PERGIMULU.COM

Mau Pergi Liburan Kemana? Cari info di pergimulu.com saja!

Museum Bahari Jakarta Utara

Blog

Sejarah Museum Bahari Jakarta

Museum Bahari Jakarta memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Gedung ini awalnya dibangun sebagai gudang rempah-rempah terbesar di Asia pada abad ke-18. Bangunan ini digunakan sebagai tempat penyimpanan rempah-rempah sebelum dikirim ke Eropa dan Kanada. Pembangunan gedung dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap pertama pada tahun 1719, tahap kedua pada tahun 1773, dan tahap ketiga pada tahun 1774.

Gedung Museum Bahari ini memiliki arsitektur Belanda yang khas. Bangunan ini memiliki tiga lantai dan menggunakan kayu sebagai tiang penyangganya. Tiang-tiang kayu yang terletak di tengah-tengah ruangan berfungsi untuk menguatkan gedung agar tidak cepat runtuh. Namun, karena usia gedung yang sudah tua, banyak pintu-pintu dalam ruangan yang sudah terlihat usang dan keropos.

Setelah masa pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai penyimpanan logistik dan gudang senjata Dai Nippon dari tahun 1939 hingga 1945. Setelah kemerdekaan, gedung ini digunakan sebagai kantor Telekomunikasi oleh pihak PTT. Selanjutnya, gedung ini juga pernah digunakan sebagai gudang penyimpanan alat-alat listrik oleh pihak PLN.

Pada tanggal 7 Juli 1977, gedung ini resmi dijadikan Museum Bahari oleh Gubernur Jakarta saat itu, Bapak Ali Sadikin. Sejak itu, gedung ini menjadi tempat penyimpanan berbagai koleksi benda-benda sejarah kelautan.

Koleksi Museum Bahari Jakarta

Museum Bahari Jakarta memiliki koleksi yang sangat beragam dan menarik. Terdapat 126 koleksi benda-benda sejarah kelautan, khususnya kapal-kapal dagang tradisional yang pernah mengarungi samudera dunia. Dari koleksi tersebut, terdapat 19 koleksi perahu yang masih asli dan 7 buah miniatur perahu. Selain itu, terdapat juga foto dan biota laut yang biasa ditangkap oleh para nelayan.

BACA JUGA :  15 Daftar Referensi Villa Dengan Fasilitas Lengkap di Bogor Yang Bisa Jadi Pilihan

Salah satu koleksi yang menarik adalah miniatur Kapal Phinisi Nusantara. Kapal Phinisi merupakan kapal tradisional rakyat Bugis yang terbuat dari kayu Ulin. Kapal ini merupakan kapal penjelajah antar samudera yang sangat populer di dunia. Di Museum Bahari Jakarta, terdapat miniatur Kapal Phinisi Nusantara yang digunakan untuk perjalanan menuju Vancouver. Selain itu, terdapat juga peralatan navigasi lama seperti teropong, radar, dan kompas yang digunakan oleh kapal Phinisi Nusantara.

Terdapat juga miniatur kapal layar Batavia abad ke-16. Kapal ini memiliki panjang asli sekitar 50 meter dengan kapasitas 600 ton. Kapal ini memiliki 3 tiang, 4 buah dek, dan lebar layar mencapai 1.100 meter persegi. Kapal Batavia merupakan kapal yang menuju Pelabuhan Sunda Kelapa melewati Pelabuhan Banten. Namun, pada tanggal 14 Juni 1629, kapal Batavia karam menabrak gugusan pulau karang di lepas pantai Australia barat.

Selain itu, terdapat juga koleksi miniatur kapal Swedia yang karam di pelabuhan Gotherberg pada tahun 1745. Ada juga koleksi piring dengan gambar kapal Phinisi yang diberikan kepada para donatur yang telah menyumbang uang untuk pembuatan kapal tersebut. Selain itu, terdapat juga koleksi perahu dari Yunani, perahu Sriwijaya, kapal kecil bernama Bakal Jukung, perahu Lancang Kuning, dan perahu tradisional Papua.

Tidak hanya itu, Museum Bahari Jakarta juga memiliki berbagai diorama yang menggambarkan sejarah dan legenda laut. Terdapat diorama tentang sejarah kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, diorama rumah Si Pitung, diorama kapal Amsterdam, diorama kapal Jenggolan Madura, dan masih banyak lagi.

Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional Museum Bahari Jakarta

Untuk bisa masuk ke Museum Bahari Jakarta, pengunjung perlu membayar tiket masuk. Harga tiket masuk bervariasi, yaitu Rp.2.000 untuk anak-anak, Rp.3.000 untuk mahasiswa, dan Rp.5.000 untuk pengunjung umum. Museum Bahari Jakarta buka setiap hari, kecuali pada hari Senin. Jam buka museum dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 16.00. Museum ini juga tetap buka pada hari libur nasional, sehingga pengunjung dapat mengunjungi museum ini saat liburan.

BACA JUGA :  Tertarik Ikut Tren Memancing? Dapatkan Peralatannya Dari 10 Toko Favorit di Wilayah Jogja Ini

Lokasi Museum Bahari Jakarta

Museum Bahari Jakarta terletak di Jl. Pasar Ikan No.1, Penjaringan, Jakarta Utara. Lokasi museum ini berada di sebelah kiri Pelabuhan Sunda Kelapa dan termasuk dalam kawasan tempat wisata Kota Tua. Pengunjung yang ingin mengunjungi museum ini dapat menggunakan berbagai jenis transportasi, seperti angkutan umum, taksi, atau kendaraan pribadi. Museum Bahari Jakarta memiliki akses yang mudah dijangkau oleh pengunjung.

Keunikan Museum Bahari Jakarta

Museum Bahari Jakarta memiliki keunikan yang membedakannya dari museum-museum lain di Indonesia. Keunikan tersebut terletak pada koleksi kapal dan perahu tradisional asli Indonesia yang ada di dalam museum ini. Dari 126 koleksi benda-benda sejarah kelautan yang dimiliki Museum Bahari Jakarta, terdapat 19 koleksi perahu yang masih asli. Hal ini menjadikan museum ini sebagai tempat yang unik untuk melihat dan mempelajari kapal-kapal tradisional Indonesia.

Dalam kunjungan ke Museum Bahari Jakarta, pengunjung akan dapat melihat berbagai miniatur kapal dan perahu tradisional Indonesia. Miniatur Kapal Phinisi Nusantara, kapal layar Batavia, kapal Swedia, perahu Yunani, perahu Sriwijaya, dan perahu Papua adalah beberapa contoh miniatur kapal dan perahu yang ada di museum ini. Miniatur-miniatur tersebut memberikan gambaran tentang keberagaman kapal dan perahu tradisional Indonesia yang pernah mengarungi samudera.

Tidak hanya itu, Museum Bahari Jakarta juga memiliki diorama-diorama yang menggambarkan sejarah dan legenda laut. Diorama tentang sejarah kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, diorama rumah Si Pitung, diorama kapal Amsterdam, dan diorama kapal Jenggolan Madura adalah beberapa contoh diorama yang ada di dalam museum ini. Diorama-diorama tersebut memberikan pengalaman yang menarik bagi pengunjung untuk memahami lebih dalam tentang sejarah kelautan Indonesia.

Dengan memiliki koleksi kapal dan perahu tradisional asli Indonesia, Museum Bahari Jakarta menjadi tempat yang penting untuk mempelajari sejarah kelautan Indonesia. Museum ini tidak hanya menjadi tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran bagi masyarakat. Dengan mengunjungi museum ini, pengunjung dapat menambah pengetahuan tentang sejarah kelautan Indonesia dan kekayaan alam laut yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

BACA JUGA :  10 Daftar Pilihan Rental Motor di Daerah Makassar Dengan Harga Murah Mulai Rp.50.000

Potensi Pariwisata Museum Bahari Jakarta

Museum Bahari Jakarta memiliki potensi pariwisata yang besar. Museum ini menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung untuk melihat dan mempelajari sejarah kelautan Indonesia. Dengan koleksi kapal dan perahu tradisional asli Indonesia yang ada di dalam museum, pengunjung dapat merasakan suasana masa lalu dan mengenal lebih dekat budaya maritim Indonesia.

Lokasi Museum Bahari Jakarta yang berada di sebelah kiri Pelabuhan Sunda Kelapa dan termasuk dalam kawasan Kota Tua juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Pengunjung dapat mengunjungi museum ini sekaligus menjelajahi kawasan Kota Tua yang memiliki banyak bangunan bersejarah dan tempat wisata lainnya.

Dengan harga tiket masuk yang terjangkau, Museum Bahari Jakarta juga menjadi destinasi wisata yang ramah bagi semua kalangan. Pengunjung dapat mengunjungi museum ini bersama keluarga, teman, atau sebagai bagian dari kunjungan wisata sekolah. Museum ini juga buka pada hari libur nasional, sehingga pengunjung dapat mengunjungi museum ini saat liburan.

Museum Bahari Jakarta juga memiliki akses yang mudah dijangkau oleh pengunjung. Pengunjung dapat menggunakan berbagai jenis transportasi, seperti angkutan umum, taksi, atau kendaraan pribadi. Lokasi museum yang strategis membuat pengunjung dapat mencapai museum ini dengan mudah.

Dengan berbagai keunikan dan potensi pariwisata yang dimiliki, Museum Bahari Jakarta menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Museum ini bukan hanya tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, tetapi juga tempat pembelajaran dan peninggalan budaya maritim Indonesia. Dengan mengunjungi museum ini, pengunjung dapat mengenal lebih dekat sejarah kelautan Indonesia dan keberagaman kapal dan perahu tradisional Indonesia.


Raka Andhika

Raka adalah seorang penulis blog perjalanan yang bersemangat dan kreatif. Raka memiliki kecakapan dalam menulis narasi perjalanan yang menarik dan informatif. Sejak usia muda, Raka sudah memiliki kegemaran menjelajahi tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan berbagai budaya, yang kemudian mendorongnya untuk membagikan pengalaman tersebut melalui tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *