10 Gambar Masjid Raya Singkawang Pontianak, Lokasi Alamat + Keunikan Bangunan
Heading 2: Lokasi Masjid Raya Singkawang
Masjid Raya Singkawang terletak di Jalan Merdeka, Kampung Melayu, Singkawang Barat, Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Lokasinya tepat di tengah-tengah kawasan pemukiman masyarakat Tionghoa. Dengan posisinya yang strategis, masjid ini mudah dijangkau oleh masyarakat setempat maupun wisatawan yang berkunjung ke Singkawang.
Heading 3: Keunikan Lokasi
Keunikan lokasi Masjid Raya Singkawang terletak pada kerukunan umat beragama dan kerukunan etnis yang ada di Singkawang. Meskipun terletak di tengah-tengah kawasan pemukiman masyarakat Tionghoa, masjid ini menjadi simbol dari kerukunan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa di Singkawang, berbagai etnis dan agama hidup berdampingan secara harmonis.
Heading 2: Sejarah Masjid Raya Singkawang
Masjid Raya Singkawang memiliki sejarah yang panjang. Bangunan ini dibangun oleh Kapitan Bawahasib Marikan pada tahun 1870 Masehi. Kapitan Bawahasib Marikan berasal dari Distrik Karikal, Clcutta, India dan datang ke Singkawang untuk berdagang. Setelah 5 tahun berdagang, ia diangkat sebagai Kapiten di Singkawang oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1875.
Sebagai seorang Kapiten, Bawahasib Marikan memiliki tanggung jawab memberi makan dan memenuhi kebutuhan tentara Belanda. Ia juga berkebun kelapa, gambir, dan beternak sapi untuk memenuhi ransum tentara. Pada tahun 1885, Kapiten Bawahasib membangun Masjid Raya Singkawang dengan tujuan untuk beribadah umat Islam.
Heading 3: Pembangunan Awal Masjid Raya Singkawang
Pada awalnya, Masjid Raya Singkawang dibangun dengan ukuran kecil karena umat Islam di Singkawang belum begitu banyak. Bangunan masjid ini berlokasi di daerah Pasar Baru Singkawang dan dibangun di tanah pribadi Kapiten Bawahasib yang berbentuk segitiga. Pada waktu itu, belum ada akses jalan yang dibangun di sekitar area pembangunan masjid.
Di samping Masjid Raya Singkawang, ada juga seorang Kapiten etnis Tionghoa yang membangun sebuah Pekong (tempat ibadah etnis Tionghoa). Meskipun berada di sampingan, umat beragama di daerah tersebut tetap hidup harmonis dan tidak terdapat konflik antar etnis. Hal ini menjadikan Masjid Raya Singkawang sebagai simbol kerukunan etnis di Singkawang.
Heading 2: Perkembangan Masjid Raya Singkawang
Seiring berjalannya waktu, Masjid Raya Singkawang mengalami beberapa perubahan dan perkembangan. Pada tahun 1941, setelah Kapitan Bawahasib Marikan meninggal dunia, posisi pangkatnya digantikan oleh keponakannya, Kapitan Abdul Rajak Marican. Namun, setelah Kapitan Abdul Rajak menggantikan pamannya, masjid ini mengalami kebakaran pada tahun 1972.
Kebakaran tersebut cukup besar dan juga menyebabkan Pekong yang berada di sebelah masjid terkena amukan api. Setelah 10 tahun dari tragedi kebakaran, bangunan masjid direnovasi kembali oleh Kanda SM Maiden pada tahun 1986. Renovasi ini dilakukan tepat di posisi semula, namun Pekong yang dulunya berada di sebelah masjid dipindahkan ke posisi yang agak jauh.
Heading 3: Perluasan dan Renovasi Masjid Raya Singkawang
Perluasan Masjid Raya Singkawang dilakukan oleh anak pertama dan anak ketiga Kapitan Bawasahib Marikan, H. Ahmad dan BM Khalid. Mereka menyumbangkan tanah warisan dari orang tua mereka untuk perluasan pembangunan masjid. Anak kedua Kapitan Bawasahib Marikan juga turut menyumbangkan pembangunan 1 menara pada tahun 1953.
Perluasan masjid dilakukan pada tahun 1973 dan tambahan perluasan dilakukan pada tahun 1978. Selain itu, seluruh bangunan masjid juga mengalami renovasi total pada tahun 2007. Bangunan masjid ini memiliki gaya arsitektur yang megah dan indah. Untuk memasuki masjid, pengunjung harus melewati 15 anak tangga yang terletak di sebelah kanan, belakang, dan sisi kiri masjid.
Heading 2: Keindahan Masjid Raya Singkawang
Keindahan Masjid Raya Singkawang semakin terpancar pada malam hari. Terdapat lampu-lampu yang menerangi setiap sudut bangunan dan taman. Dinding masjid didominasi dengan cat warna hijau dan putih, sehingga bangunan terlihat terang dengan pantulan cahaya lampu. Keindahan ini semakin memperkuat kesan megah dan indah dari Masjid Raya Singkawang.
Masjid Raya Singkawang juga memiliki beberapa bagian bangunan yang dipertahankan sejak awal dibangun, seperti kubah yang kecil dan tugu berwarna emas yang dibangun pada tahun 1880. Tugu ini memiliki bentuk kubus dengan ketinggian 3 meter dan terdapat kolam di tengah-tengahnya dengan diameter 5 meter.
Masjid Raya Singkawang merupakan salah satu bangunan kebanggaan yang dimiliki oleh Singkawang. Dengan sejarahnya yang panjang dan keindahan arsitektur yang dimilikinya, masjid ini menjadi salah satu daya tarik wisata religi yang populer di Kalimantan Barat. Keberadaan Masjid Raya Singkawang juga menjadi simbol dari kerukunan umat beragama dan etnis di kota ini.