PERGIMULU.COM

Mau Pergi Liburan Kemana? Cari info di pergimulu.com saja!

Cara Ke Pulau Kemaro

Blog

Lokasi dan Sejarah Pulau Kemaro

Lokasi

Pulau Kemaro terletak di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Pulau ini terletak di tengah Sungai Musi dan memiliki luas sekitar 5 hektar. Untuk mencapai Pulau Kemaro, pengunjung dapat mengambil penerbangan menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan melanjutkan perjalanan dengan taksi atau mobil sewaan menuju Benteng Kuto Basak (BKB). Di sana, pengunjung dapat menemukan perahu-perahu yang disewakan untuk menuju Pulau Kemaro. Perjalanan dari Jembatan Ampera ke Pulau Kemaro membutuhkan waktu sekitar 25-30 menit jika menggunakan perahu ketek atau tongkang, dan sekitar 10-15 menit jika menggunakan speedboat.

Sejarah

Pulau Kemaro memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Pulau ini dulunya merupakan lokasi benteng pertahanan lapis pertama yang diberi nama Benteng Tambak Bayo pada masa pemerintahan Keraton Palembang Darussalam. Benteng ini membuat kolonial Belanda sulit untuk menguasai Palembang. Meskipun Belanda berhasil merebut benteng tersebut pada tahun 1821, namun sejarahnya tetap diabadikan.

Setelah benteng tersebut hancur, sekitar tahun 1960-an, berdiri bangunan-bangunan bernuansa China di pulau tersebut. Hal ini dikarenakan banyaknya penduduk etnis Tionghoa yang tinggal di pulau ini. Salah satu bangunan yang berdiri di Pulau Kemaro adalah Kelenteng Hok Tjing Rio atau Klenteng Kuan Im yang dibangun pada tahun 1962. Klenteng ini masih difungsikan hingga saat ini dan menjadi salah satu tempat beribadah umat Tridharma.

Selain Klenteng, terdapat juga bangunan lain seperti pagoda berlantai 9 yang dibangun pada tahun 2006. Pagoda ini memiliki arsitektur yang kental dengan nuansa China dan menjadi salah satu objek wisata yang indah di Pulau Kemaro.

BACA JUGA :  Liburan Seru Ke Lampung, Ikut Paket Open Trip Pulau Pahawang Ini Saja

Legenda Tan Bun Ann & Siti Fatimah

Latar Belakang

Legenda Tan Bun Ann & Siti Fatimah adalah cerita cinta yang dramatis yang terjadi di Pulau Kemaro. Kisah ini bahkan diabadikan dalam sebuah prasasti yang dibangun pada tahun 2006 oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang.

Konon, dahulu ada seorang putri raja bernama Siti Fatimah yang menikah dengan seorang saudagar Tionghoa bernama Tan Bun Ann. Setelah menikah, mereka pergi ke negeri China untuk mengunjungi orang tua Tan Bun Ann yang kaya raya.

Perjalanan Pulang

Saat hendak pulang ke Palembang, Tan Bun Ann diberi hadiah 7 guci oleh orang tuanya. Guci-guci tersebut dibawa pulang oleh Tan Bun Ann dan Siti Fatimah. Namun, ketika mereka sampai di perairan Sungai Musi, Tan Bun Ann membuka guci-guci tersebut di depan istrinya. Ternyata, guci-guci tersebut berisi sawi asin.

Tan Bun Ann merasa bahwa hadiah dari orang tuanya tidak pantas dan ia marah. Tanpa berpikir panjang, ia membuang guci-guci tersebut ke tengah Sungai Musi. Namun, salah satu guci jatuh di tepi sungai dan terbuka. Di dalamnya terdapat tumpukan emas dan permata.

Peristiwa Tragis

Terbawa oleh rasa bersalah kepada orang tuanya dan ingin menyelamatkan emas dan permata dalam guci yang dibuang, Tan Bun Ann memutuskan untuk menceburkan diri ke sungai. Namun, arus Sungai Musi sangat deras dan Tan Bun Ann tenggelam. Salah seorang pengawal yang mencoba menyelamatkan juga ikut tenggelam.

Siti Fatimah yang menyaksikan peristiwa tersebut tidak tinggal diam. Ia juga menceburkan diri ke sungai untuk menyelamatkan suaminya. Namun, nasib malang menimpa Siti Fatimah dan ia juga tenggelam. Jasad mereka tidak pernah ditemukan.

Munculnya Pulau Kemaro

Tidak lama setelah peristiwa tragis itu, di tempat tenggelamnya Tan Bun Ann, Siti Fatimah, dan pengawalnya, muncul sebuah pulau yang kini dikenal dengan nama Pulau Kemaro. Di tengah pulau ini terdapat 3 gundukan tanah yang mirip batu karang dan dipercaya sebagai makam dari Tan Bun Ann, Siti Fatimah, dan pengawalnya. Makam-makam ini hingga kini masih terawat dengan baik.

BACA JUGA :  Pantai Mustika, Calon Primadona

Mitos ini masih menjadi misteri hingga saat ini karena tidak ada naskah sejarah atau makalah ilmiah yang menjelaskan secara pasti kapan peristiwa tersebut terjadi dan siapa raja yang menjadi orang tua dari Siti Fatimah. Namun, legenda ini menjadi bukti bahwa sejak dahulu Palembang merupakan kerajaan besar yang menjadi tujuan para pedagang dari Tiongkok, India, dan Timur Tengah.

Daya Tarik Pulau Kemaro

Ketika mengunjungi Pulau Kemaro, pengunjung akan merasakan suasana ala Negeri China sejak melewati pintu gerbang yang dihiasi dengan ornamen-ornamen bergaya Oriental. Pengunjung tidak dikenakan tiket masuk untuk masuk ke pulau ini, sehingga bisa dikatakan gratis.

Setelah melewati pintu gerbang, pengunjung akan melihat sebuah prasasti tentang Legenda Pulau Kemaro yang tertulis pada sebuah batu marmer di tengah pelataran. Prasasti ini menjelaskan kisah cinta tragis antara Tan Bun Ann dan Siti Fatimah.

Pulau Kemaro juga memiliki beberapa bangunan dengan arsitektur bergaya China, seperti Klenteng Hok Tjing Rio atau Klenteng Kuan Im. Klenteng ini menjadi tempat beribadah umat Tridharma dan masih difungsikan hingga saat ini. Di depan Klenteng ini terdapat makam Tan Bun Ann, Siti Fatimah, dan pengawalnya yang terawat dengan baik.

Salah satu bangunan yang menarik untuk dinikmati adalah pagoda berlantai 9 yang dibangun pada tahun 2006. Pagoda ini memiliki arsitektur yang kental dengan nuansa China dan sering dijadikan latar belakang foto oleh pengunjung.

Di tengah pulau, terdapat pohon langka yang disebut “Pohon Cinta”. Pohon ini melambangkan kisah cinta abadi antara Tan Bun Ann dan Siti Fatimah. Banyak pengunjung yang percaya bahwa jika mereka mengguratkan nama mereka pada batang pohon ini, cinta mereka akan abadi. Oleh karena itu, pohon ini dikelilingi oleh pagar untuk melindunginya dari kerusakan.

BACA JUGA :  10 Gambar Masjid Saka Tunggal Purwokerto, Sejarah Asal Usul, Lokasi Alamat, Arsitektur Pembangunan + Keunikan Dari Bangunan

Pulau Kemaro juga menawarkan berbagai kuliner khas China yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Pada saat perayaan Cap Go Meh atau 15 hari pasca Tahun Baru Imlek, Pulau Kemaro menjadi lebih meriah dengan adanya ritual penyembelihan kambing hitam di depan makam, pertunjukan kesenian tradisional Tionghoa, dan ribuan lampion yang dipasang di setiap sudut pulau.

Dengan daya tarik yang ditawarkan, tidak heran Pulau Kemaro menjadi tujuan wisata yang populer. Selain wisatawan lokal, banyak juga wisatawan dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan China yang datang untuk mengunjungi pulau ini.

Kesimpulan

Pulau Kemaro di Palembang, Sumatera Selatan, adalah destinasi wisata yang menarik dengan nuansa religi dan Oriental. Pulau ini memiliki sejarah yang kaya, terutama dalam legenda Tan Bun Ann & Siti Fatimah yang menggambarkan kisah cinta tragis. Lokasi Pulau Kemaro dapat dicapai dengan mudah melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan perjalanan menggunakan perahu dari Benteng Kuto Basak (BKB).

Ketika mengunjungi Pulau Kemaro, pengunjung akan disuguhkan dengan berbagai daya tarik, seperti bangunan-bangunan bergaya China seperti Klenteng Hok Tjing Rio dan pagoda berlantai 9. Pengunjung juga dapat menjelajahi makam Tan Bun Ann, Siti Fatimah, dan pengawalnya yang terletak di tengah pulau. Pulau Kemaro juga menawarkan pohon langka yang disebut “Pohon Cinta” dan kuliner khas China yang dapat dinikmati.

Pulau Kemaro terbuka untuk umum selama 24 jam sehari dan 365 hari dalam setahun. Namun, disarankan untuk mengunjungi pulau ini pada saat perayaan Cap Go Meh atau 15 hari pasca Tahun Baru Imlek untuk merasakan suasana yang lebih meriah. Pulau Kemaro telah menjadi tujuan wisata yang populer, tidak hanya bagi wisatawan lokal tetapi juga dari luar negeri.


Raka Andhika

Raka adalah seorang penulis blog perjalanan yang bersemangat dan kreatif. Raka memiliki kecakapan dalam menulis narasi perjalanan yang menarik dan informatif. Sejak usia muda, Raka sudah memiliki kegemaran menjelajahi tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan berbagai budaya, yang kemudian mendorongnya untuk membagikan pengalaman tersebut melalui tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *