

Cara menerbangkannya adalah dengan melemparkan kitiran menggunakan karet seperti melempar ketapel.

Kitiran tersebut bisa melesat tinggi dan turun dengan berputar mengeluarkan warna-warni yang indah.

Walaupun malam hari, suasana taman sangat terang karena banyak lampu penerangan yang berada di setiap sudut sehingga membuat pengunjung merasa nyaman.

Lampu-lampu penerangan ini juga sangat unik karena dibentuk gambar hewan-hewan sehingga anak-anak sangat menyukainya.

Ada lampu yang berbentuk bebek, ayam, kancil, serta masih banyak lagi.

BACA JUGA :  Stasiun Tanjung Priok Jakarta - Stasiun Di Indonesia

Ada juga lampu penerangan yang berbentuk kotak dan berwarna seperti lampu disco sehingga tampak sangat menarik.

Gambar Asiknya Ngadem di Taman Bungkul Surabaya

Meskipun lampu penerangan ini berwarna kuning, suasana taman tetap terang dan jelas.

Di sekitar panggung hiburan, terdapat para penjual asongan yang menjual berbagai barang, seperti permainan, makanan, dan minuman.

Banyak juga pedagang kaki lima yang menjual makanan khas Surabaya yang sudah langka.

Selain itu, terdapat juga kelompok musik yang mengamen dengan mengalunkan lagu-lagu yang merdu untuk menghibur para pengunjung.

Para pengunjung dapat duduk santai di pinggir panggung hiburan atau di atasnya.

Tempat duduk yang ada di pinggir panggung hiburan terbuat dari batu-batu pecahan yang disusun dengan rapi sehingga terlihat sangat indah dan alami.

Anak-anak pasti gembira jika diajak ke Taman Bungkul karena bisa bermain serta berkumpul dengan anak-anak lainnya yang sama-sama bermain di tengah arena.

Taman Bungkul di malam hari juga menjadi tempat favorit bagi para pecinta fotografi.

Suasana taman yang terang dan penuh warna memberikan kesempatan bagi para fotografer untuk mengambil foto-foto yang indah.

Banyak spot-spot menarik di taman ini yang dapat dijadikan latar belakang foto yang menarik.

Acara Car Free Day di Taman Bungkul

Setiap hari Minggu, Taman Bungkul menjadi lokasi acara Car Free Day (CFD).

Setiap hari Minggu, Taman Bungkul menjadi lokasi acara Car Free Day (CFD).

Car Free Day adalah hari di mana kendaraan bermotor dilarang masuk dan jalan raya di sekitar taman digunakan oleh pejalan kaki, sepeda, dan peserta olahraga lainnya.

Acara ini dimulai dari jam 6 pagi hingga jam 9 pagi, dan selama 3 jam tersebut, jalan raya di sekitar Taman Bungkul hanya boleh digunakan oleh pejalan kaki dan sepeda.

Car Free Day di Taman Bungkul merupakan acara yang sangat ditunggu-tunggu oleh warga Surabaya.

Setiap minggunya, sekitar jutaan warga Surabaya berbondong-bondong datang ke acara ini.

Acara Car Free Day di Taman Bungkul menjadi momen yang sangat spesial bagi warga Surabaya untuk berolahraga, bersantai, dan bersosialisasi.

Selama acara Car Free Day, terdapat berbagai kegiatan yang bisa dilakukan oleh pengunjung.

Banyak pengunjung yang memanfaatkan waktu tersebut untuk berjalan-jalan, bersepeda, berlari, atau berolahraga lainnya.

Selain itu, terdapat juga komunitas aerobik yang berkumpul dan mengadakan olahraga bersama dengan memandu setiap gerakan melalui pengeras suara.

Tak hanya itu, Car Free Day di Taman Bungkul juga menjadi ajang untuk mengenalkan olahraga dan budaya kepada masyarakat.

Setiap hari Minggu, Taman Bungkul menjadi lokasi acara Car Free Day (CFD).

Ada sepeda unik yang terbuat dari kayu dan dirakit dengan berbagai aksesoris menarik.

Selain itu, ada juga orang tua yang memakai seragam ala tentara TNI tempo dulu jaman perjuangan 1945.

Selain itu, terdapat juga kelompok musik dan pertunjukan yang menghibur para pengunjung.

Acara ini menjadi sarana untuk menghilangkan stres dan menikmati waktu bersama keluarga atau teman-teman.

Car Free Day di Taman Bungkul juga memberikan dampak positif bagi para pedagang kaki lima.

Pada saat acara ini berlangsung, para pedagang kaki lima memanfaatkan kesempatan ini untuk menjual berbagai makanan dan minuman khas Surabaya.

Acara Car Free Day juga menjadi ajang promosi bagi produk-produk kuliner Surabaya.

Acara Car Free Day di Taman Bungkul menjadi salah satu cara untuk mempromosikan gaya hidup sehat dan ramah lingkungan.

Dengan tidak adanya kendaraan bermotor di jalan raya, udara di sekitar taman menjadi lebih segar dan bebas polusi.

Selain itu, acara ini juga menjadi ajang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.

Gambar Asiknya Ngadem di Taman Bungkul Surabaya

Pengalaman Populer Taman Bungkul pada Tahun 2014

Pada bulan Mei 2014, Taman Bungkul mengalami kehebohan yang sangat luar biasa.

BACA JUGA :  25 Rekomendasi Tempat Nongkrong Asik di Daerah Tangerang!

Kejadian ini disebabkan oleh berita yang meliput tentang kerusakan tanaman yang terjadi di taman ini.

Hal ini disebabkan oleh adanya acara pembagian es krim gratis dari Walls yang diadakan di Taman Bungkul.

Kerusakan tanaman ini terjadi karena masyarakat Surabaya berdesak-desakan ingin mendapatkan es krim gratis.

Tanaman yang ada di taman ini terinjak-injak dan rusak parah akibat antrian yang berdesakan.

Kejadian ini sangat disayangkan karena tanaman tersebut merupakan hasil dari pelestarian yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Surabaya.

Walikota Surabaya saat itu, Ibu Risma, merasa marah dan kecewa melihat kerusakan yang terjadi di Taman Bungkul.

Ia merasa bahwa tindakan masyarakat yang merusak tanaman tersebut tidak dapat diterima.

Oleh karena itu, Ibu Risma dengan sabar membenahi kembali tanaman yang rusak tersebut.

Ia terjun langsung ke taman dan menanam kembali tanaman yang rusak serta menyiraminya agar dapat tumbuh kembali.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat Surabaya untuk lebih menjaga keindahan dan kebersihan Taman Bungkul.

Kerusakan tanaman ini juga menjadi pelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan.

Dengan menjaga dan melestarikan tanaman di Taman Bungkul, masyarakat Surabaya dapat menikmati keindahan taman ini dan memperoleh manfaat dari keberadaannya.

Gambar Asiknya Ngadem di Taman Bungkul Surabaya

Sejarah Taman Bungkul

Taman Bungkul memiliki sejarah yang panjang dan berkaitan erat dengan Sunan Bungkul.

Dahulu kala, sekitar pertengahan tahun 1400an, pemukiman Bungkul berpusat di sekitar Kalimas dengan kondisi masih banyak sawah dan pohon-pohon yang sangat tinggi.

Sunan Bungkul, yang merupakan seorang ulama dengan garis keturunan dari Kerajaan Majapahit, membuka pesantren di pemukiman ini untuk mendidik masyarakat setempat agar bisa membaca dan menulis.

Pemukiman Bungkul menjadi ramai dengan kedatangan para santri dan masyarakat yang ingin belajar kepada Sunan Bungkul.

Sunan Bungkul menjadi pemuka agama yang sangat berwibawa pada saat itu.

Setelah Sunan Bungkul meninggal pada akhir tahun 1400an, makamnya selalu ramai dikunjungi oleh para santri dan masyarakat sekitarnya.

Dengan adanya pesantren yang didirikan oleh Sunan Bungkul, pemukiman Bungkul semakin ramai dan menjadi tempat tujuan bagi masyarakat sekitar maupun dari luar Surabaya yang ingin belajar agama.

Setelah Sunan Bungkul meninggal pada akhir tahun 1400an, makamnya selalu ramai dikunjungi oleh para santri dan masyarakat sekitarnya.

Lokasi makam tersebut selalu dikunjungi oleh para peziarah hingga saat ini dari dalam dan luar kota Surabaya.

Para peziarah datang untuk mengenang dan menghormati Sunan Bungkul yang dikenal sebagai ulama yang berjasa dalam penyebaran agama Islam dan pendidikan di Indonesia.

Melihat lokasi makam Sunan Bungkul yang selalu ramai dikunjungi, pemerintah kota Surabaya berinisiatif untuk membangun sebuah taman di sekitar lokasi makam tersebut.

Pembangunan taman ini bertujuan untuk menjaga kebersihan dan keindahan tempat tersebut serta memberikan tempat yang nyaman bagi masyarakat untuk beristirahat dan bersantai.

Taman Bungkul juga menjadi bentuk penghormatan kepada Sunan Bungkul yang berjasa dalam pembangunan pemukiman Bungkul.

Sejak dibangunnya Taman Bungkul, tempat ini menjadi salah satu tempat rekreasi yang terkenal di Surabaya.

Keberadaan taman ini menjadi daya tarik bagi masyarakat Surabaya dan wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam serta fasilitas yang disediakan di dalamnya.

Seiring berjalannya waktu, Taman Bungkul terus berkembang dan menjadi salah satu ikon kota Surabaya.

Pemerintah dan masyarakat terus berusaha untuk menjaga keindahan dan kebersihan taman ini agar dapat dinikmati oleh generasi sekarang dan masa depan.


Raka Andhika

Raka adalah seorang penulis blog perjalanan yang bersemangat dan kreatif. Raka memiliki kecakapan dalam menulis narasi perjalanan yang menarik dan informatif. Sejak usia muda, Raka sudah memiliki kegemaran menjelajahi tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan berbagai budaya, yang kemudian mendorongnya untuk membagikan pengalaman tersebut melalui tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *