PERGIMULU.COM

Mau Pergi Liburan Kemana? Cari info di pergimulu.com saja!

Museum Purna Bhakti Pertiwi TMII

Blog

Sekilas Sejarah Museum Purna Bhakti Pertiwi

Museum Purna Bhakti Pertiwi atau MPBP didirikan pada tanggal 26 Desember 1987 oleh Presiden Soeharto. Tanggal tersebut dipilih untuk memperingati ulang tahun pernikahan ke-40 Presiden Soeharto dan Ibu Tien. Pembangunan museum ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada Presiden Soeharto atas jasa-jasanya dalam membangun negara selama kepemimpinannya yang berlangsung lama.

Proses peletakan batu pertama museum dilakukan langsung oleh Presiden Soeharto. Anak tertua Presiden Soeharto, Tutut, yang mengusulkan tanggal tersebut sebagai tanggal peletakan batu pertama. Setelah itu, prosesi selamatan dilakukan untuk meresmikan pembangunan museum. Pada tanggal 23 Agustus 1993, museum ini akhirnya diresmikan oleh Presiden Soeharto, yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun Ibu Tien Soeharto yang ke-70.

Keunikan Museum Purna Bhakti Pertiwi

Salah satu hal yang menarik dari Museum Purna Bhakti Pertiwi adalah desain arsitektur bangunannya. Museum ini memiliki bentuk yang unik, yaitu seperti nasi tumpeng. Pemilihan desain ini memiliki makna dan simbolisasi tersendiri. Tumpeng merupakan simbol dari rasa syukur, keselamatan, dan keabadian dalam budaya Indonesia. Dengan desain seperti ini, Museum Purna Bhakti Pertiwi ingin menyampaikan pesan bahwa keberadaannya sebagai sebuah monumen adalah untuk mengenang jasa-jasa Presiden Soeharto dalam membangun dan menjaga keutuhan negara.

Bangunan utama Museum Purna Bhakti Pertiwi memiliki tinggi 45 meter dan memiliki hiasan lidah api dengan warna keemasan. Bangunan ini terbagi menjadi 6 lantai yang digunakan sebagai ruang pameran untuk koleksi-koleksi yang ada. Di sekeliling bangunan utama, terdapat bangunan penunjang berupa 4 tumpengan berwarna kuning dan 9 tumpengan putih. Setiap tumpengan memiliki makna dan simbolisasi tertentu dalam budaya Indonesia.

BACA JUGA :  Ini Dia 10 Tempat Jual Besi Terlengkap di Sidoarjo, Mulai Dari Toko Rejo Hingga Mekar Jaya

Ruang utama Museum Purna Bhakti Pertiwi menyimpan berbagai koleksi yang merupakan cenderamata dari tamu negara dan pejabat dalam negeri. Cenderamata-cenderamata ini memiliki nilai sejarah dan merupakan bukti kerjasama antara Indonesia dengan negara lain. Beberapa cenderamata yang disimpan di ruang ini antara lain tempat sirih berbahan perak dari Hun Sen, PM Kamboja, patung burung dara berbahan perak dari Lubbers, PM Belanda, dan kerajinan berbentuk labu dari Carlos Salinas deGortari, Presiden Meksiko.

Di Ruang Khusus, terdapat tanda kehormatan yang pernah diterima oleh Presiden Soeharto. Tanda kehormatan tersebut berasal dari pemerintah Indonesia maupun negara sahabat. Beberapa tanda kehormatan yang disimpan di ruangan ini antara lain Bintang RI Adipura I, Bintang Mahaputra Adipurna, dan Bintang Gerilya dari pemerintah Indonesia. Selain itu, terdapat juga tanda kehormatan dari Uni Emirat Arab, Jepang, Brunei Darussalam, Singapura, dan negara lainnya. Ruang ini juga menyimpan pedang kehormatan dari Yasser Arafat dan Franjo Tudman.

Koleksi Museum Purna Bhakti Pertiwi

Museum Purna Bhakti Pertiwi memiliki berbagai koleksi yang merupakan cenderamata dari tamu negara dan pejabat dalam negeri. Koleksi-koleksi ini memiliki nilai sejarah dan merupakan bukti kerjasama antara Indonesia dengan negara lain. Beberapa koleksi yang dapat ditemukan di museum ini antara lain tempat sirih berbahan perak dari Hun Sen, PM Kamboja, patung burung dara berbahan perak dari Lubbers, PM Belanda, dan kerajinan berbentuk labu dari Carlos Salinas deGortari, Presiden Meksiko.

Selain itu, terdapat juga koleksi-koleksi lainnya seperti seperangkat piring berbahan perak dari Presiden Kazakstan, Nursultan Nazarbayev, kerajinan batu hias berbentuk mangkuk dari Ny. Hardjanti Poernanto, istri dari Bupati Tulungagung, dan ukiran kayu Cassia Siamea atau kayu johar dari pengusaha Sudwikatmono. Seluruh koleksi yang ada di museum ini disimpan dengan rapih menggunakan kotak kaca agar tetap terjaga keasliannya dan tidak rusak.

BACA JUGA :  Daftar Universitas Terbaik di Inggris dan Manakah Yang Menyediakan Beasiswa Full Sampai Lulus?

Harga Tiket Masuk Museum Purna Bhakti Pertiwi

Untuk masuk ke Museum Purna Bhakti Pertiwi, pengunjung hanya perlu membayar tiket seharga Rp. 2.000 untuk dewasa dan Rp. 1.000 untuk anak-anak. Harga tiket yang terjangkau ini membuat museum ini menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Jakarta Timur. Dengan harga tiket yang murah, pengunjung dapat menikmati dan mengenal lebih dekat tentang sejarah dan jasa-jasa Presiden Soeharto dalam membangun negara.

Museum Purna Bhakti Pertiwi buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 18.00 WIB. Jam buka yang cukup panjang ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mengunjungi museum ini dengan lebih leluasa. Pengunjung dapat menghabiskan waktu berjam-jam di museum ini untuk melihat dan mengeksplorasi berbagai koleksi dan ruang pameran yang ada.

Lokasi Museum Purna Bhakti Pertiwi

Museum Purna Bhakti Pertiwi terletak di Jl. TMII, RT.1/RW.3, Makasar, Pinang Ranti, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13560. Lokasinya yang strategis dekat dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) membuat museum ini mudah dijangkau oleh para pengunjung. Pengunjung dapat menggunakan berbagai moda transportasi seperti mobil pribadi, taksi, atau angkutan umum untuk menuju ke museum ini.

Bagi yang tidak familiar dengan daerah sekitar museum, pengunjung dapat menggunakan peta yang tertera di artikel ini untuk memudahkan dalam menemukan lokasi museum. Selain itu, pengunjung juga dapat menghubungi nomor telepon yang tertera di artikel ini untuk informasi lebih lanjut mengenai museum, termasuk paket pernikahan semi outdoor yang tersedia di museum ini.

Museum Purna Bhakti Pertiwi merupakan tempat yang penting untuk dikunjungi bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengenal lebih dekat tentang sejarah dan jasa-jasa Presiden Soeharto dalam membangun negara. Dengan koleksi-koleksi yang beragam dan desain bangunan yang unik, museum ini menjadi destinasi wisata yang menarik dan edukatif. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Museum Purna Bhakti Pertiwi saat berada di Jakarta Timur.


Raka Andhika

Raka adalah seorang penulis blog perjalanan yang bersemangat dan kreatif. Raka memiliki kecakapan dalam menulis narasi perjalanan yang menarik dan informatif. Sejak usia muda, Raka sudah memiliki kegemaran menjelajahi tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan berbagai budaya, yang kemudian mendorongnya untuk membagikan pengalaman tersebut melalui tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *