PERGIMULU.COM

Mau Pergi Liburan Kemana? Cari info di pergimulu.com saja!

10 Daftar Pilihan Makanan Khas di Daerah Sulawesi Tengah Yang Sangat Enak Bikin Ketagihan

Blog

Heading 2: Makanan Khas Sulawesi Tengah yang Menggugah Selera

Sulawesi Tengah tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga dengan kekayaan kuliner tradisionalnya yang lezat. Makanan khas dari daerah ini memiliki cita rasa yang unik dan menggugah selera. Dengan pengaruh hasil alam yang melimpah seperti mangga dan ikan, masyarakat di sekitar Sulawesi Tengah suka menyantap masakan tradisional berbau asam tapi pedas.

Salah satu makanan khas Sulawesi Tengah yang paling terkenal adalah Kaledo. Kaledo adalah makanan yang mirip dengan sup buntut, tetapi bahan dasarnya terbuat dari kaki lembu dan disajikan dengan ubi. Makanan ini memiliki rasa yang kaya dan gurih, serta tekstur daging yang lembut. Untuk mencicipi Kaledo yang enak, RM. Kaledo Abadi di jalan Diponegoro no.75 adalah tempat yang bagus untuk dikunjungi. Harga sepiring Kaledo di tempat ini biasanya hanya Rp.37.000 saja.

Selain Kaledo, ada juga makanan khas Sulawesi Tengah lainnya seperti Uta Kelo. Uta Kelo adalah makanan tradisional suku Kaili Palu yang terbuat dari daun kelor yang dimasak bersama santan, potongan ikan, dan pisang kepok. Daun kelor memiliki banyak manfaat kesehatan dan memberikan rasa yang unik pada hidangan ini. Uta Kelo dapat ditemukan di hampir semua rumah makan di Sulawesi Tengah dengan harga Rp.15.000 per porsi.

Selanjutnya, ada Uta Dada yang merupakan jenis masakan bersantan yang agak pedas dengan aroma khas antara ayam bakar dan aneka macam bumbu. Hidangan ini memiliki tampilan yang menggoda dan rasanya yang menggoyang lidah. Salah satu warung yang populer menyajikan Uta Dada adalah RM. Padanjese di jalan Uve Numpu no.62, Kel. Donggala Kodi, Palu. Harga kuliner ini hanya berkisar antara 35 hingga 50 ribu saja.

Nasi Jagung juga merupakan salah satu makanan khas Sulawesi Tengah yang patut dicoba. Nasi Jagung terbuat dari jagung tua yang ditumbuk kasar dan dicampur dengan beras, lalu dimasak menggunakan kukusan dari bambu. Hidangan ini memiliki rasa yang gurih dan renyah, terutama jika ditambah dengan sayur kelor atau wempoi. RM. Khas Kaili di jalan Tembang Palu adalah tempat yang direkomendasikan untuk mencicipi Nasi Jagung ini dengan harga Rp.5.000 per porsi.

BACA JUGA :  Ingin Menginap di Akomodasi Yang Suasananya Asri? Rumput Hotel Jogja Bisa Menjadi Pilihan Terbaik!

Selain itu, ada juga Kue Paranggi yang merupakan oleh-oleh khas Sulawesi Tengah yang bisa dibawa pulang untuk keluarga atau teman. Kue Paranggi terbuat dari campuran gula merah, tepung terigu, soda kue, dan minyak dengan rasa dominan manis. Bentuknya mirip dengan Apem Jawa dan dapat bertahan selama 7 hari. Kawasan pasar tua Palu adalah tempat yang tepat untuk membeli Kue Paranggi ini dengan harga Rp.1.000 per bijinya.

Binte Biluhuta juga merupakan makanan khas Sulawesi Tengah yang sangat menggiurkan. Kuliner ini terbuat dari jagung muda yang dicampur dengan ikan dan udang yang sudah diolah. Rasa manis, asin, dan pedas dari Binte Biluhuta membuatnya sangat nikmat. Kafe Binte di Palu Barat adalah tempat yang direkomendasikan untuk mencicipi hidangan ini dengan harga Rp.10.000 hingga Rp.17.000 per porsi.

Tosu-Tosu Katue, atau lebih dikenal sebagai sate kerang di daerah lain di Indonesia, juga merupakan makanan khas Sulawesi Tengah yang tidak boleh dilewatkan. Kuliner ini dapat ditemukan dengan mudah di sepanjang tepi jalan Poso. Tosu-Tosu Katue memiliki rasa yang enak dan harganya masih sangat terjangkau.

Ambal, juga dikenal sebagai Pizza mini oleh orang-orang Tolitoli, adalah kuliner khas Sulawesi Tengah yang lezat. Ambal terbuat dari sagu, kelapa, ikan, dan kemangi yang dipanggang dalam piringan tanah dan dilapisi daun pisang saat disajikan. Warung-warung di sekitar pantai Lalos adalah tempat yang tepat untuk menikmati Ambal ini dengan harga Rp.3.000 hingga Rp.5.000 per bijinya.

Labia Dange adalah kue kecil berbahan dasar sagu dan gula merah yang merupakan kuliner khas Sulawesi Tengah. Kue ini dimasak menggunakan wajan dan tungku dari tanah liat. Labia Dange dapat ditemukan di kawasan jembatan kuning dekat Taman Ria dengan harga sekitar 5 ribu per bijinya.

BACA JUGA :  Catat! 10 Daftar Pilihan Tempat Karaoke Terbaik di Solo, Buat Kamu Yang Hobi Nyanyi

Terakhir, Sarabba adalah minuman khas Sulawesi Tengah yang sangat wajib untuk dicoba. Minuman ini terbuat dari jahe dan memiliki rasa yang mirip dengan wedang. Taman Ria adalah tempat yang tepat untuk menikmati Sarabba ini dengan harga Rp.20.000 per gelas.

Heading 2: Resep dan Cara Membuat Makanan Khas Sulawesi Tengah

1. Kaledo
– Bahan:
– Kaki lembu
– Ubi
– Bumbu-bumbu (bawang putih, merica, daun jeruk, dll.)
– Cara membuat:
1. Rebus kaki lembu hingga empuk.
2. Tumis bumbu-bumbu hingga harum.
3. Masukkan kaki lembu dan aduk rata.
4. Sajikan dengan ubi.

2. Uta Kelo
– Bahan:
– Daun kelor
– Santan
– Ikan
– Pisang kepok
– Cara membuat:
1. Rebus daun kelor hingga matang.
2. Tambahkan santan dan potongan ikan.
3. Masak hingga matang.
4. Sajikan dengan pisang kepok.

3. Uta Dada
– Bahan:
– Ayam
– Bumbu-bumbu (bawang putih, merica, cabai, dll.)
– Cara membuat:
1. Bakar ayam hingga matang.
2. Tumis bumbu-bumbu hingga harum.
3. Masukkan ayam dan aduk rata.
4. Sajikan dengan nasi.

4. Nasi Jagung
– Bahan:
– Jagung tua
– Beras
– Sayur kelor atau wempoi
– Cara membuat:
1. Tumbuk jagung hingga kasar.
2. Campur jagung dengan beras.
3. Masak menggunakan kukusan dari bambu.
4. Sajikan dengan sayur kelor atau wempoi.

5. Kue Paranggi
– Bahan:
– Gula merah
– Tepung terigu
– Soda kue
– Minyak
– Cara membuat:
1. Campur semua bahan dalam wadah.
2. Aduk rata hingga menjadi adonan kental.
3. Goreng adonan hingga matang.
4. Sajikan saat masih hangat.

6. Binte Biluhuta
– Bahan:
– Jagung muda
– Ikan
– Udang
– Cara membuat:
1. Campur jagung muda dengan ikan dan udang yang sudah diolah.
2. Masak hingga matang.
3. Sajikan dengan nasi.

7. Tosu-Tosu Katue
– Bahan:
– Kerang
– Bumbu-bumbu (bawang putih, cabai, dll.)
– Cara membuat:
1. Tusuk kerang dengan tusukan sate.
2. Bakar hingga matang.
3. Sajikan dengan saus sate.

8. Ambal
– Bahan:
– Sagu
– Kelapa
– Ikan
– Kemangi
– Cara membuat:
1. Campur semua bahan dalam wadah.
2. Panggang dalam piringan tanah.
3. Tumbuk hingga halus.
4. Sajikan dengan daun pisang.

BACA JUGA :  Daftar Rekomendasi Kolam Renang di Daerah Magetan Yang Bersih Termasuk Harga Tiket Masuknya

9. Labia Dange
– Bahan:
– Sagu
– Gula merah
– Cara membuat:
1. Campur sagu dan gula merah dalam wadah.
2. Masak menggunakan wajan dan tungku dari tanah liat.
3. Sajikan saat masih hangat.

10. Sarabba
– Bahan:
– Jahe
– Air
– Gula
– Cara membuat:
1. Rebus jahe dengan air hingga mendidih.
2. Tambahkan gula dan aduk rata.
3. Sajikan dalam gelas.

Heading 2: Kesimpulan

Makanan khas Sulawesi Tengah memiliki keunikan dan kelezatan yang tidak bisa dilewatkan. Dari Kaledo yang gurih, Uta Kelo yang segar, hingga Nasi Jagung yang gurih dan renyah, setiap hidangan khas ini memiliki cita rasa yang unik dan menggugah selera. Dengan bahan-bahan alami dan resep tradisional, makanan-makanan ini menjadi warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.

Jika Anda berkunjung ke Sulawesi Tengah, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi makanan-makanan khas ini. Dari RM. Kaledo Abadi di Palu hingga warung-warung di sepanjang tepi jalan Poso, Anda dapat menemukan hidangan-hidangan lezat ini dengan harga yang terjangkau.

Selain itu, Anda juga dapat mencoba membuat sendiri makanan-makanan khas Sulawesi Tengah ini di rumah. Dengan mengikuti resep dan cara membuat yang telah disediakan, Anda dapat merasakan kelezatan kuliner tradisional ini tanpa harus pergi jauh-jauh ke Sulawesi Tengah.

Dengan menikmati makanan khas Sulawesi Tengah, Anda tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga dapat memahami keanekaragaman budaya dan kekayaan alam Indonesia. Mari lestarikan warisan kuliner tradisional ini untuk generasi mendatang.


Raka Andhika

Raka adalah seorang penulis blog perjalanan yang bersemangat dan kreatif. Raka memiliki kecakapan dalam menulis narasi perjalanan yang menarik dan informatif. Sejak usia muda, Raka sudah memiliki kegemaran menjelajahi tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan berbagai budaya, yang kemudian mendorongnya untuk membagikan pengalaman tersebut melalui tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *