PERGIMULU.COM

Mau Pergi Liburan Kemana? Cari info di pergimulu.com saja!

10 Gambar Museum Bank Rakyat Indonesia (BRI) Purwokerto, Sejarah Asal Usul, Lokasi Alamat, Jam Buka Tutup + Latar Belakang Cerita

Blog

Lokasi Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman

Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman terletak di Jalan Dr. Soeparno No. 24, Desa Pasir Kidul, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah 53131. Museum ini memiliki lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh pengunjung. Jika Anda berada di Purwokerto, museum ini hanya berjarak sekitar 2 kilometer. Sedangkan jika Anda berada di pusat Kota Banyumas, jaraknya kurang lebih 19 kilometer.

Sejarah Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman

Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman didirikan sebagai penghormatan terhadap perjuangan Raden Soedirman di Banyumas, khususnya Purwokerto. Raden Soedirman adalah seorang tokoh perjuangan dan panglima besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada masa kemerdekaan Indonesia. Beliau dikenal sebagai salah satu pemimpin perang yang berhasil mengusir penjajah Jepang dari Indonesia tanpa pertumpahan darah.

Pada masa pendudukan Jepang, Raden Soedirman berhasil menggunakan strategi dan diplomasi untuk memperoleh kekuasaan dari penjajah. Hal ini memungkinkan para pejuang Indonesia untuk mengambil alih kekuasaan tanpa harus menghadapi pertempuran yang berkepanjangan. Keberhasilan ini menjadikan Purwokerto sebagai salah satu pusat pergerakan kemerdekaan di Jawa Tengah.

Tentang Raden Soedirman

Raden Soedirman lahir pada tanggal 24 Januari 1916 di Purbalingga, Jawa Tengah. Beliau adalah anak dari pasangan Karyadi dan Siti Sitiadariah. Sejak kecil, Raden Soedirman sudah menunjukkan minat dan bakat dalam bidang militer. Setelah menempuh pendidikan di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) di Purwokerto, beliau melanjutkan pendidikan di Sekolah Bintara (SABA) di Magelang.

BACA JUGA :  Palm Park Hotel Surabaya, Akomodasi Mewah Dengan Tarif Terjangkau Mulai 400 Ribu Per Malam

Setelah lulus dari SABA, Raden Soedirman melanjutkan pendidikan ke Sekolah Perwira (SAP) di Bandung. Di sana, beliau mendapatkan pendidikan militer yang lebih mendalam. Setelah menyelesaikan pendidikan di SAP, Raden Soedirman kemudian ditugaskan di Batalyon Infanteri 13 di Magelang.

Selama pendudukan Jepang, Raden Soedirman terlibat dalam pergerakan perlawanan terhadap penjajah. Beliau menjadi salah satu tokoh yang memimpin gerakan di Purwokerto. Karena kepemimpinannya yang cerdas dan strategis, beliau berhasil mengorganisir perlawanan yang efektif terhadap penjajah.

Setelah Indonesia merdeka, Raden Soedirman terus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan. Beliau ditunjuk sebagai Panglima Besar TNI dan memimpin perang gerilya melawan pasukan Belanda. Namun, kesehatannya yang semakin memburuk membuat beliau harus beristirahat di Magelang.

Raden Soedirman meninggal dunia pada tanggal 29 Januari 1950 di Magelang. Namun, jasa-jasanya dalam perjuangan kemerdekaan tetap dikenang dan dihormati oleh bangsa Indonesia. Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman didirikan sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan dan dedikasi beliau dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Deskripsi Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman

Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman terdiri dari beberapa bangunan dan monumen yang menggambarkan perjalanan hidup dan perjuangan Raden Soedirman. Setiap bangunan dan monumen memiliki nilai sejarah yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Berikut adalah deskripsi lebih detail tentang setiap bangunan dan monumen yang ada di museum ini.

Monumen Raden Aria Wirjaatmadja

Monumen Raden Aria Wirjaatmadja terletak di sebelah kanan gedung replika Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman. Monumen ini dikelilingi oleh kolam kecil yang memberikan kesan yang indah dan tenang. Monumen ini dibangun untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa Raden Aria Wirjaatmadja, tokoh yang berperan penting dalam pendirian Bank Rakyat Indonesia.

BACA JUGA :  Bagaimana Jalan Menuju Wisata Pantai Duta Wisata Lampung dan Berapa Harga Tiket Masuknya?

Raden Aria Wirjaatmadja adalah seorang pejabat pribumi yang pada masa itu menjabat sebagai Patih Banyumas. Beliau tergerak untuk membantu para guru yang terjebak dalam hutang rentenir dengan bunga tinggi. Beliau menggunakan kas masjid untuk membantu mereka melunasi hutang-hutang tersebut. Namun, tindakan ini kemudian diketahui oleh penjajah Belanda dan dilarang.

Atas kejadian tersebut, Raden Aria Wirjaatmadja mendirikan Bank Perkreditan Rakyat pertama untuk membantu para pribumi dalam mengatasi masalah keuangan. Bank tersebut kemudian berkembang menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) seperti yang kita kenal sekarang. Monumen ini dibangun sebagai penghargaan atas jasa-jasa Raden Aria Wirjaatmadja dalam mendirikan bank tersebut.

Gedung Bank Priyayi

Gedung Bank Priyayi adalah bangunan yang memiliki luas sekitar 31 meter persegi. Bangunan ini merupakan replika dari gedung asli yang digunakan sebagai kantor Bank Perkreditan Rakyat pada awal berdirinya. Meskipun telah mengalami renovasi, letak dan bentuk bangunan ini tetap dipertahankan agar mirip dengan aslinya.

Salah satu yang menarik dari gedung ini adalah penggunaan bahan-bahan asli dalam pembuatannya. Pintu, jendela, kosen-kosen atap, dan langit-langit masih menggunakan bahan yang asli. Hanya bagian temboknya saja yang diganti dengan batu bata baru. Dengan demikian, gedung ini tetap mempertahankan keasliannya meskipun telah mengalami pemugaran.

Gedung Bank Priyayi terdiri dari dua bagian, yaitu ruang dalam dan teras. Ruang dalam digunakan sebagai tempat kerja Raden Aria Wirjaatmadja, sedangkan teras digunakan sebagai tempat penerimaan dan pelayanan nasabah. Bangunan ini menggambarkan suasana pada masa awal berdirinya Bank Perkreditan Rakyat.

Gedung Museum

Gedung Museum merupakan bangunan dua lantai yang menyimpan berbagai barang dan peralatan yang digunakan dalam operasional bank. Di lantai pertama, terdapat mesin-mesin pembukuan, pesawat telepon, sarana simulasi, akta-akta pendirian berbahasa Belanda beserta terjemahannya, berkas-berkas, piagam penghargaan, dan foto-foto direksi.

Di lantai atas, terdapat beberapa benda yang menginformasikan tentang sistem keuangan dan cikal bakal sistem perbankan di Nusantara. Salah satu yang menarik adalah Patung Kuwera yang merupakan simbol Dewa Kemakmuran dalam kepercayaan Hindu. Selain itu, terdapat juga tempat penyimpanan uang tradisional dan mata uang yang pernah digunakan di Indonesia, seperti Gobog dari jaman Majapahit, uang kepeng Cina, dan mata uang VOC.

BACA JUGA :  10 Travel Dari Depok Ke Bandung Dengan Tarif Mulai Rp 70.000

Museum ini juga menyimpan koleksi pribadi Raden Aria Wirjaatmadja, seperti tulisan tangan berisi Babad Banjoemas dan diorama yang menggambarkan awal mula pendirian bank. Di samping itu, museum juga dilengkapi dengan perpustakaan yang terbuka untuk umum setiap hari kerja. Perpustakaan ini berisi berbagai buku yang berkaitan dengan aktivitas Bank Rakyat Indonesia dari masa lalu hingga sekarang.

Informasi Tambahan

Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman buka setiap hari Sabtu-Kamis dengan jam operasional pukul 08.00-15.00. Tiket masuk ke museum ini gratis, sehingga Anda dapat mengunjungi museum ini tanpa perlu merogoh kocek terlalu dalam. Namun, jika Anda berencana datang bersama rombongan, sebaiknya mengirimkan surat resmi terlebih dahulu agar pihak pengelola lebih siap menyambut kedatangan Anda.

Jika Anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang museum ini, Anda dapat menghubungi nomor telepon (0281) 635098. Pihak pengelola museum akan dengan senang hati memberikan informasi yang Anda butuhkan.

Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman adalah salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi di Purwokerto. Dengan mengunjungi museum ini, Anda dapat mempelajari lebih banyak tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Selain itu, museum ini juga memiliki koleksi yang sangat berharga mengenai sistem keuangan dan perbankan di Indonesia. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi museum ini saat Anda berada di Purwokerto.


Raka Andhika

Raka adalah seorang penulis blog perjalanan yang bersemangat dan kreatif. Raka memiliki kecakapan dalam menulis narasi perjalanan yang menarik dan informatif. Sejak usia muda, Raka sudah memiliki kegemaran menjelajahi tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan berbagai budaya, yang kemudian mendorongnya untuk membagikan pengalaman tersebut melalui tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *